[ad_1]
Kemampuan navigasi ikan telah dipelajari secara ekstensif. Telah ditunjukkan bahwa ikan dapat melakukan tugas navigasi dengan kompleksitas yang berbeda di dalam air. Namun, tidak jelas apakah kemampuan ini berbeda dari apa yang dapat dicapai mamalia dan burung di lingkungan alami mereka.
Sebuah makalah baru-baru ini mengusulkan metodologi transfer domain untuk mempelajari pertanyaan ini. Dan juga membuat mobil untuk menguji kemampuan mengemudi ikan di darat. Terlepas dari lelucon, ini adalah penelitian yang serius.
Idenya adalah untuk mengambil satu spesies dari lingkungannya dan menantangnya untuk melakukan tugas perilaku di lingkungan yang berbeda. Fish Operated Vehicle (FOV) diciptakan untuk tujuan ini. Ini adalah platform self-propelled yang dikendalikan oleh ikan di tangki air onboard. Ketika ikan berada di dekat salah satu dinding tangki air dan menghadap ke luar, FOV didorong ke arah ini.
Temuan menunjukkan bahwa ikan dapat mengontrol FOV dan menyelesaikan tugas navigasi di lingkungan terestrial. Itu menunjukkan universalitas representasi ruang dan strategi navigasi antara spesies yang berbeda.
Navigasi adalah kemampuan penting untuk kelangsungan hidup hewan dan penting untuk mencari makan, menemukan tempat berlindung, mencari pasangan dan berbagai perilaku lainnya. Mengingat peran mendasar dan fungsi universal mereka di dunia hewan, masuk akal untuk mengeksplorasi apakah representasi ruang dan mekanisme navigasi bergantung pada spesies, sistem ekologi, struktur otak, atau apakah mereka memiliki sifat umum dan universal. Salah satu cara untuk mengeksplorasi masalah ini secara perilaku adalah dengan metodologi transfer domain, di mana satu spesies tertanam di lingkungan spesies lain dan harus mengatasi tugas yang biasa (dalam kasus kami, navigasi). Di sini kami mendorong ide ini hingga batasnya dengan mempelajari kemampuan navigasi ikan di lingkungan darat. Untuk tujuan ini, kami melatih ikan mas untuk menggunakan Fish Operated Vehicle (FOV), platform darat beroda yang bereaksi terhadap karakteristik pergerakan ikan, lokasi dan orientasi di tangki airnya untuk mengubah kendaraan; yaitu, tangki air, posisi di arena. Ikan ditugaskan untuk “menggerakkan” FOV menuju target visual di lingkungan terestrial, yang dapat diamati melalui dinding tangki, dan memang mampu mengoperasikan kendaraan, menjelajahi lingkungan baru, dan mencapai target terlepas dari titik awal, sambil menghindari jalan buntu dan mengoreksi ketidakakuratan lokasi. Hasil ini menunjukkan bagaimana seekor ikan mampu mentransfer representasi ruang dan keterampilan navigasinya ke lingkungan terestrial yang sama sekali berbeda, sehingga mendukung hipotesis bahwa yang pertama memiliki kualitas universal yang tidak bergantung pada spesies.
Makalah penelitian: Shachar Givon, Matan Samina, Ohad Ben-Shahar, Ronen Segev, “Dari ikan keluar dari air hingga wawasan baru tentang mekanisme navigasi pada hewan”, 2022. Tautan: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0166432821005994
[ad_2]