Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Menag Yaqut Resmi Meluncurkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren

203
×

Menag Yaqut Resmi Meluncurkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren

Sebarkan artikel ini
Menag Yaqut Resmi Meluncurkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren

[ad_1]

SuaraPemerintah.id – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren di kantornya Selasa sore, 4 Mei 2021. Ada 9 Pondok Pesantren yang jadi pilot project program ini.

Gus Menteri, sapaan akrab Yaqut, menjelaskan, tujuan dari program itu agar pesantren lebih mandiri dalam pengelolaan ekonomi. Sehingga tak tergantung kepada pihak lain.

Bismillahirrahmanirrahim. Peta jalan kemandirian pesantren dengan ini saya resmikan,” kata Yaqut Cholil Qoumas di lokasi.

Dia menegaskan, pesantren sangat bisa untuk mandiri secara ekonomi. Sebab, memiliki sumber daya yang menunjang untuk mewujudkan hal tersebut.

“Tentu kita ingin santri ini tidak tergantung dengan pihak lain. Pesantren tidak tergantung dengan pihak lain. Jadi kita ingin pesantren ini memiliki sumber daya ekonomi yang bisa menopang setidaknya operasional pesantren,” katanya.

Lebih lanjut menurutnya, peta jalan ini juga menindaklanjuti dari amanah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo agar pesantren dapat mandiri dalam hal ekonomi. Pesan Jokowi itu langsung disampaikan kepada Yaqut ketika awal diangkat menjadi Menag.

“Presiden sangat menaruh perhatian kepada kemandirian pesantren, tuntas yang kafah. Terutama hal-hal ekonomi,” ujarnya.

Dalam upaya untuk mewujudkan hal itu, dalam program ini Pemerintah dan instansi terkait akan memberikan dukungan. Salah satunya dari sisi permodalan.

“Pasti (ada bantuan pendanaan) program yang kita ikhtiar kan untuk mewujudkan kemandirian pesantren akan kita topang dengan bantuan permodalan untuk pondok pesantren,” katanya.

Untuk jumlahnya, lanjut dia, itu tergantung masing-masing pesantren mau membuat bidang usaha apa. Apakah di bidang pertanian, peternakan atau dalam bidang usaha lainnya.

“Kita akan hitung dengan skema tertentu karena permodalan itu tergantung model usahanya. Mereka mau usaha apa? Kita mau kasih modal pertanian itu berbeda dengan permesinan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Dhiniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Waryono menyebutkan, 9 pesantren yang jadi pilot project program itu tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga diharapkan bisa jadi contoh bagi pesantren lainnya.

Berikut ini daftar 9 pesantren tersebut:

1. Pesantren Asaadiyah. Dari Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
2. Pesantren Nahdlatul Ulum, Maros, Sulawesi Selatan
3. Pesantren Darul Atiq, Aceh Timur, NAD
4. Pesantren Qomarul Huda, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
5. Pesantren Al Imdad, Bantul, Yogyakarta
6. Pesantren Attahdzib, Jombang, Jawa Timur
7. Pesantren Tarbiyatul Banin, Cirebon, Jawa Barat
8. Pesantren  Al Amien, Dumai, Riau
9. Pesantren Raudatul Muhtadiin, Jepara, Jawa Tengah



[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *