Headline

Bagya Mulyanto Direktur Keuangan Perum Bulog, Klik Ini

327
×

Bagya Mulyanto Direktur Keuangan Perum Bulog, Klik Ini

Sebarkan artikel ini
Bagya Mulyanto Direktur Keuangan Perum Bulog, Klik Ini

Suara-Pembaruan.com — Ibadah Besar Insan Normal: Bekerja Profesional Sambil Beribadah

Bagya Mulyanto adalah seorang Direktur Keuangan Perum Bulog yang memiliki pandangan unik mengenai perannya sebagai profesional dalam dunia bisnis dan bagaimana ia menyikapinya sebagai bentuk ibadah yang besar.

Bagi Bagya, bekerja di Bulog, Badan Usaha Milik Negara yang bertanggung jawab menyediakan bahan pangan untuk masyarakat, adalah sebuah kesempatan untuk melakukan ibadah yang besar.

Bagya merasa bersyukur bekerja di sebuah perusahaan yang berperan dalam memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.

Menurutnya, kebutuhan akan makanan adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, dan beras sebagai pangan pokok harus selalu tersedia. Oleh karena itu, menyediakan kebutuhan pangan pokok untuk masyarakat merupakan ibadah yang besar.

Dalam menjalankan perannya sebagai Direktur Keuangan Bulog, Bagya tidak hanya fokus pada kinerja keuangan perusahaan semata.

Ia juga menyadari bahwa Bulog sebagai BUMN harus tetap sehat dan berkelanjutan.

Untuk mencapai itu, Bagya memastikan bahwa permodalan perusahaan berjalan lancar dan tidak ada kendala keuangan.

Ia mencatat bahwa kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun menunjukkan tren positif dan semakin baik. Bahkan, Bulog berhasil mencatatkan laba pada tahun 2021 dan 2022, serta ia optimistis bahwa perusahaan juga akan meraih laba pada tahun 2023.

Tugas utama Bulog adalah menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan kestabilan harga bahan pangan utama, terutama beras, jagung, dan kedelai.

Bagya memahami betapa pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pangan agar tetap terjangkau oleh masyarakat, terutama dalam situasi di mana kebutuhan pangan seperti telur dan daging ayam telah menjadi pangan pokok.

Bagya juga menggarisbawahi peran strategis Bulog dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, terutama dalam kondisi dunia yang bergejolak akibat pandemi Covid-19 dan konflik antarnegara.

Ia melihat bahwa peran Bulog sangat penting mengingat distribusi pendapatan di Indonesia yang belum merata, di mana sebagian masyarakat masih harus mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok.

Selain menjalankan tugas pokoknya, Bagya juga menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan perusahaan.

Dalam hal ini, ia menerapkan prinsip benefit-cost ratio, di mana ia memberi kebebasan kepada staf untuk merumuskan program kegiatan dengan pertimbangan manfaat dan biaya yang terukur.

Dalam pandangan Bagya, pajak adalah bagian dari redistribusi pendapatan dan harus dikeluarkan sebagai bentuk ibadah.

Ia menekankan pentingnya tertib dalam membayar pajak agar perusahaan mendapatkan berkah. Sebagai BUMN, Bulog juga menjalankan peran sebagai wajib pungut dan memberitahukan hal ini kepada mitra kerjanya.

Pengalaman sulit selama masa pandemi mengajarkan Bagya pentingnya ketegasan dalam menjalankan tugas.

Bulog harus mendistribusikan bantuan pangan untuk rakyat, dan meskipun ada ketakutan di tengah situasi yang menekan, tugas tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Bagya Mulyanto menunjukkan bahwa profesionalisme dan ibadah bisa dipadukan dengan harmonis.

Bagi dirinya, bekerja di Bulog adalah cara untuk berkontribusi pada masyarakat dengan menyediakan bahan pangan yang penting bagi kehidupan banyak orang.

Dengan kedisiplinan, ketulusan, dan pandangan yang tulus, Bagya membuktikan bahwa menjalani peran sebagai insan normal dengan penuh semangat adalah bentuk ibadah yang besar.

  • BACA JUGA: majalah MATRA edisi Juli 2023, klik ini

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *