Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Majalah Cetak: Menyisir Arus Digital, Tetap Berdaulat dalam Generasi Baru

258
×

Majalah Cetak: Menyisir Arus Digital, Tetap Berdaulat dalam Generasi Baru

Sebarkan artikel ini
Majalah Cetak: Menyisir Arus Digital, Tetap Berdaulat dalam Generasi Baru

Suara-Pembaruan.com — Majalah Cetak: Menyisir Arus Digital, Tetap Berdaulat dalam Generasi Baru

Prof Rudy Harjanto, Guru Besar yang raih gelar doktor dari enam universitas, mulai dari bidang ekonomi, manajemen, SDM, Komunikasi, Hukum dan Seni berbincang serius dengan CEO majalah EKSEKUTIF S.S Budi Raharjo MM.

Obrolan berlangsung dalam acara “kopi darat” Sambas Sindicate.

Mantan rektor Universitas Moestopo yang dikenal piawai soal perkembangan digital, komunikasi, hukum dan soal AI terlihat asyik ngobrol dengan Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia, menyangkut era digital yang sedang melanda saat ini tak dapat disangkal telah membawa perubahan besar dalam dunia media arus utama.

“Tidak dapat dipungkiri, ada masa kejayaan media cetak di Indonesia ketika surat kabar, majalah, dan tabloid bermunculan. Terutama pada era reformasi yang menyuarakan kebebasan pers sebagai harapan tak terbendung,” ujar Prof Rudy..

Pria berambut perak yang disebut pakar di bidang periklanan ini menyebut majalah cetak mengalami penurunan yang cukup signifikan setiap tahunnya, tergerus oleh tren digital yang semakin menggila.

“Tak hanya media cetak, televisi juga mengalami tantangan berat, dengan adanya youtube dan medsos dengan tampilan nonton. Walau, pembaca setia media cetak tetaplah ada. Media cetak memiliki keunggulan yang tak bisa digantikan, bahkan oleh media daring sekalipun,” masih kata Prof Rudy tentang badai arus digital saat ini.

Generasi berusia 40-50 tahun, kaum intelektual, dan para pemegang keputusan di negeri ini masih senang dengan majalah karena lebih humanis, dibaca lebih enak. Kehadirannya masih memiliki daya tarik tersendiri dan mampu mempertahankan loyalitas pembacanya.

Prof Rudi mengucapkan selamat bagi majalah MATRA dan Majalah EKSEKUTIF yang di tengah situasi tak enak, badai AI tapi majalah cetak tetap eksis terbit dan membuat difresiansi, kalangan yang jenuh juga dengan banjirnya informasi di era digital.

“Dalam menerjang arus digital yang semakin kuat, majalah cetak berdiri tegak, menawarkan keberbedaan dan keistimewaan yang tak bisa dipertukarkan dengan kilauan digital,” ujar Prof Rudy, yang pernyataannya diiyakan oleh Asri Hadi, Pemred Indonews dan Khairil Hamzah, pengacara ternama yang ikut dalam diskusi di jalan Sambas, Kebayoran, Jakarta Selatan .

“Takdir media cetak mungkin sedang diuji, semangatnya untuk tetap eksis tidaklah padam. Majalah cetak berusaha merangkul segmen pembaca setianya, yang tak kunjung lekang oleh waktu, dengan harapan untuk meraih bendera kesetiaan sepanjang masa,” ujar S.S Budi Raharjo, Pimpinan Media cetak yang Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia.

Ikut dalam diskusi “kopi darat” Sambas Sindicate dosen dan pengamat UKM serta petinggi partai, bertukar pendapat mengenai berbagai persoalan di Indonesia.

  • BACA JUGA: majalah MATRA edisi Juli 2023, klik ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *