Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ikhtiar perkuat semangat relawan kesehatan sampai pada level desa melalui mobil ambulance dengan menggandeng 2 ormas keagamaan terbesar di Indonesia, yaitu NU Care Lazisnu dan Lazismu.
“Kami dari Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU, alhamdulilah, hari ini menyerahkan 9 unit mobil ambulance kepada NU Care Lazisnu dan Lazismu, sebagai armada pelayanan umat dalam memperkuat relawan kesehatan,” ungkap Ketua PP NU Care-LAZISNU Muhammad Wahib Emha (26/8). Wahib menjelaskan, pengadaan ambulance tersebut merupakan penyaluran bantuan tahap kedua dari Program Kemaslahatan BPKH RI.
“(Jumlahnya) sudah puluhan (ambulance). Ini tahap kedua. Tahap ketiga, nanti ke beberapa rumah sakit,” lanjutnya.
Dia menjelaskan selain bantuan ambulance, hasil kerja sama dengan BPKH RI juga dilakuan dalam bentuk kategori kegiatan sosial keagamaan seperti bantuan untuk penanganan Covid-19 dan bantuan renovasi tempat ibadah. “Bantuan kebencanaan. Juga bantuan kategori pendidikan seperti bantuan bangunan pesantren. Dan ini (bantuan), yang diserah-terimakan yaitu ambulance, masuk kategori kesehatan,” ujar Wahib.
Sedangkan menurut Ketua Badan Pengurus Lazismu Prof. Hilman Latief menyebut bahwa semua yang disalurkan oleh Lazismu merupakan amanat dari masyarakat. Sehingga, pihaknya berkomitmen untuk menyalurkan manfaat secara amanah.
Menurut Hilman, semangat kerja tenaga kesehatan hingga unit desa sangat penting karena sedang terjadi pandemi covid-19. Hilman menambahkan, pada situasi seperti sekarang bantuan memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Semangat kerja teman-teman kita di unit kesehatan sampai pada tingkat desa terus bekerja keras mengatasi covid-19. Dan tentu saja keberadaan bantuan ambulance beserta perangkat yang ada di dalamnya mudah-mudahan menjadi penyemangat,” ucapnya.
Untuk kesekian kalinya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI kembali melakukan penyerahan 9 unit mobil ambulance kepada Lazismu dan Lazisnu, Kamis (26/8). Di acara yang diselenggarakan secara hybrid, luring di Jepara dan daring ini Hilman berharap bantuan ambulance bisa semakin mengakselerasi kerja para relawan.
Sementara itu, Rahmat Hidayat, anggota Badan Pelaksana BPKH dalam sambutannya menyebut bahwa BPKH, selain mengelola setoran awal yang dioptimalisasi, BPKH juga mengelola Dana Abadi Umat (DAU) yang jumlahnya relatif besar, yaitu 3,6 triliun rupiah.
Dana tersebut dikembangkan dan dioptimalisasi ke dalam instrument-instrumen yang menguntungkan sekaligus aman.
“Hasil dan manfaatnya dikembalikan kepada umat dalam bentuk program-program kemaslahatan. Ada 6 klaster program kemanfaatan, yaitu kesehatan, pemberdayaan ekonomi umat, sosial keagamaan, pendidikan dan dakwah, pelayanan ibadah haji, dan sarana prasarana ibadah,” ujarnya.
Bantuan 9 unit mobil ambulans tersebut akan disalurkan antara lain kepada Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus dan beberapa Poliklinik Kesehatan Desa di Jepara, Kudus, dan Demak.
Kegiatan ini juga diikuti oleh anggota komisi 8 DPR RI Abdul Wahid, anggota Badan Pelaksana BPKH Rahmat Hidayat, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu Jepara Nurcholish, Ketua PP NU Care Lazisnu Muhammad Wahid, Ketua NU Care Lazisnu Kudus, dan penerima manfaat.