Headline

Ketua MA Baru Akan Terungkap Pada 16 Oktober 2024, Benarkah?

433
×

Ketua MA Baru Akan Terungkap Pada 16 Oktober 2024, Benarkah?

Sebarkan artikel ini
Ketua MA Baru Akan Terungkap Pada 16 Oktober 2024, Benarkah?

Suara-Pembaruan.com — Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin akan memasuki masa pensiun pada 17 Oktober 2024, menandai akhir masa pengabdiannya sebagai pimpinan tertinggi lembaga peradilan Indonesia.

Syarifuddin, yang terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung pada 6 April 2020 untuk periode 2020-2025, akan mencapai usia 70 tahun pada bulan ini.

Sebagai persiapan atas berakhirnya masa jabatan Ketua MA, pimpinan Mahkamah Agung akan segera menggelar rapat guna membahas tata tertib (tatib) pemilihan Ketua MA yang baru.

Mahkamah Agung telah mengadakan Rapat Pimpinan menghasilkan dua Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA).

SK KMA pertama adalah Nomor 212/KMASK.KB1.1/2024 mengenai tata tertib pemilihan, dan SK KMA kedua adalah Nomor 213/KMASK.KB1.110R/2024 tentang Panitia Pemilihan Ketua Mahkamah Agung.

Selain itu, tata tertib baru ini juga mencantumkan ketentuan apabila hanya ada satu Hakim Agung yang bersedia mencalonkan diri.

Dalam situasi ini, pimpinan sidang akan memberikan satu kali kesempatan kepada panitia untuk mengedarkan formulir kesediaan.

Jika tetap hanya satu orang yang bersedia, maka calon tunggal tersebut akan ditetapkan sebagai Ketua Mahkamah Agung secara aklamasi.

Proses pemilihan akan diawali dengan setiap Hakim Agung mendeklarasikan kesediaan atau ketidaksediaannya sebagai calon Ketua Mahkamah Agung melalui formulir khusus.

Hakim Agung yang bersedia akan dicatat, dan daftar nama akan dipajang di papan atau layar monitor. Setelah itu, pimpinan sidang akan mengonfirmasi kesediaan mereka sebelum proses pemungutan suara dimulai.

Setiap hakim agung akan mengisi lembar formulir yang menyatakan kesediaannya untuk dipilih sebagai Ketua MA.

“Pada hari-H pemilihan, mereka yang bersedia akan mencoret opsi ‘tidak bersedia dipilih’ dan menandatangani formulirnya,” kata Suharto lebih lanjut.

Proses ini sesuai dengan tata tertib yang berlaku di Mahkamah Agung, di mana setiap hakim agung diberi kesempatan untuk mencalonkan diri atau tidak.

Jadi, hanya pada hari pemilihan, setelah semua formulir diisi, nama-nama calon Ketua MA baru akan terungkap. Bukan seperti empat nama yang beredar saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *