[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat melakukan akselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan menggelar rapat lanjutan yang berkolaborasi dengan Biro Organisasi dan Telkom University pada Rapat Proses Bisnis Terintegrasi dan Arsitektur SPBE bertempat di Aston Pasteur Hotel, Senin, (29/3/2021).
Rapat Proses Bisnis Terintegrasi dan Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), sebagai upaya untuk meningkatkan nilai indeks SPBE dan reformasi birokrasi di Provinsi Jawa Barat.
Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi, Heny Rahmawati menyampaikan, ada beberapa permasalah yang dihadapi yaitu rendahnya efektivitas dan efesiensi birokrasi di Indonesia.
Heny berpendapat, proses bisnis yang berbelit dan tumpang tindih membuat organisasi menjadi lambat untuk bekerja.
Proses bisnis yang belum dapat terindetifikasi didukung layanan SPBE yang lengkap, terintegrasi dan sesuai kebutuhan.
Menurutnya, hasil evaluasi SPBE 2019 dan 2020, belum terdapat peta proses bisnis terintegrasi yang standar.
“Untuk progres proses bisnis ini sendiri baru 60%, sementara itu untuk arsitektur SPBE belum terlalu meningkat hanya sekitar 15-20%,” ujar Heny.
Ridha Hanafi dan Asti Amalia dari Telkom University yang ditunjuk sebagai narasumber dalam rapat ini memaparkan permodelan proses bisnis dan pengembangan peta proses bisnis terintegrasi Provinsi Jawa Barat untuk penyusunan arsitektur SPBE.
Kepala Bidang e-Government (e-Gov) Diskominfo Jabar Dian Istanti, menjelaskan masih banyak perangkat daerah yang belum menyampaikan progress terkait proses bisnis terintegrasi di instansi masing-masing.
Dian berharap bahwa rapat ini bisa lebih efektif untuk berdiskusi lebih jauh terkait dengan proses bisnis terintegrasi dan arsitektur SPBE.
[ad_2]