Pandemi Covid 19 ternyata juga membawa dampak positif bagi UMKM Indonesia.
Bagaimana tidak, melalui sentuhan teknologi digital dan komunikasi mampu menjadi solusi tepat sasaran bagi UMKM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan VP CSR & SMEEP PT Pertamina Arya Dwi Paramita dalam acara Webinar dengan tema: “Transformasi Digital, Tertindas atau dilindas? Perspektif Komunikasi dan Kebangkitan Ekonomi.”
Acara itu diselenggarakan STDI, STIKOM Interstudi dan Forum Jurnalis.
Menurut Arya, teknologi digital telah membuka barrier penjualan produk-produk UKM yang selama ini banyak dilakukan di dalam negeri menjadi pasar yang bersifat global.
“Kami memiliki mimpi besar dengan membuat sebuah even bagimana memasarkan produk yang selama ini secara langsung menjadi platform digital. Dan ternyata hasilnya jauh lebih besar daripada penjualan secara fisik langsung,” ujar Arya.
Ia mencontohkan kegiatan Pertamina SMEXPO yang digelar secara online September tahun 2020 lalu.
Menurutnya, kegiatan expo secara online mendapat antusiasme yang luar biasa dari pengunjung.
Expo yang diikuti oleh 100 UMKM binaan dengan menjual 1.780 produk pilihan mendapatkan rekor MURI sebagi pameran virtual dengan pilihan produk terbanyak di Indonesia.
“Pertamina SMEXPO dihadiri 34.063 visitor selama 3 hari dari target 10.000 dan dikunjungi oleh 38 negara di seluruh dunia,” tambahnya.
Menurutnya melalui teknologi digital dan online, UMKM yang sebelumnya hanya membidik pasar dalam negeri, telah menemukan pasarnya di luar negeri.
“Potensi pemasarannya tinggi yang ditunjukkan pada saat kegiatan Business Forum yang mempertemukan para UMKM mitra binaan Pertamina dengan potential buyer di luar negeri,” ujar VP CSR & SMEEP PT Pertamina.
Arya Dwi Paramita menjelaskan, “Mereka antusias. Ini menjadi potensi untuk meningkatkan pemasaran UMKM kita ke pasar ekspor sekaligus melakukan perbaikan kualitas produk menuju pasar global.”
Pertamina, lanjutnya, dalam menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan telah melakukan program pembinaan UMKM melalui 8 program unggulan untuk UMKM naik kelas.
Seperti diketahui, program yang telah dijalanan diantaranya UMKM Academy.
Program ini membangun UMKM melalui pelatihan dari tradisional sampai menuju go global melalui fase digital dan online.
“Konsep pelatihan online bertujuan agar UMKM tetap survive di masa pandemi,” papar VP CSR & SMEEP PT Pertamina Arya Dwi Paramita.
Pertamina melakukan pendampingan terhadap UMKM dalam bertransformasi dari tradisional menuju global dengan memberikan banyak pelatihan.
Diantaranya yang dilakukan, memberikan pelatihan branding, kemasan, pelatihan akuntansi sederhana dan perpajakan.
Pertamina juga memberikan pelatihan memalui sosmed, penjulan melalui marketplace dan pembuatan website, blog dan vlog.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo Ismail mengatakan pemanfaatan teknologi digital.
“Yang mampu mengakselerasi transformasi dan memberikan dampak positif pada institusi dan mampu menghapus barier antar sektor dan industri,” ujar Ismail.
Menurutnya, laju digitalisasi di Indonesia bergerak lebih cepat akibat pandemi.
“Indonesia masuk dalam fase digitalisasi yang ditandai dengan pemanfaatan penggunaan Teknologi Informasi dalam proses bisnis untuk mendapatkan benefit dari komten digital, pemanfaatan tata naskah secara daring, online learning maupun learning managemen sistem,” ujar Ismail.
Ismail berpendapat, meski dalam tahap digitalisasi, namun Indonesia juga bergerak menuju pada fase transformasi digital yang ditandai dengan pemanfaatan artificial intelegance (AI).
Tahap ini untuk mempercepat perijinan, pemanfaatan AI untuk damand forcasting, inventory planning dalam rantai produksi dan pemanfaatan big data untuk pengambilan keputusan.
Terkait dengan hal itu, pemerintah tengah menyiapkan agenda trasformasi digital, diantaranya percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Juga untuk menata jajaran terkait untuk persiapan peta jalan transformasi digital di sektor strategis, integrasi pusat data nasional.
Yang juga ada penyiapan SDM bertalenta digital dan memersiapkan reglasi, skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.(*)