[ad_1]
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya BUMN operator kereta api di Indonesia. Aspek keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api menjadi hal yang utama dalam pelayanan. Namun tahukah kamu, di balik pelayanan kereta api yang aman, selamat, dan nyaman, ada profesi yang penumpang tidak lihat secara langsung saat memutuskan naik kereta api?
Ketika hendak naik kereta api, di stasiun penumpang akan berpapasan dengan petugas yang akan memeriksa tiket dan kartu identitas. Atau jika ada masalah terkait perjalanan, penumpang bisa temui petugas customer service di stasiun. Begitupun saat dalam perjalanan, penumpang akan bertemu dengan kondektur dan polisi khusus kereta api yang akan menemani dan memberikan bantuan jika ada kesulitan.
“Selain profesi-profesi di atas, ada profesi lain yang perannya sangat vital yang memegang peran penting dalam menjaga dan mewujudkan keselamatan perjalanan kereta api. Profesi penting yang menjadi salah satu garda terdepan di balik tersajinya pelayanan KAI ini adalah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ). Seorang PPJ bertugas memeriksa jalur KA untuk memastikan bahwa jalur yang akan dilewati kereta api sudah dalam kondisi aman,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus di Jakarta, Rabu (9/6).
Dalam kesehariannya, PPJ melakukan tugasnya dengan berjalan kaki di atas rel dari stasiun atau titik yang sudah ditentukan ke stasiun atau titik lain di wilayah kerjanya. Ia memeriksa secara visual dengan membawa peralatan kerja dan bendera merah, kuning, dan lampu handsign sebagai pengaman perjalanan kereta api.
Seorang PPJ memeriksa secara detail kondisi jalur kereta yang dilaluinya, seperti mengencangkan baut-baut rel, mengecek apakah kondisi rel dalam keadaan baik sehingga aman untuk dilewati kereta api. Kedisiplinan dan ketelitian adalah kunci utama seorang PPJ dalam menjalankan tugasnya.
Tak peduli hujan badai atau panas terik, mereka harus terus berjalan untuk memastikan kemanan jalur KA. Terkadang mereka harus masuk ke terowongan yang gelap atau melintasi jembatan kereta api yang beratus meter tingginya dari tanah. Tugas mengecek jalur ini harus dilakukan agar keselamatan perjalanan kereta api tetap terjamin. Untuk menjalankan tugas tersebut tentu bukan perkara mudah, dibutuhkan fisik dan mental yang baik. Tidak tanggung-tanggung, seorang PPJ harus mampu berjalan sejauh 8-12 kilometer. Maka dari itu PPJ dituntut untuk berani dan berhati-hati dan Fokus dalam melakukan pekerjaan terlebih saat berdinas pada jalan rel dan jembatan yang licin di musim penghujan.
Selain mendukung keselamatan kereta api, PPJ juga dituntut menjaga keselamatan dirinya saat bekerja dengan patuh/disiplin pada standar operasional pekerjaan (SOP) yang ditetapkan seperti menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan menjaga keamanan diri.
Ketelitian juga sangat dibutuhkan karena PPJ harus memahami tata cara dan prosedur pemeriksaan jalur kereta api. Ia harus mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeriksaan yang berpotensi membahayakan perjalanan kereta api serta menentukan pembatas kecepatan yang diperlukan. Terakhir, PPJ harus mengetahui peraturan dinas yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
Adalah Hardiana, salah seorang Petugas Pemeriksa Jalur yang saat ini berdinas di Daop 2 Bandung tepatnya di UPT Resor Jalan Rel 2.10 Cibatu. Menurutnya, Daerah Operasi 2 Bandung memiliki jalur-jalur kereta api cukup unik karena membelah pegunungan dan menghubungkan jurang-jurang serta memiliki medan cukup ekstrim.
Setiap bertugas, Hardiana harus melewati hutan dan semak belukar. Tak jarang ia bertemu hewan liar, apabila tidak hati-hati hal itu tentu akan mengancam nyawanya. Pada musim penghujan pekerjaanya akan jauh lebih sulit. Risiko tanah longsor dan kondisi jembatan yang licin menuntutnya untuk bekerja jauh lebih hati-hati. Ia harus melakukan pengecekan jembatan dengan tinggi ratusan meter secara detail baik siang bahkan di tengah kegelapan malam. Saat kebanyakan orang sedang tidur pulas, Hardiana justru tengah berjalan sendiri di kegelapan dan dinginnya malam untuk mengecek jalur kereta. Saat panas terik dimana kebanyakan orang dapat berteduh dalam ruangan sejuk, Hardiana harus tetap berjalan kaki mengecek rel yang menjadi tugasnya.
Pada kondisi penghujan, risiko tergelincir dan jatuh mungkin saja terjadi. Oleh karena itu ia harus ekstra berhati-hati dalam bekerja. Semuanya dilaksanakan dengan dedikasi tanpa keluh kesah karena itulah yang menjadi tanggung jawabnya. Keselamatan perjalanan KA dan keluarga yang menunggu kehadirannya di rumah menjadi pemacu yang membuat Hardiana selalu bermotivasi tinggi dalam mengerjakan tugasnya yang penuh tantangan.
“Hardiana bergabung dengan KAI sejak tahun 1991. Mulanya ia bekerja sebagai cleaning service , kemudian Ia berkesempatan mengikuti seleksi penerimaan karyawan tetap KAI hingga akhirnya ia diterima menjadi karyawan tetap,” jelasnya.
Proses panjang untuk menjadi pegawai tetap secara tidak langsung membentuk pribadinya menjadi jauh lebih loyal, gigih, dan tidak mudah menyerah. Kesempatan menjadi karyawan tetap pada 2011 tidak ia sia-siakan. Karena Hardiana merasa proses panjang atas perjuangannya tidak mudah, ia bertekad mencurahkan tenaga dan dedikasinya kepada perusahaan. Hardiana juga pernah terpilih sebagai tiga besar dalam ajang frontliner award KAI. Prestasi tersebut mengantarkan Hardiana ke China pada tahun 2016 tepatnya pada bulan Agustus. KAI memberangkatkannya untuk melihat dan merasakan kemajuan perkeretaapian di sana. Pengalaman tersebut sekaligus merupakan kali pertama Hardiana bepergian keluar negeri. Ia menjadikan pengalaman berharga tersebut untuk bekerja lebih giat dan berdedikasi tinggi bagi KAI.
[ad_2]