[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – PT JakLingko Indonesia menargetkan sistem transportasi yang terintegrasi di DKI Jakarta terlaksana pada pertengahan Agustus 2021.
Pasalnya, upaya merealisasikan transportasi yang terintegrasi terus dilakukan bahkan sudah mulai berjalan secara bertahap.
Untuk mengintegrasikan moda transportasi publik bukanlah perkara mudah dan perlu langkah strategis dalam pengembangan industry sistem transportasi publik.
Corporate Secretary PT Jaklingko mengatakan “Langkah awalnya adalah melakukan integrasi sistem pembayaran, tarif dan rute antarmoda transportasi di DKI dan sekitarnya yang diharapkan dapat terlaksana di pertengahan Agustus 2021”.
Untuk itu, pada fase pertama proses pembayaran transportasi di Jakarta mulai dari sistem tiket, proses tiket hingga sentralisasi data dan informasi akan diluncurkan berbasis QR code yang terintegrasi melalui JakLingko Smart Apps dan JakLingko Smart Card.
Di Smart Apps ini akan terdapat fitur untuk memilih titik keberangkatan dan tujuan.
Dari dua titik ini akan diberi rekomendasi transportasi yang tersedia. Setelah muncul rekomendasi moda transportasi yang akan digunakan, disusul kemudian akan muncul rincian biaya serta estimasi kedatangan dan ketibaan di tempat tujuan.
Dari pilihan yang disajikan, pengguna akan bisa memilih moda transportasi yang akan digunakan. Setelah itu akan muncul QR Code yang bisa dipakai untuk pembayaran semua moda transportasi yang dipilih.
Di fase kedua triwulan I tahun 2022 akan dimulai penerapan Mobility as a Services, yaitu pengembangan mobilitas sebagai aplikasi layanan dengan integrasi operator angkutan umum juga lebih lanjut dengan angkutan online eksternal.
Lalu di triwulan III tahun 2022 akan mengimplementasikan “ Account Based Ticketing ” yakni Transformasi dari arsitektur yang berpusat pada kartu, menjadi arsitektur berbasis akun. Dengan ini pengguna akan mudah menggabungkan semua saldonya dan melalui tiket berbasis akun ini akan mendapatkan profil pengguna yang nantinya akan digunakan sebagai tarif khusus untuk beberapa pengguna seperti Lansia, Pelajar, ataupun turis dan masih banyak lagi.
Pada prinsipnya pengembangan transportasi ini perlu adanya 4A yaitu,
- Availability transportasi harus tersedia dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
- Affordability terkait dengan tarif yang memiliki kesesuaian dengan masyarakat.
- Accessibility berkaitan dengan akses bagi seluruh kalangan. Baik itu professional, disabilitas maupun komunitas lainnya.
- Awareness, fasilitas transportasi di Jakarta sudah sangat modern dan berkelanjutan.
Hal ini sangat dibutuhkan karena pelayanan transportasi di Jakarta telah menjadi wajah yang berbeda. Kini era transportasi perkotaan modern sudah terlihat nyata di kota Jakarta. Terlebih dengan hadirnya Jaklingko sebagai perusahaan dengan lini utamanya yaitu dibidang teknologi, sistem pembayaran dan pengelolaan mahadata yang dimulai dengan transportasi Jabodetabek dan akan terus melakukan perkembangan untuk dimasa depan.
Sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penugasan Kepada BUMD melalui pembentukan PT JakLingko Indonesia untuk menyelenggarakan Sistem Integrasi Pembayaran Antarmoda Transportasi.
Hadirnya moda transportasi terintegrasi bukan lagi sebuah impian bagi warga Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya (Bodetabek).
Hal tersebut dapat kita lihat dari kehadiran moda transportasi seperti Trans Jakarta, KRL Commuter Line, MRT, LRT, dan MiniTrans/MikroTrans ditambah dengan dukungan oleh PT JakLingko Indonesia sebagai pelaksana konsep integrasi antarmoda transportasi di Jabodetabek.
Semangat Transformasi
Transformasi yang akan dilaksanakan PT JakLingko mengacu kepada transformasi yang pernah dilakukan oleh operator transportasi publik yang ada di negara-negara maju. Salah satunya, transformasi ini dapat diwujudkan di Kota Jakarta dan sekitarnya melalui konsep integrasi. Karena kota ini memiliki aspek pengembangan ekonomi yang cukup tinggi. Dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi dan kini menggunakan transportasi publik, Harapannya akan menjadikan Jakarta lebih efisien karena tidak terdampak pada kemacetan.
“Harapannya Jaklingko Indonesia akan menjadi perusahaan yang inovatif dan transformatif untuk mewujudkan mobilitas yang saling terhubung. Selain itu, kompetensi suatu transportasi juga diperlukan untuk membentuk transportasi yang berkelanjutan. Nilai pelayanan publik akan dilihat dari “customer satisfaction dan customer centric,” ujar Rizalmi.
Menurut Rizalmi, Transportasi itu bukan hanya infrastruktur tetapi juga harus memberikan service kepada semua penggunanya, diharapkan dari service tersebut semua penggunanya akan mendapatkan experience, sehingga seluruh kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Apa yang diupayakan JakLingko, tidak lain adalah untuk mengurangi polusi udara serta in-efficiency lainnya yang disebabkan oleh kemacetan. Juga tentunya memberikan kemudahan bagi pengguna layanan transportasi umum di Jakarta dan sekitarnya. Dengan mempermudah pengguna transportasi di Jakarta, target JakLingko adalah untuk meningkatkan moda share atau share pengguna transportasi publik dibandingkan dengan transportasi pribadi.
“Jadi, makin banyak warga Jakarta yang beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ini yang menjadi target kami ke depannya,” tutup Rizalmi.
[ad_2]