Suara-Pembaruan.com — IPDN Kembali Cetak 1.305 Pemikir Pemerintahan, Mendagri Tito: ASN Profesional Adalah Kunci Pemerintahan Efektif
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali menorehkan sejarah dengan meluluskan sebanyak 1.305 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Tahun Akademik 2024/2025, yang digelar secara khidmat di kampus utama Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang hadir secara langsung dalam acara tersebut menyampaikan bahwa IPDN merupakan pusat lahirnya para pemikir di bidang ilmu pemerintahan dan memiliki peran strategis dalam menyiapkan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional, adaptif, dan berkarakter.
“IPDN adalah tempat lahirnya ASN profesional yang bisa menjalankan pemerintahan yang efektif dan efisien. ASN seperti inilah yang akan menjadi kunci untuk bisa bertahan dalam tantangan global di masa depan,” ujar Tito dalam pidatonya.
Ia menekankan bahwa gelar akademik bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk berpikir secara ilmiah dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan publik. Tito mengutip pemikiran sosiolog Joseph Mayone Stycos untuk memperkuat pesannya:
“Jika teori tanpa kebijakan hanya untuk akademisi, maka kebijakan tanpa teori adalah untuk penjudi. Maka yang terbaik adalah membuat kebijakan berdasarkan teori dan data yang ilmiah.”
Dalam kesempatan itu, Tito juga menyampaikan bahwa hingga tahun 2025, IPDN telah meluluskan 34.278 alumni, yang tersebar dari program Sarjana Terapan, Magister, Doktor, hingga Profesi Kepamongprajaan.
Para lulusan ini diharapkan menjadi kekuatan utama dalam memperkuat sistem pemerintahan di Indonesia.
Komposisi Wisudawan dan Penghargaan
Rektor IPDN, Dr. Halilul Khairi, M.Si, menyampaikan rincian jumlah wisudawan sebagai berikut:
1.110 orang dari Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan
81 orang dari Program Magister Terapan Ilmu Pemerintahan
56 orang dari Program Doktor Ilmu Pemerintahan
58 orang dari Program Profesi Kepamongprajaan
Sejumlah lulusan terbaik juga mendapat penghargaan prestisius. Suwandi, wisudawan Program Sarjana Terapan asal pendaftaran Sulawesi Tenggara, berhasil meraih Penghargaan Kartika Astha Brata.
Sementara itu, 9 wisudawan lainnya menerima Kartika Sapta Abdi Praja, antara lain:
1.Denesha Putri Patricia Naseer (DKI Jakarta)
2.Ya Hanna Erviana (Jawa Tengah)
3.Ni Luh Gede Gita Putri Prita Sari (Bali)
4.Muhammad Irfan Kurniawan (Jawa Timur)
5.Kadek Agus Yuda Permana (Bali)
6.I Gede Bayu Adi Prabawa (Bali)
7.M. Sultthan Muna Akbarsyah (Aceh)
8.Stevan Sandro Tua Sagala (Jawa Barat)
9.Raiden A.N. Fuy (Nusa Tenggara Timur)
Dari jenjang pascasarjana dan profesi, tiga lulusan terbaik yang memperoleh penghargaan adalah:
-Dr. Jufrirahman., M.Si (Sekda Sulawesi Selatan) – IPK 3,869
-Rihkal Jauhri Salendra., S.STP., M.Tr.IP (Kabupaten Sangihe) – IPK 3,962
-Tinla Tina Saprinawati., S.Sos., M.Si., AKp (Kabupaten Garut) – IPK 3,89
Rektor IPDN menyampaikan harapannya agar para wisudawan dapat menjadi teladan di tengah masyarakat dan berkontribusi nyata untuk bangsa dan negara.
“Terapkan ilmu yang diperoleh sebaik-baiknya, dan jagalah nama baik almamater dengan perilaku yang santun, profesional, serta menjunjung tinggi nilai-nilai akademik,” pungkas Halilul.
Acara wisuda ini menjadi simbol tonggak keberlanjutan estafet kepemimpinan birokrasi yang berbasis ilmu pengetahuan, integritas, dan pengabdian kepada negara.
Dengan lahirnya 1.305 pemikir baru di bidang pemerintahan, IPDN menegaskan perannya sebagai benteng akademik bagi pembangunan tata kelola pemerintahan Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.