[ad_1]
SuaraPemerintah.id – PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih laba sebesar Rp 929 miliar sepanjang kuartal I 2021, berkat berbagai program efisiensi yang dilakukan perusahaan dan penjualan 3,3 juta ton pupuk.
“Bahwa pencapaian laba ini antara lain didorong oleh peningkatan efisiensi beban usaha dan beban keuangan, antara lain didorong oleh efisiensi konsumsi bahan baku gas, serta meningkatnya penjualan produk nonpupuk, dan produk pupuknon komersial,” ujar Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo, dalam keterangan resminya, Jum’at (7/4/2021).
Menurut Eko, penurunan beban usaha ini didorong oleh upaya-upaya efisiensi yang dilakukan Perseroan, terutama dalam hal pengelolaan piutang, penurunan beban bunga, serta efisiensi di berbagai bidang, termasuk efisiensi supply chain.
“Salah satunya melalui program reposisi gudang guna menekan biaya distribusi”, kata Eko.
Ia menjelaskan dari sisi penjualan, hingga Maret 2021, Pupuk Indonesia mencatat volume penjualan sebesar 3,3 juta ton.
“Untuk pupuk bersubsidi di mana total penyaluran hingga Maret sudah mencapai 1,93 juta ton, dan akan meningkat lagi memasuki musim tanam ini. Selebihnya adalah penjualan untuk produk nonpupuk dan produk nonkomersial. Sedangkan total produksi untuk semua jenis pupuk mencapai 4,93 juta ton, atau 107% dari target RKAP,” paparnya.
Lebih lanjut Eko menekankan bahwa kinerja positif ini akan terus ditingkatkan, sehingga target-target dalam RKAP 2021 dapat dipenuhi.
Pupuk Indonesia juga secara aktif mendorong efisiensi beban usaha dan beban keuangan sehingga perusahaan dapat lebih agile dalam menghadapi kompetisi bisnis kedepannya.
“Kinerja kuartal I ini juga menunjukkan bahwa Pupuk Indonesia tetap menunjukan daya saing yang cukup baik di tengah pandemi. Hal ini tentunya ditunjang oleh kinerja sektor pertanian yang menunjukan trend positif walaupun di masa pandemik,” jelas Eko.
Ke depan, untuk bisa menjaga kinerja dan meningkatkan kinerja, Pupuk Indonesia telah menerapkan sejumlah inisiatif strategis. Diantaranya adalah peningkatan digitalisasi, efisiensi produksi dan supply chain, serta sejumlah program seperti agrosolution dan juga retail management.
[ad_2]