[ad_1]
Pasangan muda yang baru saja menikah akan dihadapkan pada momen menantang: mengelola keuangan. Wajar kok, dibutuhkan penyesuaian kembali bagi suami istri yang tengah membangun keluarga. Sebisa mungkin, pasangan belajar instrumen investasi untuk keluarga muda yang ideal.
Merujuk laman Finansialku, terdapat alasan mengapa penting bagi keluarga muda segera berinvestasi yakni:
- Menabung tidak menambah nilai uang. Selama ini, kebanyakan orang mungkin berpikir menyimpan uang di bank merupakan cara teraman. Padahal, sekedar menabung membuat dana Anda tergerus nilai inflasi juga terpotong biaya admin setiap bulan. Sebaliknya, berinvestasi adalah metode agar terjadi pertambahan nilai pada dana yang diinvestasikan
- Cara untuk mengenal konsep compound interest. Sah saja jika investor dunia menjuluki compound interest sebagai keajaiban dunia kedelapan. Pasalnya, efek compounding atau bunga berbunga ini dapat meningkatkan potensi dari investasi. Investasi memberikan wadah bagi kita menyimpan dana yang akan berkembang seiring keuntungannya bertambah.
- Bantu mencapai tujuan. Ketika menikah, tentunya Anda mempunyai tujuan yang ingin dicapai bersama pasangan di masa depan. Sebut saja mengumpulkan dana pendidikan untuk anak, dana liburan keluarga, juga mempersiapkan kebutuhan dana pensiun di hari tua.
5 Instrumen Investasi untuk Keluarga Muda, Apa Saja?
Menikah adalah berbagi kepala, untuk itulah Anda tak lagi bisa berjalan sendiri memutuskan segala sesuatunya. Tak terkecuali perihal finansial, alangkah baiknya didiskusikan untuk Anda berdua mulai menyusun rencana investasi. Berikut instrumen yang bisa jadi pilihan:
1. Logam Mulia
Tahan banting terhadap situasi geopolitik dan ekonomi apapun menjadi segelintir alasan mengapa sampai sekarang logam mulia emas menjadi investasi favorit. Instrumen ini sangat cocok bagi Anda yang baru mulai terjun ke dunia investasi karena nilainya stabil, bahkan cenderung naik.
Hingga berita ini ditulis, harga emas batangan 24 karat PT Aneka Tambang Tbk., terpantau naik dibandingkan kemarin. Berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dibanderol Rp 957.000, naik Rp 3.000 dari posisi Kamis, (10/6).
Sementara emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram dijual Rp 528.500, naik Rp1.500 dari harga sebelumnya. Jangan berkecil hati dengan harga yang mahal, karena kini masyarakat kian dipermudah jika ingin membeli emas.
Jika Parents cemas menyimpan emas fisik di rumah, sudah banyak platform digital yang menyediakan wadah menabung emas digital. Emas digital ini dapat dicairkan menjadi uang tunai maupun emas batangan fisik jika dibutuhkan.
Artikel terkait: Menabung Emas Fisik Versus Digital, Mana yang Lebih Menguntungkan?
2. Deposito
Bagi Parents yang merupakan tipikal orang ingin berinvestasi dan ingin tidur tenang, maka bisa memilih deposito. Keuntungannya, Anda bisa menyimpan dana dengan bunga sedikit lebih besar dari tabungan biasa.
Di samping itu, Anda bisa menentukan berapa lama ingin menyimpang uang mulai dari bulanan hingga jangka waktu beberapa tahun. Anda pun juga bisa menentukan apakah bunga yang nantinya didapat akan disetor ke rekening atau diakumulasikan ke dana deposito Anda.
Patut diperhatikan bahwa terdapat biaya penalti jika Anda mengambil dana tersebut sebelum jatuh tempo. Caritahu besaran biayanya karena setiap bank mengenakan kebijakan yang berbeda.
3. Reksadana
Anda ingin memutar dana dengan keuntungan lebih, maka bisa memilih reksadana sebagai alternatif investasi. Instrumen ini cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi tanpa harus menganalisa pergerakan pasar dan situasi ekonomi terkini.
Ya, dalam reksadana ada manajer investasi yang akan mengelola uang Anda. Dana yang disetor akan ditempatkan dalam berbagai instrumen keuangan menyesuaikan profil risiko investor. Terdapat berbagai macam jenis reksadana yang bisa dipilih sesuai tujuan keuangan dan kisaran risiko.
Antara lain reksadana pasar uang dengan risiko paling kecil, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, serta reksadana saham yang risikonya paling besar karena sebagian besar alokasi dananya ditempatkan di saham. Bisa dibilang, berinvestasi reksadana bisa menjadi cara belajar bagi Anda yang masih ragu investasi saham langsung.
Artikel terkait: 8 Cara Mencapai Merdeka Finansial, Lakukan Mulai Sekarang
4. Saham
Sudah siap dengan tantangan yang lebih besar, maka Anda bisa menjadikan saham sebagai instrumen investasi pilihan. Berbeda dengan reksadana, saham membutuhkan waktu bagi Anda menganalisa banyak hal mulai dari perusahaan pilihan yang akan dibeli sahamnya, analisa fundamental, juga valuasi harga.
Secara sederhana, membeli saham berarti Anda menjadi pemilik dari sebuah perusahaan. Saham memang menjadi instrumen yang memiliki potensi keuntungan lebih besar, namun tentunya juga berisiko tinggi.
Saat membeli saham, Anda diharuskan membeli dalam bentuk lot yang mana 1 lot terdiri dari 100 lembar. Dengan lot saham yang Anda beli, Anda akan mendapatkan keuntungan berupa capital gain (selisih harga beli dan jual saham) dan dividen (laba perusahaan yang dibagikan kepada investor pemegang saham).
Sebagai pemula, alangkah baiknya Anda memilih saham berjenis blue chip. Saham blue chip ialah saham perusahaan besar yang kondisi keuangannya stabil dan menjadi paling unggul di bidangnya.
5. Surat Berharga Negara
Surat Berharga Negara (SBN) ritel merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia. Salah satu keistimewaan yang diperoleh adalah selain berinvestasi, Anda turut berkontribusi membantu pembangunan negara!
Singkat kata, Anda meminjamkan dana kepada pemerintah dalam kurun waktu tertentu. Nantinya saat jatuh tempo, pemerintah akan mengembalikan dana secara penuh. Bahkan, setiap bulan Anda akan menerima imbal hasil berupa kupon yang dibayarkan ke rekening Anda.
Dilihat dari cara mengelolanya, SBN terdiri dari dua jenis yaitu Konvensional dan Syariah. SBN Konvensional antara lain Savings Bond Ritel yang mirip deposito, ORI (Obligasi Negara Ritel Indonesia). Sedangkan SBN Syariah dikelola dengan mengikuti prinsip Syariah. Contohnya Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel Indonesia.
Memilih investasi untuk keluarga muda merupakan kendaraan yang dapat membantu Anda mencapai tujuan finansial. Namun, bukan berarti bisa membuat Anda kaya secara instan. Pastikan Anda memilih instrumen yang sesuai kondisi keuangan dan profil risiko Anda. Happy Investing!
Baca juga:
Bebas Ribet, 7 Aplikasi Keuangan untuk Bantu Finansial Keluarga Aman
Bantu Capai Tujuan Keuangan, Simak 5 Hal Ini Sebelum Mulai Investasi Reksa Dana
Ingin Coba Investasi, tapi Gaji Kecil? Intip 5 Cara Mengatur Keuangan Berikut Ini
[ad_2]