[ad_1]
SuaraPemerintah.id – Tank Boat Antasena produksi bersama dalam negeri sukses menjalani uji jelajah (sea trial) dan uji tembak (firing test). Selesainya uji coba ini diharapkan akan mempercepat selesainya produksi alutsista Indonesia.
Menurut Sekretaris Perusahaan, Krisna Cahyadianus, uji coba diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur. Tank Boat kemudian melaksanakan Firing Test menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak TNI AL Paiton.
“Setelah kegiatan penembakan Tank Boat Antasena melanjutkan kegiatan Sea Trial dengan kembali ke dermaga Banyuwangi. Total jarak tempuh yang dilalui kegiatan ini yaitu 170 Nautical mile,” jelas dia dalam siaran persnya, Minggu (23/5/2021).
Diketahui, Tank Boat dapat mengangkut 60 orang personel dan lima orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nautical mile.
Dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm, Tank Boat siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.
Tank Boat Antasena diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard).
Indonesia terus meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan nasional. Salah satunya dengan menambah kendaraan tempur berupa kapal tank atau Tank Boat.
Untuk diketahui, kapal tank merupakan kendaraan tempur di atas air. Berbeda dengan kapal perang, Tank Boat ini lebih difungsikan untuk operasi di rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai).
Menariknya, Indonesia telah mampu menciptakan Tank Boat sendiri. Kendaraan tempur ini dibangun oleh konsorsium PT Pindad (Persero). Dalam konsorsium tersebut terdapat juga PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
[ad_2]