[ad_1]
SuaraPemerintah.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap vaksinasi gotong royong memulihkan ekonomi Indonesia. Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I masih -0,74%.
Jokowi meninjau pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 gotong royong perdana di PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Dia mendorong perusahan-perusahaan bekerja lebih produktif lagi usai mengikuti vaksinasi gotong royong.
“Kita harapkan kawasan-kawasan produksi, kawasan kawasan industri, pabrik, dan perusahaan perusahaan yang produktif ini akan bisa bekerja lebih produktif lagi,” ujar Jokowi seperti yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Menurut dia, ada 18 lokasi perusahaan, pabrik, serta industri yang juga bersama-sama melaksanakan vaksinasi gotong royong. Jokowi berharap, vaksinasi gotong royong membuat para pekerja dan buruh terlindungi dari virus Corona atau Covid-19.
“Kita harapkan dengan telah dimulainya vaksinasi di industri, di manufaktur, di pabrik, di lokasi-lokasi produktif kawasan-kawasan industri kita harapkan semuanya nanti terlindungi dari penyebaran Covid,” jelas Jokowi.
Adapun vaksinasi gotong royong adalah inisiatif dari kalangan pengusaha untuk membantu pemerintah mempercepat herd immunity atau kekebalan komunal. Melalui program ini, perusahaan memberikan vaksin secara gratis kepada para pekerja dan buruh.
“Kita harapkan (vaksinasi gotong royong) ini akan segera membangun sebuah herd immunity, kekebalan komunal, kekebalan komunitas, dan penyebaran covid bisa kita hambat dan kita bisa hilangkan dari negara yang kita cintai ini,” kata Jokowi.
“Dan kita semuanya berharap dengan kerja keras kita, semuanya kita berharap kuartal II 2021 di bulan April, Mei, Juni kita sesuai dengan target yaitu kurang lebih 7% bisa kita capai karena produksi di semua lini perusahaan unit usaha semuanya bisa bergerak normal kembali,” kata Jokowi saat meninjau vaksinasi gotong royong, Selasa (18/5/2021).
Jokowi mengaku bahwa untuk menaikan pertumbuhan ekonomi dari -0,74% menjadi 7% tidaklah mudah. Maka dari itu dia mendorong agar perusahaan lebih produktif.
“Dari -0,74 jadi plus 7% kurang lebih. Ini bukan pekerjaan mudah. Oleh sebab itu saya mendorong kita semuanya untuk lebih produktif lagi dalam berproduksi apapun produknya,” ujarnya.
[ad_2]