[ad_1]
Penelitian Ipsos Indonesia melibatkan 500 responden di lima kota besar di Indonesia Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Palembang dan Manado. Responden didominasi oleh kalangan dari segmen milenial dengan kelas ekonomi menengah ke bawah yang memiliki potensi terbesar sebagai pengguna dompet digital.
Dari penelitian tersebut, Ipsos menemukan bahwa sekitar 68 persen dari milenial menggunakan dompet digital minimal satu hingga dua kali dalam seminggu. Adapun rerata nilai top up sebesar Rp 140.663 setiap minggunya.
“Angka ini sama dengan 20 persen dari total pendapatan mereka,” kata Research Director Customer Experince Ipsos Indonesia Olivia Samosir di Jakarta.
Penelitian juga menemukan sebanyak 40 persen milenial menggunakan dompet digital untuk pembayaran transportasi online. Adapun yang menggunakan dompet digital untuk pembelian makanan dan minuman pesan antar daring sebesar 32 persen. Sedangkan pembelian luring sebesar 12 persen.
Dalam mengadopsi dompet digital, Ipsos menemukan 71 persen dari generasi muda termotivasi untuk menggunakan dompet digital pertama kalinya kalinya karena adanya promo. Namun, seiring mereka terbiasa dengan kenyamanan yang ditawarkan dompet digital, loyalitas mereka tidak lagi ditentukan semata-mata oleh promo.
“Saat ini selain promo, mereka nyaman pakai dompet digital karena, tidak perlu bawa uang cash banyak, tidak khawatir tidak ada kembalian, dan dituntut sediakan uang pas. Dan keamanan tidak khawatir uang hilang atau di curi. Kalau hp hilang tinggal di blokir akunnya. Hal-hal seperti itu yang ditawarkan dompet digital ini yang buat konsumen tetap pakai dompet digital sampai sekarang,” ujar Olivia.
Melihat hal tersebut, perusahaan dompet digital (e-wallet) di Indonesia disarankan untuk tak mengandalkan promosi atau ‘bakar uang’ untuk menarik konsumen. Riset dari IPSOS Indonesia menyebutkan generasi millenial bakal tetap menggunakan dompet digital meski tanpa iming-iming promosi.
Olivia juga mengatakan, bahwa tanpa ‘bakar uang’, dompet digital dapat menerapkan strategi lain dalam mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan. “Para pemain harus proaktif dalam membentuk perilaku konsumen yang mengedepankan fungsi, inovasi, dan kualitas produk,” kata dia.
IPSOS Indonesia mengadakan survei tersebut tersebar di lima kota yaitu Yogyakarta, Jakarta, Manado, Palembang, da Semarang. Responden merupakan generasi millenial kelahiran 1980 sampai 1996 dan Gen Z kelahiran 1997 sampai 2002 yang menjadi mayoritas pengguna dompet digital.
[ad_2]