[ad_1]
Masker, jarak sosial, kebersihan dan ventilasi yang baik dapat membantu mengurangi penularan COVID-19 di tempat umum, tetapi bahkan dengan langkah-langkah ini, para ilmuwan telah mendeteksi SARS-CoV-2 di udara dalam pengaturan dalam ruangan.

Kredit gambar: Kantor Berita Lainnya melalui Wikimedia (CC OLEH 4.0)
Sekarang, para peneliti melaporkan di ACS’ Surat Ilmu & Teknologi Lingkungan telah mengembangkan klip sampler udara pasif yang dapat membantu menilai paparan pribadi terhadap SARS-CoV-2, yang dapat sangat membantu pekerja di lingkungan berisiko tinggi, seperti restoran atau fasilitas perawatan kesehatan.

Klip sampler udara yang dapat dipakai dapat memantau paparan pribadi terhadap SARS-CoV-2.
Kredit gambar: Diadaptasi dari Environmental Science & Technology Letters 2022, DOI: 10.1021/acs.estlett.1c00877
COVID-19 terutama ditularkan melalui menghirup aerosol yang mengandung virus dan tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh individu yang terinfeksi melalui batuk, bersin, berbicara atau bernapas. Para peneliti telah menggunakan perangkat pengambilan sampel udara aktif untuk mendeteksi SARS-CoV-2 di udara dalam pengaturan dalam ruangan; namun, monitor ini biasanya berukuran besar, mahal, tidak portabel, dan membutuhkan listrik.
Untuk lebih memahami paparan pribadi terhadap virus, Krystal Pollitt dan rekan ingin mengembangkan perangkat kecil, ringan, murah dan dapat dipakai yang tidak memerlukan sumber listrik.
Para peneliti mengembangkan sampler udara pasif yang dapat dipakai, yang dikenal sebagai Fresh Air Clip, yang terus-menerus menyerap aerosol yang mengandung virus pada permukaan polydimethylsiloxane (PDMS).
Tim menguji sampler udara dalam drum berputar di mana mereka menghasilkan aerosol yang mengandung virus pengganti, bakteriofag dengan sifat yang mirip dengan SARS-CoV-2. Mereka mendeteksi virus pada sampler PDMS menggunakan reaksi berantai polimerase (PCR), menunjukkan bahwa perangkat tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan konsentrasi virus di udara secara andal. Kemudian, para peneliti membagikan Klip Udara Segar kepada 62 sukarelawan, yang mengenakan monitor selama lima hari.
Analisis PCR dari klip mendeteksi RNA SARS-CoV-2 di lima klip: Empat dipakai oleh server restoran dan satu oleh staf penampungan tunawisma. Viral load tertinggi (lebih dari 100 salinan RNA per klip) terdeteksi di dua lencana dari server restoran. Meskipun Klip Udara Segar belum dikomersialkan, hasil ini menunjukkan bahwa itu dapat berfungsi sebagai alat skrining semikuantitatif untuk menilai paparan pribadi terhadap SARS-CoV-2, serta membantu mengidentifikasi area berisiko tinggi untuk paparan dalam ruangan, kata para peneliti. .
Sumber: acs.org
[ad_2]