[ad_1]
Kekayaan orang tua kerap kali menjadi harapan bagi anak. Pasalnya, kekayaan orang tua dinilai mampu membantu seorang anak untuk masuk ke dunia persaingan yang kian ketat di masa depan. Namun, beberapa tahun silam Natixis US Investor menyebutkan bahwa hanya 40% orang tua yang berkenan untuk memberikan warisan kepada anak. Dilansir dari CNBC, hal tersebut ditunjukkan oleh kelima sosok pebisnis ulung dunia yang tidak ingin memberikan kekayaannya untuk anak.
Mark Zuckerberg
Melalui pernyataannya saat mengumumkan kelahiran putri pertamanya pada laman Facebook, sosok penting di balik kehadiran Facebook atau yang sekarang berganti nama Meta ini mengaku menyumbangkan 99% dari saham selama hidupnya untuk mendorong potensi dan kesetaraan bagi semua anak di generasi mendatang.
Donasi ini disalurkan pasangan Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan melalui Chan Zuckerberg Initiative yang merupakan sebuah organisasi yang fokus pada area pembelajaran yang dipersonalisasi, penyembuhan penyakit dan komunitas yang kuat.
Bill Gates
Kekayaan yang dimiliki Bill Gates yang merupakan nama dibalik Microsoft tentunya akan cukup untuk menempatkan anak-anaknya masuk di daftar orang terkaya di dunia. Namun, Bill dan Melinda Gates justru hanya memberi ketiga anak dengan porsi sangat kecil, sebut saja USD 89 miliar. Pernyataan ini sempat dilontarkan kepada Surat harian pada tahun 2011 yang lalu.
“Tidak baik bagi anak-anak untuk memiliki kekayaan dalam jumlah besar. Itu akan mendistorsi apa pun yang mungkin mereka lakukan dan dalam menciptakan jalannya sendiri,” kata Bill yang dilansir SFGate.
Sebagian besar kekayaan yang mereka miliki ditempatkan untuk amal dengan membangun Yayasan Bill & Melinda Gates yang bertujuan untuk memberantas penyakit, kemiskinan dan kelaparan yang terjadi di seluruh dunia. Melalui Giving Pledge yang dibangun bersama Bersama Warren Buffet, Gates juga mendorong lebih banyak para konglomerat dunia untuk menyumbangkan kekayaan untuk tujuan filantropi.
Warren Buffet
Tokoh investor sekaligus miliarder asal Amerika ini berencana untuk meninggalkan USD 2 miliar dari kekayaan untuk masing-masing ketiga anaknya. Sisa kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk tujuan filantropi, bahkan berkomitmen untuk menggelontorkan 99% kekayaannya untuk amal selama hidup atau pada saat kematiannya.
Dikutip dari pernyataan Buffet kepada Fortune di tahun 1986, ia ingin meninggalkan anak-anaknya cukup uang. Tujuannya, agar mereka merasa dapat melakukan apa saja, namun tetap berada di batasan yang cukup.
Chuck Feeney
Pendiri Duty Free Shoppers Group ini diam-diam menyerahkan seluruh kekayaannya kepada Atlantic Philanthropies yang merupakan yayasan yang ia dirikan sekitar tiga dekade lalu. Leslie Feeney Baily yang merupakan salah satu anak Chuck Feeney mengungkap bahwa semua anak-anak memahami niat baik ayahnya.
“Ini eksentrik, namun ia melindungi kami dari orang-orang yang memperlakukan kami secara berbeda. Itu membuat kami menjadi orang yang normal,” ujarnya pada The New York Times 2007.
Pierre Omidyar
Co-Founder eBay, Pierre Omidyar mengungkap komitmennya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal selama hidupnya. Ia menyampaikan bahwa ia dan keluarganya memiliki uang yang berlebih dari yang dibutuhkan. Dengan demikian, ia menegaskan tak perlu untuk menahan diri dalam membantu sejumlah masalah yang terjadi di dunia.
Redaktur: Eko Adiwaluyo
[ad_2]