[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Pemerintah mendorong ekspor melalui komoditas unggulan daerah untuk mengakselerasi devisa negara dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya dengan membantu kota Jember, Jawa Timur, mengekspor edamame atau kacang kedelai. Permintaan edamame dari mancanegara sangat tinggi, terutama dari negara Jepang, Laos, dan Amerika, akan tetapi saat ini masih belum bisa terpenuhi karena keterbatasan bahan baku.
“Pemkab Jember akan menyediakan lahan Pemkab untuk percepatan pelaksanaan program tersebut dan akan memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan,” tutur Bupati Jember Hendy Siswanto seperti dikutip dari situs Kemenko Perekonomian.
Kedelai edamame Jember sangat digemari di negara Jepang karena karakteristik rasa dan bentuknya yang lebih baik daripada negara kompetitor. Jepang sebagai negara tujuan ekspor sangat memperhatikan food safety (keamanan pangan) di samping food quality (mutu pangan) sehingga traceability (ketelusuran) untuk setiap pangan yang diedarkan menjadi persyaratan yang harus dipenuhi.
Ekspor edamame di Jember ditandai dengan pengiriman sebesar 21 ton ke pasar Jepang dilakukan oleh PT Austindo Nusantara Jaya melalui anak usahanya PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) pada akhir bulan April yang lalu melalui Kerja Sama Operasional (KSO).
“Capaian ekspor edamame yang telah berjalan dengan baik ini, diharapkan dapat ditingkatkan setiap tahunnya melalui kerja sama kemitraan yang telah dijalin antara PT GMIT dengan petani binaan dalam bentuk KSO (Kerja Sama Operasional),” tutur Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti.
Keuntungan yang diterima petani dalam model kerjasama ini diantaranya yaitu, sebesar 97% pemodalan ditanggung PT GMIT, bantuan teknis budidaya edamame, dan hasil panen diserap seluruhnya oleh PT GMIT.
[ad_2]