[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – PT Perusahaan Perdagangan Indonesia/PPI (Persero) menyalurkan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat di sekitar kawasan pergudangan milik BUMN klaster pangan tersebut. Selain itu juga sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada tenaga kerja dan masyarakat sekitar area pergudangan PPI.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekretariat Perusahaan PPI Syailendra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 23 Mei 2021. Adapun bantuan CSR berupa santunan untuk tenaga pendukung dan masyarakat sekitar gudang stockpoint di wilayah Jakarta dan Surabaya.
“Bantuan ini kami berikan sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada tenaga kerja dan masyarakat sekitar yang selama ini tinggal berdampingan dengan area pergudangan PPI,” ujarnya.
Syailendra menambahkan penyaluran bantuan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat yang berdomisili di sekitar area pergudangan.
PT PPI menyalurkan bantuan CSR berupa santunan untuk tenaga pendukung dan masyarakat sekitar gudang stockpoint di wilayah Jakarta dan Surabaya.
PPI berharap melalui bantuan ini dapat terjalin hubungan kerjasama yang baik dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sehingga tujuan dan keinginan bersama antara PPI dan masyarakat lingkungan bisa tercapai.
Secara berkelanjutan, PT PPI selama ini fokus melakukan pendistribusian komoditas bahan kimia berbahaya di 32 cabang seluruh Indonesia, antara lain T.E.A (Triethanolamine), Sodium Saccharine, Brass Salt, Cooper Cyanide, Boric Acid, Paraformaldehyde, Thiourea, Salicylic Acid, dan lain-lain.
Saat ini, PPI juga sebagai survival entity dalam proses penggabungan Bhanda Ghara Reksa (BGR) ke dalam PPI. Proses penggabungan tersebut merupakan salah satu dari tiga proses merger yang dijalankan oleh Kementerian BUMN dalam rangka mempercepat proses pembentukan holding BUMN klaster pangan.
Holding BUMN klaster pangan akan terdiri dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai calon induk holding, kemudian BUMN-BUMN lainnya seperti Sang Hyang Seri, Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perum Perikanan Indonesia, Berdikari, PT Garam, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan BGR Logistics. Rencananya holding BUMN pangan tersebut diharapkan dapat terbentuk pada kuartal III tahun ini. (red/pen)
[ad_2]