Headline

Ini yang Terjadi Jika Anda Berhenti Berkeringat

131
×

Ini yang Terjadi Jika Anda Berhenti Berkeringat

Sebarkan artikel ini
Ini yang Terjadi Jika Anda Berhenti Berkeringat


Berkeringat bisa sangat mengganggu. Bakteri yang menempel di keringat akan membuat tubuh berbau tidak sedap. Begitu pula jika tidak membersihkan wajah setelah berkeringat, Anda bisa berjerawat.

Photo:Pexels.com

Anda juga perlu rajin keramas jika banyak berkeringat, meski sering mencuci rambut belum tentu baik untuk Anda. Namun jika tubuh tidak mengeluarkan keringat, akan timbul masalah lain lagi. Berikut ini yang bisa terjadi pada Anda jika berhenti berkeringat, dilansir dari Bright Side.

Kulit Akan Menderita

Keringat melembabkan kulit. Tanpa keringat, kulit akan menjadi kering dan perlu perawatan ekstra untuk menjaganya tetap lembab. Jika tubuh  Anda memproduksi keringat secara normal, ini memiliki efek anti bakteri. Karena membantu membuka pori-pori dan membersihkan apa yang tersangkut di dalamnya.

Jadi, jika berhenti berkeringat, bakteri di permukaan kulit Anda bisa tetap ada karena keringat membantu membunuh bakteri berbahaya.

Risiko Terkena Batu Ginjal

Beberapa penelitian menemukan bahwa keringat dari olahraga teratur mengeluarkan natrium yang seharusnya masuk ke ginjal dan urin di mana batu terbentuk. Ini, pada gilirannya, akan membantu meningkatkan volume darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Karena itu, jika berhenti berkeringat, Anda berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal dan penyakit kardiovaskular. Tubuh Anda juga akan lebih sulit membuang racun, seperti logam berat.

Pusing dan Mual

Fungsi utama keringat adalah mendinginkan tubuh. Sehingga jika tidak berkeringat, dapat menyebabkan pusing, kram, mual, dan kepanasan. Gejala kram panas seperti nyeri otot dan kejang.

Anda mungkin juga menderita sengatan panas, suatu kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi saat suhu tubuh Anda mencapai 103 derajat Fahrenheit (sekitar 39 derajat Celcius). Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Kehilangan Daya Tarik

Keringat mengeluarkan bahan kimia yang disebut feromon, yang bertindak seperti hormon di luar tubuh untuk memengaruhi perilaku orang lain. Wanita ternyata lebih tertarik pada pria saat terpapar komponen yang dilepaskan oleh keringat pria.

Studi lain menyebutkan, jika pasangan Anda mencium kemeja Anda yang berkeringat, dapat menurunkan stres. Jadi jika Anda berhenti berkeringat, mungkin akan kehilangan daya tarik diri Anda.

Cepat Membuat Keputusan

Berkeringat adalah salah satu cara tubuh berkomunikasi dengan Anda untuk memberi tahu apa yang terjadi pada diri Anda. Tubuh biasanya akan berkeringat ketika mempersiapkan sesuatu yang sulit atau menghadapi situasi rumit yang membuat Anda merasa gugup dan takut.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang membutuhkan waktu cukup lama untuk membuat pilihan atau keputusan. Ketika Anda membuat pilihan yang lebih berisiko, kemungkinan akan muncul keringat dikarenakan rasa cemas.

Sebaliknya, berhenti berkeringat bukan berarti selamanya buruk. Di saat Anda tidak berkeringat, kemungkinan Anda akan mengambil waktu lebih singkat untuk memutuskan berbagai hal. Termasuk saat membuat pilihan yang tidak terlalu berisiko dan tidak membuat Anda merasa cemas. Dengan kata lain, Anda dapat membuat keputusan yang lebih aman dan lebih cepat jika Anda tidak berkeringat.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari ini Indonesia Terima Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 17
Headline

SuaraPemerintah.id – Indonesia akan kembali menerima vaksin Covid-19 tahap ketujuhbelas pada hari ini, Minggu (20/6/2021) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 12.05 WIB. Informasi ini diterima berdasarkan undangan konferensi pers yang disampaikan…