SUARA-PEMBARUAN.COM – November 2024 mencatat peningkatan dalam Indeks Sensitivitas Modal atau Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index) yang menunjukkan sentimen optimis di kalangan pelaku pasar keuangan, Jakarta (6/11/24).
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 13 hingga 31 Oktober 2024, nilai CSA Index untuk November naik ke level 76,7 dari posisi 75,1 di Oktober.
Peningkatan ini sejalan dengan tren positif yang tercatat sejak Agustus, ketika indeks ini terus mencatatkan penguatan berkelanjutan.
Sentimen optimis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk penurunan suku bunga, terkendalinya inflasi, serta ekspektasi positif terhadap kebijakan pemerintahan baru pasca pemilihan di Amerika Serikat.
Dampak Pemilu Amerika Serikat dan Volatilitas Ekonomi Global
Kemenangan dalam pemilu Amerika Serikat memicu rasa percaya diri di kalangan investor global.
Mereka berharap kebijakan pemerintahan baru akan membawa stabilitas yang menguntungkan bagi perekonomian, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik yang terus membayangi.
Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat berhasil mengatasi tekanan ekonomi dengan pasar tenaga kerja yang stabil dan permintaan domestik yang kuat.
Sebaliknya, ekonomi Eropa masih menghadapi tantangan, di mana sektor ritel menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang lemah dan sektor manufaktur masih dalam tekanan.
Dilansir dari Telegraf, NS. Aji Martono, Ketua Umum Propami, mengomentari hasil ini, menyatakan bahwa para pelaku pasar tetap optimis terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diprediksi terus menguat berkat dukungan kinerja fundamental yang kokoh.
Optimisme ini juga tercermin dari survei yang menunjukkan bahwa 78,26% pelaku pasar memprediksi IHSG akan menguat dalam 12 bulan ke depan, meski angka ini menurun dari 88,6% pada September 2024.
IHSG diharapkan mencapai level 8.243, target tertinggi dalam sepuluh bulan terakhir.
Perekonomian Tiongkok dan Risiko Geopolitik Global
Di Asia, perlambatan ekonomi Tiongkok menjadi sorotan utama, dengan pertumbuhan yang melambat di kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Pelemahan ini terlihat baik dari sisi permintaan maupun pasokan, sehingga mendorong pemerintah Tiongkok untuk menerapkan lebih banyak stimulus guna menjaga kestabilan sektor riil.
Bank sentral Tiongkok juga semakin melonggarkan kebijakan moneter guna mendorong pertumbuhan.
Namun, ketidakpastian global terus membayangi ekonomi dunia dengan risiko geopolitik yang meningkat di Timur Tengah serta ketegangan di Amerika Serikat yang memasuki fase krusial menjelang Pemilihan Presiden.
Sektor Finansial dan Energi: Pilar Utama IHSG
CSA Index juga mengidentifikasi sektor-sektor yang menjadi pendorong utama bagi IHSG pada bulan November.
Sektor finansial kembali menarik minat investor, melanjutkan tren beberapa bulan terakhir di mana sektor ini konsisten berada di posisi teratas.
Di sisi lain, sektor energi turut menjadi pilihan menarik karena dipandang memiliki kapitalisasi pasar yang kuat serta prospek pertumbuhan jangka panjang.
Keberadaan sektor-sektor ini sebagai motor penggerak IHSG menggambarkan posisi strategisnya dalam menarik aliran investasi dalam negeri.
Secara keseluruhan, CSA Index pada November 2024 mengindikasikan tren optimisme yang diperkirakan akan bertahan selama stabilitas global tetap terjaga dan kebijakan pemerintah mendukung pertumbuhan.
Dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, investor diharapkan untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan cepat dalam kondisi geopolitik dan ekonomi makro.