[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Wahyu Sakti Trenggono menawarkan budi daya ikan air tenang bagi petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumateta Barat, dalam mengatasi pencemaran di danau vulkanik itu. Ini untuk pengalihan usaha dari danau ke daratan sehingga ekonomi mereka lebih baik.
Hal ini dikatakan Trenggono saat mengunjungi Danau Maninjau, Kamis, 3 Juni 2021.
“Budi daya ikan air tenang itu bisa untuk ikan mas, gurami, dan lainnya. Ini untuk pengalihan usaha dari danau ke daratan sehingga ekonomi mereka lebih baik,” katanya.
Untuk mendukung itu, tambahnya, Bupati Agam harus menyediakan lahan bagi petani keramba jaring apung di danau itu. Pihaknya akan menurunkan tim untuk mengkaji kondisi lokasi dalam pengembangan budi daya ikan itu.
“Saya akan menurunkan tim dalam mengkaji pengembangan kolam air tenang. Kalau mereka dialihkan ke bidang pertanian, berdagang, dan lainnya, maka tidak cepat mereka beradaptasi,” katanya.
Trenggono tidak setuju akan dilakukan program zonasi dengan jumlah keramba jaring apung 6.000 petak dalam mengatasi pencemaran danau. Kondisi itu, kata dia, bisa mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan akan terjadi gejolak sosial antar-masyarakat.
“Kalau mau dibersihkan, harus dibersihkan semuanya, dan mereka harus keluar dari danau untuk berusaha,” katanya.
Sementara Bupati Agam Andri Warman menambahkan pihaknya akan menjalankan solusi yang diberikan itu.
“Masukan itu kami bahas dan akan kita sikapi demi penyelamatan danau,” katanya.
Ia menambahkan Danau Maninjau merupakan ikon dari Sumatera Bafat pada 1980 sampai 1990, sehingga menjadi tujuan wisatawan. Namun dengan berkembangnya keramba jaring apung, menjadi beban pencemaran air danau akibat sisa pakan ikan.
Saat ini Pemkab Agam sedang melakukan pendataan jumlah keramba jaring apung, pemilik, dan alamat pemilik. Pada 17 Juni 2021 akan melakukan rapat secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Kita menargetkan Danau Maninjau bersih pada 2022,” katanya.
Wakil Gubernur Sumbar Audi Joinaldi mengatakan bakal melakukan penebaran bibit ikan di danau vulkanik, membantu nelayan alat tangkap dan mesin tempel.
“Kita mempunyai program dan proses dalam penyelamatan danau. Sudah tiga menteri mengunjungi danau dalam beberapa bulan terakhir,” katanya. (red/pen)
[ad_2]