[ad_1]
Dana Kekayaan Norwegia atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Norwegia telah menempatkan sebuah BUMN Indonesia di bawah pengawasan selama tiga tahun.
BUMN tersebut, Semen Indonesia, diawasi salah satu pemilik saham terbesarnya itu karena aktivitas anak perusahaannya yang berisiko merusak lukisan-lukisan gua prasejarah di Sulawesi.
Semen Indonesia (SMGR) mengoperasikan tambang di dekat 18 gua di Sulawesi Selatan yang di dinding-dinding batunya — atau cadas — tergambar lukisan-lukisan tertua di dunia, kata Norges Bank, yang mengelola SWF Norwegia. SWF Norwegia secara resmi juga dikenal sebagai Norges Bank Investment Management (NBIM).
“Latar belakang keputusan itu adalah risiko kerusakan warisan budaya prasejarah dan tak tergantikan yang tidak dapat diterima,” kata Norges Bank pada Kamis (25/5), mengutip rekomendasi dewan etika.
Semen Indonesia dan anak perusahaannya yang beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan, Semen Tonasa, belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
NBIM adalah pemegang saham terbesar ketiga Semen Indonesia, dengan 1,6% saham beredar pada akhir 2022 senilai sekitar $45 juta, menurut perusahaan penyedia data finansial Refinitiv.
Gua-gua di Sulawesi Selatan adalah rumah bagi lukisan-lukisan yang diyakini berusia sekitar 44.000 tahun dan catatan bergambar paling awal tentang peristiwa masa lalu. Para arkeolog mengatakan beberapa di antaranya mengalami kerusakan dengan cepat karena faktor-faktor seperti erosi garam yang didorong oleh perubahan iklim.
Awal pekan ini, UNESCO menetapkan kawasan itu sebagai ‘geopark global’, yang berarti lanskap dengan signifikansi geologis yang harus dikembangkan secara berkelanjutan.
Semen Tonasa “tidak memiliki pemantauan sistematis terhadap situs seni cadas,” kata Norges Bank. “Kurangnya pengawasan atas dampak operasi perusahaan merupakan risiko yang signifikan, mengingat warisan budaya luar biasa yang diwakili oleh seni cadas.”
Getaran dari kegiatan pengeboran dan debu dari truk yang membawa bahan mentah menimbulkan risiko erosi pada seni di gua, katanya.
Getaran dari kegiatan pengeboran dan debu dari truk yang membawa bahan mentah menimbulkan risiko erosi pada karya seni dalam gua-gua itu, katanya. [ab/uh]
[ad_2]