[ad_1]
Modern bioteknologi sudah memungkinkan kita untuk melakukan koreksi dalam kode genetik kita sendiri yang kita warisi dari generasi sebelumnya. Tetapi dengan semua kemajuan dalam rekayasa genetika dan pengurutan genom, menjadi semakin jelas, bahwa membuat perubahan yang diinginkan tidaklah sesederhana itu.

Gen bukan hanya sakelar sederhana. Mungkin sudah waktunya untuk fokus pada epigenetik, daripada mengejar konsep modifikasi genetik manusia? Kredit gambar: Universitas Michigan melalui Flickr, CC OLEH 2.0
Satu atau dua dekade yang lalu, para ilmuwan berpikir bahwa dengan menentukan kode genetik kita, kita akan memiliki jawaban untuk semua masalah kita, termasuk kemungkinan untuk menghilangkan penyebab semua penyakit, untuk mengubah fisik kita sesuai dengan keinginan kita, memperpanjang umur, atau bahkan meningkatkan kualitas hidup kita. kapasitas mental.
Tetapi gen bukan hanya sakelar sederhana: banyak yang bertanggung jawab atas berbagai proses yang saling berhubungan, dan banyak juga yang memiliki tujuan yang sama sekali tidak kita ketahui. Dan hal yang paling menarik adalah bahwa banyak mekanisme seluler yang diaktifkan atau dinonaktifkan tanpa intervensi medis, secara bertahap mematahkan gagasan “gen kita adalah nasib kita”.
Ini adalah alasan untuk kemajuan pesat di bidang yang disebut epigenetik. Para peneliti telah membuktikan bahwa gaya hidup dan lingkungan di sekitar kita dapat membuat perubahan pada gen yang terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan kita. Perubahan sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti variasi pola makan, polusi, stres, dan tingkat olahraga dapat memengaruhi gen mana yang dibungkam, dan gen mana yang diekspresikan lebih aktif.
Video berikut dari pencipta Percikan menceritakan keseluruhan cerita tentang janji dan potensi epigenetik:
[ad_2]