Suara-pembaruan.com — “Kalau untuk urusan narkoba, saya tidak berkenan membela, apalagi misalnya bandar atau kaki tangannya, enggaklah,” ujar Irjen (P) Drs Anjan Pramuka Putra SH M.hum, yang dikenal sebagai polisi trengginas dalam memberantas narkoba menjadi pengacara.
Anjan serius ketika dikonfirmasi, apakah dirinya akan membela bandar narkoba saat dirinya menjadi seorang pengacara. Sikapnya tegas dan hingga kini sebagai sosok yang berintegritas. “Saya akan bela pada orang-orang yang terzolimi, dalam perkara hukum,” tegasnya.
Mantan Deputi Pencegahan BNN ini memang dikenal sebagai sosok pria yang dalam sejarah di kepolisian kerap membongkar kasus-kasus bandar kelas berat, bahkan jaringan internasional.
Jenderal polisi yang secara track record “galak” terhadap bandar narkoba ini memang terasa jadi lebih sufi. Lebih dekat dengan keluarga dan Tuhan.
Bangun pagi sholat subuh, ngaji hingga jogging. “Ya sekarang hidup lebih teratur,” ujar Anjan dalam wawancara sebuah majalah pria, MATRA lewat video call. Ia mengaku, saat menjadi polisi ritme hidupnya zigzag, kerap melupakan kesehatan.
Sejarah memang mencatat, pria ini beberapa kali mengungkap kasus besar. Ada masa ia juga yang berhasil menanggap anak pejabat dan mengungkap bandarnya.
Beberapa pengungkapan Bandar besar, menjadi bagian dari prestasinya. Operasi Pengungkapan Kasus Narkoba Tingkat Internasional di Pantai Ujung Genteng Sukabumi bulan Januari 2012 sempat melambungkan namanya.
Baru-baru ini, beredar di grup Asosiasi Media Digital Indonesia. Tampak Dalam foto, Anjan yang ditunjuk oleh Ketua Peradi Prof.Dr. Otto Hasibuan, SH,MM untuk menerima Skep. Pengangkatan Advokat thn.2021.
“Iya, alhamdulillah, saya mengikuti proses ujian sekitar 3 tahun yang lalu sebelum Pandemi di Kampus Untar,” kata Anjan yang minggu yang lalu, Anjan dilantik dan diambil sumpah sebagai Advokat di Pengadilan Tinggi Jabar oleh Ketua Peradi dan Ketua PT Jabar.
Pria yang juga menjadi Dewan Pakar di LSM Granat, berkomitmen pada dirinya sendiri, masyarakat dan Tuhan untuk selalu menjadi orang benar.
“Yuk kita saling mendoakan untuk selalu sehat,” kata Anjan yang tetap bersahaja ini.
Alumni AKABRI 1986 ini mengaku terus bersukur dalam hidupnya, termasuk di masa adaptasi baru senang berada dalam lingkungan orang-orang baik dan berintergritas hingga kini.
ini,”