Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Ekonomi

Dialog Kebangsaan Persatuan Dalam Keberagaman: Cinta Rupiah, Cinta NKRI

280
×

Dialog Kebangsaan Persatuan Dalam Keberagaman: Cinta Rupiah, Cinta NKRI

Sebarkan artikel ini
Dialog Kebangsaan Persatuan Dalam Keberagaman: Cinta Rupiah, Cinta NKRI

Suara-Pembaruan.com — Dialog Kebangsaan Persatuan Dalam Keberagaman: Cinta Rupiah, Cinta NKRI

Hari Jumat, tanggal 18 Agustus 2023, menjadi tonggak sejarah dalam rentetan peristiwa bersejarah. Pembukaan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI).

Pukul 08.30 pagi, gemuruh semangat kebangsaan mulai terasa di lingkungan Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Suara riuh rendah bercampur dengan hembusan angin pagi, mengiringi kedatangan ribuan mata yang lapar akan semangat kebangsaan.

Dalam suasana haru dan khidmat, Opening Ceremony dimeriahkan oleh tokoh ternama, sosok yang tak asing lagi di ranah ekonomi dan moneter, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia.

Semangat persatuan dan keberagaman yang menghentak-hentak di kalbu. Bukanlah pertemuan biasa, acara tersebut melibatkan jalinan sinergi dari berbagai elemen dalam masyarakat.

Di antara mereka, tampak Deputi Gubernur Indonesia, Doni P Joewono, dan Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menghadirkan nuansa kelembutan dalam kesungguhan mereka.

Perry Warjiyo, dalam sambutannya, membuka pintu pemikiran tentang Rupiah. Tak sekadar sehelai kertas berukir angka dan simbol, namun jendela Indonesia yang mengintip dunia.

Sejuta makna tersimpan di balik setiap koin dan lembaran uang yang beredar, dan peran mata uang nasional tak bisa diremehkan dalam mempertebal kekokohan semangat nasionalisme.

Bertutur lembut, Warjiyo mengalun seperti penabuh gendang kebangsaan.

Ia menjelaskan bahwa dalam perbedaan, kita bersatu; dalam keragaman, kita teguh. Rupiah adalah simbol keberagaman yang terjalin rapi dalam satu ikatan kuat, seperti harumnya bunga-bunga yang beriringan dalam taman yang cantik.

Tak hanya sosok moneter yang hadir, namun para tokoh nasional juga memadati panggung dialog.

Di antaranya adalah Prof. D. Meutia Hatta, putri dari Proklamator Bung Hatta yang juga merupakan Wakil Presiden RI pertama. Perempuan tangguh yang pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan anggota Wantimpres ini, menjadi penjernih dalam samudera wacana persatuan dan keberagaman.

Keluarga Nasional, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, sosok cendekiawan dan pilar tokoh Islam, serta Indra Sjafri, sang Pelatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia, turut menyampaikan pandangan mereka.

Keberagaman menjadi harmoni dalam tarian kehidupan, dan semangat kebangsaan adalah musik yang mengiringi langkah-langkah kita.

Namun, tak hanya para tokoh publik yang memberikan persembahan pemikiran. Hanung Bramantyo, sutradara berbakat, turut menambah hiasan bermakna dalam dialog ini.

Tampak hadir juga keluarga pahlawan yang menjadi simbol pada koin dan uang Rupiah, hadir dalam rona haru.

Rupiah tak hanya sekadar bentuk mata uang, melainkan petikan sejarah yang senantiasa mengenang perjuangan pahlawan.

Dalam setiap serinya, para pahlawan berdiri gagah, menjadi penjaga semangat di setiap lembar uang kertas dan logam yang beredar.

Ismeth Wibowo dan Noorwati Djuanda, menghadirkan ketulusan dalam seri Rupiah Rp 50.000 tahun emisi 2022, mewakili keluarga pahlawan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja.

Jalinan silaturahmi sejarah pun tak putus. Dubes Diennaryati Tjokrosuprihartono, cucu dari Pahlawan Nasional M.H. Thamrin, hadir sebagai wujud nyata bahwa semangat perjuangan tak terkikis oleh waktu. Hadir juga Wakil Rektor 4 Universitas Pancasila.

Bunga Harum Dani bertindak sebagai moderator. Ia dengan bijak mengendalikan arus dialog, membiarkan setiap suara berkumpul dalam harmoni.

Nuansa semangat tak hanya terlukis dalam kata-kata, melainkan juga dalam harmoni vokal Paduan Suara CBP Rupiah.

Mereka mengisi panggung dengan lagu-lagu kebangsaan, mengajak hati yang mendengarkan untuk merenungkan makna sejati dari persatuan dalam keberagaman.

Tak bisa disangkal, Dialog Kebangsaan Persatuan Dalam Keberagaman: Cinta Rupiah, Cinta NKRI, telah menyulam benang-benang kebersamaan yang semakin erat di tengah jaringan keberagaman.

Pada hari yang cerah itu, semangat kebangsaan terbentang luas, mengingatkan kita bahwa cinta terhadap Rupiah juga adalah cinta terhadap negeri tercinta, NKRI.

Semoga semangat ini tetap berkobar dalam setiap lembaran uang dan dalam setiap langkah langit Indonesia yang merdeka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *