Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Pemkot Pontianak Canangkan Kampung Donor Darah Wujud Peduli Sosial

222
×

Pemkot Pontianak Canangkan Kampung Donor Darah Wujud Peduli Sosial

Sebarkan artikel ini
Pemkot Pontianak Canangkan Kampung Donor Darah Wujud Peduli Sosial

[ad_1]

Suara-Pembaruan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat berhasil mencanangkan Kampung Donor Darah sebagai wujud kepedulian sosial. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meresmikan pencanangan Kampung Donor Darah di Jalan Padat Karya, Komplek Didis Permai RT 03 RW 15 Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur.

Hal ini diungkapkan oleh Edi saat meresmikan Kampung Donor Darah di Pontianak, Selasa, 30 Maret 2021. Pihaknya berharap Kampung Donor Darah ini bisa menjadi percontohan bagi kelurahan-kelurahan lainnya yang ada di Kota Pontianak.

“Dengan dicanangkannya Kampung Donor Darah ini, kami berharap bisa menjadi percontohan bagi kelurahan-kelurahan lainnya yang ada di Kota Pontianak, dan masing-masing wilayah juga membentuk kampung donor darah sebagai wujud kepedulian sosial,” katanya.

Pencanangan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan donor darah yang diikuti sebanyak 105 pendonor dengan jumlah 95 kantong darah yang berhasil terkumpul.

Menurut Edi, di Kota Pontianak kebutuhan darah setiap harinya mencapai sekitar 150 kantong darah. Jumlah tersebut tidak bisa dipenuhi keseluruhan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak yang hanya mampu menyediakan sekitar 70 hingga 80 kantong darah.

“Darah ini tidak bisa diproduksi dengan mesin, melainkan hanya dari tubuh manusia. Oleh sebab itu kita terus mensosialisasikan kepada siapapun untuk mendonorkan darahnya demi kemanusiaan,” ujarnya.

Edi menambahkan, bagi mereka yang telah mendonorkan darahnya akan didata dalam database pendonor, sehingga ketika dibutuhkan, para pendonor tersebut bisa dihubungi untuk kesediaan mendonorkan darahnya.

“Karena setiap orang yang mendonorkan darahnya tidak bisa dilakukan setiap hari, tetapi harus ada rentang waktu antara 3-4 bulan,” terangnya.

Sementara itu, Lurah Saigon, Yuspriati mengatakan, keberadaan Kampung Donor Darah ini akan semakin memudahkan, tersistematis dan mendekatkan kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan kemanusiaan ini.

Ia berharap, para pegiat dan relawan kampung donor tidak hanya semata mendonorkan darah saja, tetapi juga menjalin komunikasi dan terorganisasi untuk mengajak, mengedukasi dan mensosialisasikan manfaat donor darah kepada masyarakat di lingkungannya.

“Mengingat darah sangat dibutuhkan sebagian masyarakat untuk transfusi darah, sehingga kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya sangat penting dalam menolong nyawa orang lain,” katanya. (red/pen)



[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *