Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Potensi Pemasaran Kereta Komuter, Duta Besar Afrika Selatan Kunjungi PT INKA

230
×

Potensi Pemasaran Kereta Komuter, Duta Besar Afrika Selatan Kunjungi PT INKA

Sebarkan artikel ini
Potensi Pemasaran Kereta Komuter, Duta Besar Afrika Selatan Kunjungi PT INKA

[ad_1]

Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka menindaklanjuti upaya pemasaran kereta komuter ke Botsawana, PT INKA (Persero) menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan (merangkap Botswana, Eswatini, dan Lesotho), Salman Al Farisi. Kunjungan diterima oleh Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro.

“Kami menyampaikan tindak lanjut yang selama ini sudah dirintis sebelumnya, yaitu tentang pemasaran commuter train ke Botswana. Ada beberapa langkah pergerakan sudah kita lakukan dan beberapa kali kami menyampaikan secara virtual untuk membahas perihal menjajaki pembiayaan yang melibatkan Islamic Development Bank dalam konsultasi-konsultasi yang kita adakan,” kata Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (4/6).

Menurutnya, Indonesia yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) tahun 2021 mendatang acara merupakan hal yang menarik. Hal ini karena KTT G20 selalu mengundang Africa Union yang terdiri dari pimpinan tinggi atau CEO dari lembaga pembangunan Uni Afrika.

“Kebetulan sekretariat Africa Union Development Agency berada di Pretoria yang dekat dengan kantor kedutaan kami. Salah satu proyek yang akan disampaikan kepada kami adalah mengenai Proyek Pembangunan Jalur Kereta, yang ini mungkin akan menarik bagi kita,” tambahnya.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menyambut baik peluang yang tersebut. Terlebih lagi, PT INKA (Persero) telah menjalin kerja sama dengan DRC (Demokratic Republic of the Congo) dan di benua Afrika sendiri, terdapat proyek besar dalam 30 tahun ke depan tertera pada peta ABED (African Belt Economic Development).

“Tujuan dari ABED adalah menghubungkan negara-negara network yang selama ini tidak bisa menjual dan tidak bisa mentransfer komoditas atau hasil-hasil mereka ke luar negeri. INKA sendiri juga telah menjalin kerja sama dengan pemerintah DRC (Republik Demokratik Kongo), itu menjadi kesempatan bagus untuk INKA,” jelas Budi.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *