Suara-Pembaruan.com – BNSP, bekerja sama dengan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, menyelenggarakan kegiatan Studium General (SG) di Ruang Aula Gedung A, Lantai 4, Fakultas Kedokteran UGJ.
Kegiatan SG ini mengangkat tema: “Menyiapkan Lulusan Perguruan TInggi dan SMK Dengan Bekal Sertifikasi Kompetensi Untuk Mengisi Pasar Kerja Global” (08/01/24).
SG ini dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Universitas Swadaya Gunung Jati, mulai dari Rektor, Para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan dari semua Fakultas, serta Direktur Pascasarjana, Lembaga Penjaminan Mutu, dan Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat.
Selain itu, kegiatan SG ini juga dihadiri oleh para pimpinan Perguruan Tinggi, Para Guru Besar (Profesor), Dosen, Tenaga Pendidik, perwakilan organisasi mahasiswa, dan para pimpinan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terlisensi BNSP, serta para pimpinan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wilayah III se-Karesidenan Cirebon, meliputi: Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Kegiatan Studium General (SG) dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih, M.M.
Dalam sambutan pembukaannya, Rektor menyatakan bahwa “bersama dengan BNSP, UGJ siap menghasilkan lulusan yang kompeten, sehingga kami yakin mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain dalam menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Dalam kegiatan SG ini juga, secara simbolis dilakukan penyerahan draft skema sertifikasi dari UGJ ke BNSP untuk diverifikasi.
Penyerahan dilakukan oleh Rektor UGJ, Prof. Dr. Ir. Achmad Faqih, MM kepada Komisinoner BNSP, Prof. Amilin, yang disaksikan oleh seluruh peserta SG, serta para awak media yang meliput kegiatan ini.
Kegiatan SG ini menghadirkan 2 orang narasumber Putra Indramayu Asli yang berkarir di tingkat Nasional, yaitu: Prof Amilin sebagai Komisioner BNSP, yang saat ini masih menjabat sebagai Guru Besar FEB UIN Jakarta, dan narasumber kedua, Ade Syaekudin, SH, MH, Kepala Bagian (Kabag) Lisensi BNSP yang sangat berpengalaman di bidangnya, dan pernah menerima penugasan di beberapa jabatan di Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Dalam paparannya, Amilin menyatakan bahwa “keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dalam mendirikan dan mengelola Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sangat dipengaruhi oleh komitmen pimpinannya”.
Amilin menilai bahwa: “komitmen para pimpinan UGJ sangat kuat dalam upaya menghasilkan lulusan yang kompeten, sehingga proses pendirian LSP benar-benar dikawal dari mulai tahap persiapan hingga LSP ini siap beroperasi, dan komitmen dalam menjaga kualitas agar LSP ini terus berjalan dengan baik”.
Selain Rektor dan para Wakil Rektor, pihak yayasan juga memberikan atensi yang begitu besar dalam proses berdirinya LSP UGJ ini. Bahkan para kepala lembaga di tingkat universitas, serta para pimpinan Fakultas, Dekan, para Wakil Dekan, dan Kaprodi sangat concern dalam mendorong berdirinya LSP UGJ.
Narasumber kedua, Ade Syaekudin, menjelaskan lebih rinci tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), membandingkan KKNI Indonesia dengan hasil kajian yang dilakukan di negara Jerman dan Australia, serta memberikan contoh implementasinya di Indonesia.
Kegiatan SG ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada para pimpinan Perguruan tinggi dan para pengelola LSP, para pimpinan sekolah menengah kejuruan (SMK) tentang pentingnya memiliki sertifikasi kompetensi profesi bagi para peserta didik untuk menyiapkan diri dalam memenangkan persaingan global menuju Indonesia Emas 2045.
Sebagai narasumber, dalam paparannya, Amilin menyatakan, “BNSP memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi perguruan tinggi untuk mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kesatu (LSP-P1) yang berlisensi BNSP”.
Para peserta SG terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan SG ini, yang ditandai dengan banyaknya peserta yang hadir memenuhi ruangan acara dari awal hingga selesainya acara.
Pada sesi tanya jawab, suasana diskusi berjalan begitu hangat, dinamis, dan kondusif, sehingga para peserta mendapat banyak pencerahan ilmu pengetahuan dari para narasumber tentang pentingnya sertifikasi kompetensi profesi bagi lulusan perguruan tinggi maupun lulusan SMK.