Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Menpora Optimis Atlet Panahan Bisa Tambah Tiket Olimpiade Tokyo 2021

208
×

Menpora Optimis Atlet Panahan Bisa Tambah Tiket Olimpiade Tokyo 2021

Sebarkan artikel ini
Menpora Optimis Atlet Panahan Bisa Tambah Tiket Olimpiade Tokyo 2021

[ad_1]

Suara-Pembaruan.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali optimis Merah Putih bisa menambah wakil atletnya di Olimpiade Tokyo lewat cabang olahraga panahan. Tiket tambahan tersebut akan diperebutkan tim panahan Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Panahan di Paris, Perancis pada 17-19 Juni 2021.

“Pagi ini saya baru melepas 6 atlet panahan yang akan bertanding kualifikasi Olinpiade Tokyo di Paris.Tentu ini adalah kualifikasi yang kita harapkan untuk mendapatkan tiket Olimpiade. Saya optimis atlet panahan kita untuk beregu  bisa menambah jumlah kontingan Indonesia  yang akan  ke Olimpiade Tokyo,” ujar Menpora Amali saat melepas atlet panahan untuk Kejuaraan Dunia Panahan di Paris, Prancis, Senin (14/6) di Lapangan Panahan GBK.

Iapun berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memberi dukungan dengan  doa agar mereka bisa berhasil meraih tiket Olimpiade Tokyo. “Harapan saya, masyarakat Indonesia dapat. membeikan dukungan dan doa supaya agar mereka berhasil. Kita tahu ini bukankah perjuangan yang mudah. Karena itu, dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia sangat di butuhkan,”katanya.

Menurutnya, cabang  olahraga panahan adalah salah satu cabang olahraga yang masuk sebagai cabor unggulan dari 14 cabang olahraga yang dimasukkan di dalam grand design olahraga nasional.

“Setelah  kita diskusi dengan berbagai profesor keolahragaan dan juga uji publik di berbagai perguruan tinggi maka kita memutuskan  lebih berkonsentrasi kepada cabor-cabor  yang mengandalkan teknik dan akurasi. Salah satu di antaranya adalah cabang olahraga panahan. Saya kira ketua umum, para atlet, para pelatih dan pengurus harus berbangga bahwa cabor panahan masuk di dalam 14 cabor unggulan,” ucapnya.

Namun demikian Menpora Amali mengingatkan  bahwa 14 cabor unggulan ini bisa juga dergradasi kalau tidak berprestasi. “Saya ingatkan  kepada pengurus,  pelatih serta para atlet bahwa kita menggunakan sistem promosi degradasi. Jadi walaupun sudah kita tentukan di dalam grand design ada 14 cabor unggulan tapi kalau tidak  bisa berprestasi di Olimpiade maka kita keluarkan dari situ dan kita ganti dengan cabor yang lain,” jelasnya.

Ia melanjutkan, panahan yang punya tradisi sejarah medali dari olimpiade bisa bertahan sampai dengan target  2044  di lingkup 14 cabor unggulan. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa setelah berdiskusi  berbagai pakar olahraga  serta dapat dukungan   dari semua pihak maka  di Olmipiade  2032, Indonesia bisa masuk   10 besar dunia. “100 tahun Indonesia merdeka atau di tahun 2044, olahraga kita bisa  masuk 5 besar.  Namun  kita harus  konsisten dalam pembinaannya, ” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI) Pusat Marciano Norman mengatakan bahwa panahan adalah olahraga pertama yang meraih medali Olimpiade 1988. Karena itu, Marciano yakin bahwa panahan akan kembali mencetak sejarah di dalam Olimpiade Tokyo.

“Saya yakin juniornya akan mengikuti jejak mereka para senior meraih medali di Olimpiade Tokyo. Saya rasa persiapan yang telah dilakukan oleh PB Perpani  sudah maksimal. Insya Allah,  nanti  mereka bisa  memenuhi harapan masyarakat Indonesia,” ucapnya.

“Dan doa kami semua kepada tim yang akan mengikuti kualifikasi di Perancis bisa mendapatkan tiket untuk Indonesia ikut beregu panahan pada saat Olimpiade baik putra maupun Putri oleh karena itu selamat berjuang,” tambahnya.

Keyakinan Menpora Amali dan Ketua KONI untuk nambah tiket meraih tiket juga diaminkan Ketua Umum PB Perpani, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal. Iapun yakin akan menambah dua tiket Olimpiade Tokyo. “Mudah-mudahan di kualifikasi ini para  atlet bisa mendapatkan dua tambahan tiket dari berugu putra dan putri. Dan kita optimsi dari apa yang mereka  latihan selama ini. Dari skor yang kita lihat kita bisa mendapatkan tambah tiket di Paris, Perancis.



[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *