Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Menteri BUMN: Holding Jadi Solusi Masalah UMi

339
×

Menteri BUMN: Holding Jadi Solusi Masalah UMi

Sebarkan artikel ini
Menteri BUMN: Holding Jadi Solusi Masalah UMi

[ad_1]

Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa holding Usaha Mikro (UMi) akan menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi segmen UMi. Dengan Holding UMi, akses pendanaan lebih murah dan cepat akan menopang kemajuan segmen usaha tersebut. Sehingga ke depan tercipta penguatan ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas. Dengan demikian akan mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pengusaha ultra mikro melalui pemberdayaan.

“Tanpa holding BUMN di segmen UMi saat ini, banyak kendala yang dihadapi dalam akses pembiayaan. Biaya overhead yang tinggi karena model pemberdayaan membutuhkan pendampingan dan penyuluhan intensif,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam siaran Pers PNM yang diterima di Jakarta, Senin (21/6).

Selain itu, kurangnya sumber daya manusia membuat usaha ultra mikro sulit dijangkau. Adapun dari sudut pandang perseroan, tanpa holding membuat segi pendanaan berbiaya relatif tinggi karena mengandalkan pinjaman dari pasar modal. Pembiayaan pun bergantung kondisi pasar sehingga terdapat potensi kegagalan refinancing.

“Tentunya pemerintah secara keseluruhan memiliki solusi besar untuk menunjukan keberpihakan kepada sektor ultra mikro. Ketika pemerintah berbicara tentang Indonesia maju, maka di dalamnya ada kemajuan segmen ultra mikro melalui penguatan ketahanan ekonomi. Kami sudah memetakan sinergi yang dapat dilakukan di BUMN untuk menguatkan keberpihakan kepada pengusaha ultra mikro,” ujarnya.

Menteri Erick pun menjamin holding ini akan mensinergikan kekuatan dan keahlian ketiga perseroan. Holding pun dilakukan dengan tetap mempertahankan model bisnis gadai dari Pegadaian, konsep pemberdayaan sosial dari PNM, dengan BRI sebagai pendorong pertumbuhan karena merupakan perseroan terbesar dari ketiga BUMN tersebut.

Sebelumnya, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM meyakini integrasi ekosistem BUMN sektor Usaha Mikro (UMi)-Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjamin akses pendanaan nasabah yang lebih murah dan cepat. Holding BUMN di segmen UMi dan UMKM akan memacu masyarakat terkategori prasejahtera memiliki akses pendanaan yang lebih terstruktur dalam satu ekosistem. Dengan demikian diharapkan masyarakat prasejahtera bisa cepat ‘naik kelas’ dan memperbesar usaha mereka bahkan membantu dalam penyerapan tenaga kerja.

“Peran pemberdayaan tetap diperankan oleh kami, PNM, dengan adanya Super App yang menjadi pendukung kerja karyawan kami. Juga pemanfaatan agen Brilink, jadi segmen ultra mikro yang kami sasar lebih efektif. Nasabah akan mendapatkan keuntungan dengan akses pendanaan lebih murah dan cepat,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi di Jakarta, Senin (21/6).

Melalui holding yang melibatkan pihaknya dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pegadaian (Persero) itu, nasabah program Mekaar PNM akan memperoleh keuntungan penurunan bunga pinjaman sekitar 3 persen. Integrasi ekosistem UMi pun dapat mengoptimalkan peran pemberdayaan PNM dengan penurunan biaya overhead sekitar 8 persen. Selain itu, integrasi ini diharapkan dapat memberikan akses pendanaan yang lebih murah kepada PNM dengan berkurang sekitar 7 persen – 9 persen.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *