[ad_1]
Jakarta, Majalahtime.com – Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian Paris untuk menurunkan emisi karbon sebesar 29% dengan usaha sendiri (dan 41% jika mendapat bantuan dari luar negeri) pada tahun 2030 nanti. Untuk merealisasikan target tersebut pemerintah berharap di tahun itu sudah ada 3 juta unit kendaraan listrik yang berseliweran di jalanan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Sony Sulaksono mengatakan melihat target itu, maka sudah semestinya penggunaan kendaraan bersumber tenaga dari setrum itu sudah dimasyarakatkan saat ini. Hanya, hingga saat ini masih ada keengganan dari masyarakat.
Faktor harga dan kekhawatiran terhadap infrastruktur menjadi alasan utama. Oleh karena itu Sony berharap semua pemangku kepentingan terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar mereka mempersepsikan kendaraan listrik merupakan kendaraan yang prestisius.
Ilustrasi, bateri mobil listrik – dok.CAR Magazine
“Jadi perlu ditanamkan persepsi dan pemahaman di masyarakat bahwa motor listrik ini berbeda, prestisius. Sehingga wajar kalau harganya di atas yang biasa. Perlu diberikan pemahaman bahwa kendaraan listrik adalah kendaraan yang sarat teknologi yang sesuai dengan tren gaya hidup masyarakat dunia terutama di negara maju,” papar Sony dalam seminar virtual tentang Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia, di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Di sisi lain, lanjut Sony, pengguna kendaraan listrik juga harus mendapatkan previledge atau perlakuan khusus. Misalnya bebas dari aturan pembatasan melintasi kawasan tertentu berdasar pelat nomor, tempat parkir khusus, hingga besaran pajak yang lebih ringan.
“Dan saat ini pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur pengisian daya baterai maupun stasiun swapping baterai (penukaran baterai) sehingga akan memudahkan pengguna kendaraan tersebut. Bahkan dengan sistem battery swap akan bisa menekan harga sebuah kendaraan listrik. Ini yang perlu sama-sama kita galakkan,” tandas Sony.
Presiden Joko Widodo saat mencoba sepeda motor listrik Gesits – dok.Istimewa
Sony menyebut Indonesia juga memiliki keunggulan tersendiri dari karena memiliki modal untuk membangun supply chain kendaraan listrik dari hulu hingga ke hilir. Cadangan bahan baku baterai listrik di Indonesia adalah modal utama, sehingga jika semua modalitas itu bisa dimanfaatkan maka akan terbentuk ekosistem kendaraan listrik.
Sehingga harga kendaraan listrik bakal lebih terjangkau. (Sut/Ara)
[ad_2]