[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Tidak kurang 63 desa di Kalimantan Timur merupakan desa wisata atau desa yang memiliki kawasan wisata potensial. Hal ini disampaikan Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Kutai Timur H Ardiansyah Sulaiman saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Pariwisata se-Kalimantan Timur Tahun 2021.
“Desa-desa itu terdiri Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Maju, dan Desa Wisata Mandiri,” katanya di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Kutai Timur, Rabu (2/5/2021).
Menurut dia, desa-desa wisata ini harus terus dikembangkan agar memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Di samping tetap mempertahankan seni budaya, tradisi, adat-istiadat, maupun kondisi alam setempat,” harapnya.
Karenanya, melalui Rakornis Bidang Pariwisata ini dapat disatukan kesamaan persepsi dan koordinasi yang baik dari pihak-pihak terkait kepariwisataan di Kaltim untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahannya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan Rakornis pariwisata kali ini mengangkat tema Pengembangan Desa Wisata Masa Pandemi untuk Kaltim Berdaulat.
“Tema ini kami pilih. Karena masa pandemi saat ini, berwisata aman adalah berwisata di Kaltim saja,” kata Sri Wahyuni.
Diungkapkannya, salah satu penguatan yang bisa dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota adalah melalui pengembangan desa wisata.
“Wisata domestik akan menjadi primadona,” ujarnya.
Kegiatan dihadiri jajaran Forkopimda Kutai Timur, Ketua DPRD dan Sekda Kabupaten Kutai Timur, Komandan Distrik Militer Sangatta, Komandan Pangkalan TNI AL Sangatta, Kapolres dan Kejari Kutim, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Kaltim serta mitra kerja pariwisata.
[ad_2]