[ad_1]
SuaraPemerintah.id – Sebelum mengikuti pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah melakukan komunikasi dengan menlu dari 13 negara sebagai upaya diplomasi untuk Palestina.
Pada tingkat pemimpin negara/pemerintah, Presiden Joko Widodo juga melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin.
“Sebelum pertemuan OKI ini dilakukan, dalam beberapa hari terakhir ini saya melakukan banyak sekali komunikasi dengan para Menteri Luar Negeri negara lain,” ujar Retno dalam pernyataan pers usai pertemuan luar biasa tingkat menlu OKI, Minggu (16/5/2021).
Retno menyatakan, ia berkomunikasi dengan Menlu dari Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia, dan Inggris.
Selain itu, Retno juga melakukan pembicaraan dengan High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy (HRVP) Uni Eropa. Menurut Retno, dalam pembicaraan atau komunikasi tersebut, semua pihak mengkhawatirkan situasi yang berkembang di Palestina saat ini.
“Saya selalu menekankan pentingnya setiap dari kita menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya deeskalasi dilakukan, dan gencatan senjata dapat segera dilakukan,” kata Retno.
Retno mengatakan, dia juga bertukar pikiran dengan para sejawatnya tersebut mengenai berbagai forum dan mekanisme internasional yang dapat dipakai untuk membantu Palestina dan meredakan situasi ketegangan saat ini.
“Hari ini juga Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan yang akan membahas krisis ini. Kita masih belum tahu apa hasil dari pertemuan Dewan Keamanan PBB tersebut,” ujar menlu.
Retno menambahkan komunikasi mengenai Palestina juga dilakukan pada tingkat kepala negara/pemerintah oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden, ujarnya, juga membahas tindak lanjut dari ASEAN Leaders Meeting dan proses perdamaian Afghanistan. Komunikasi juga dilakukan antara 3 pemimpin Asia Tenggara yaitu Presiden RI, Perdana Menteri (PM) Malaysia, dan Sultan Brunei Darussalam.
“Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam telah sepakat untuk mengeluarkan Joint Statement mengenai sikap ketiga negara tersebut terhadap situasi Palestina saat ini,” kata Retno.
Pertemuan luar biasa OKI atau Extraordinary Open-Ended Ministerial Meeting of The OIC Executive Committee digelar secara virtual hari ini dengan dihadiri 16 menteri dan wakil menteri luar negeri negara-negara anggota OKI, serta wakil dari negara OKI lainnya.
Pertemuan dilakukan khusus membahas agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza.
[ad_2]