Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Berita

Momen Penting Undangan Ke Keluarga Besar Pahlawan Djuanda oleh Direksi KAI Untuk Menikmati Kereta Cepat Whoosh dan Kereta Inspeksi

266
×

Momen Penting Undangan Ke Keluarga Besar Pahlawan Djuanda oleh Direksi KAI Untuk Menikmati Kereta Cepat Whoosh dan Kereta Inspeksi

Sebarkan artikel ini
Momen Penting Undangan Ke Keluarga Besar Pahlawan Djuanda oleh Direksi KAI Untuk Menikmati Kereta Cepat Whoosh dan Kereta Inspeksi

Suara-Pembaruan.com — Keluarga Besar anak, cucu dan cicit Djuanda berkunjung ke kantor pusat PT Kereta Api Indonesia di Bandung. Mereka bersilaturahmi dan diundang oleh Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dan jajaran Direksi lainnya.

Almarhum Ir. H. Djuanda Kartawidjaja adalah perintis Perkeretaapian dan Pejuang Kedaulatan Laut Indonesia.

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja bukan hanya dikenal sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-10, namun juga sebagai tokoh yang memiliki kontribusi besar terhadap penentuan wilayah kelautan Indonesia. Pada tahun 1957, beliau mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang menyatakan laut Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah NKRI, mencakup laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia, yang kini lebih dikenal sebagai negara kepulauan.

Sejarah mencatat bahwa Ir. H. Djuanda juga merupakan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia yang pertama. Sebagai salah satu pahlawan kereta api, beliau memainkan peran penting dalam pengambilalihan perusahaan kereta api dari pemerintahan Jepang.

Pada masa awal operasional kereta api, Ir. H. Djuanda berusaha memperbaiki kondisi yang kurang nyaman, khususnya dengan merespons “Goyang Djuanda,” sebutan yang viral pada saat itu karena getaran yang terasa di dalam kereta.

Djuanda kemudian memimpin Jawatan Kereta Api Wilayah Jawa dan Madura serta menjadi Menteri Perhubungan. Berkat jasanya, beliau dihormati sebagai tokoh pahlawan nasional, dan namanya diabadikan dalam berbagai fasilitas penting, seperti bandara, taman, jalan, stasiun, dan penggunaan nama Ir. H. Djuanda untuk Pusdiklat PT KAI.

Salah satu momen penting adalah undangan kepada keluarga besar Djuanda oleh Direksi KAI untuk menikmati perjalanan dengan kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Proyek ini menjadi kereta cepat pertama di Indonesia, menawarkan pengalaman perjalanan yang modern dan futuristik. Keluarga Djuanda merasakan fasilitas mewah, termasuk kursi empuk, televisi, dan colokan listrik di setiap kursi.

Pengalaman lain yang diabadikan adalah kunjungan keluarga Djuanda ke kantor pusat PT Kereta Api Indonesia di Bandung. Mereka melihat bunker bawah tanah yang kini dijadikan ruang arsip perkeretaapian sejak puluhan tahun silam. Bunker ini diyakini dibuat pada masa penjajahan Belanda untuk jalur keluar masuk tentara.

Warisan Ir. H. Djuanda juga terlihat dalam penggunaan kereta inspeksi oleh pejabat tinggi. Keluarga Djuanda diajak merasakan kereta Inspeksi, kendaraan khusus para pejabat untuk keperluan inspeksi teknis dan operasional prasarana dan sarana perkeretaapian.

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja meninggal pada tanggal 7 November 1963 akibat serangan jantung, tetapi warisannya terus hidup melalui berbagai nama bangunan dan fasilitas penting di Indonesia. Djuanda Kartawidjaja diakui sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 29 November 1963, dan jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Keluarga besar Ir. H. Djuanda dan Ibu Hj. Yuliana Djuanda tetap menjadi bagian dari sejarah Indonesia, dengan masing-masing anak dan cucu yang turut melanjutkan jejak keberlanjutan perjuangan dan kontribusi positif terhadap negeri ini.

https://matranews.id/ir-h-djuanda-kartawidjaja-perintis-perkeretaapian-dan-pejuang-kedaulatan-laut-indonesia/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *