Suara-Pembaruan.com — Pokok-Pokok Tanggapan Yusril Ihza Mahendra Atas Pidato Presiden Jokowi di hadapan Tim Relawan di Jakarta 15 Mei 2023
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengatakan pronsipnya dia sependapat dengan poin-poin utama yang dikemukakan Presiden Joko Widodo di hadapan relawan di Istora Senayan Jakarta kemarin.
Kita, menurut Yusril, memang memerlukan pemimpin yang cerdas, tegas dan berani membela kepentingan rakyat, bangsa dan negara di tengah tantangan yang makin besar di masa depan.
Pemimpin, menurut Yusril harus benar-benar faham falsafah bernegara kita, konstitusi kita, hukum kita, potensi, tangangan dan peluang yang kita miliki.
Kita memang bangsa yang besar, kaya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.
Yang kurang pada bangsa kita adalah pemimpin yang cerdas dan berani serta mempunyai kepekaan hati nurani melihat dan memandang kelemahan-kelemahan kita.
Kelemahan utama bangsa kita, menurut Yusril terletak pada sikap mental yang merasa rendah diri, rendah kesadaran moral dan rendahnya kepatuhan terhadap hukum. Pemimpin harus mengambil langlah tegas mengatasi hal ini.
Menyinggung seringnya Indonesia kalah dalam menghadapi berbagai gugatan di forum internasional, Yusril mengatakan penyebabnya adalah lemahnya posisi kita dalam berbagai perjanjian internasional yang kita buat sendiri.
Argumentasi hukum kita kurang canggih dalam menangani sebagai tekanan dan gugatan dalam perjanjian bilateral dan multilateral yang membuat kita sering terpojok dan dikalahkan.
Perdebatan hukum di Forum Internasional, menurut Yusril, harus didukung langkah diplomasi yang sistematis dan pembentukan opini.
Kita harus banyak belajar dan kekurangan dan kesalahan kita di masa lalu dan masa sekarang.
Intinya, selama ini kita kurang memperhatikan hal-hal yang terkait dengan hukum. Akibatnya kita mengalami kekalahan dalam berbagai sengketa di forum internasional.
Di dalam negeri, kita sulit maju dan melangkah menjadi negara maju karena hukum kita berantakan. Norma hukumnya kacau, penegakannya amburadul.
Maka korupsi merajalela, ketidak-adilan terjadi di mana-mana. Dalam satu dekade terakhir ini, pembangunan hukum kita makin lemah. Hal ini merupakan faktor penting terhambatnya kemajuan di bidang ekonomi dan pemerataan pembangunan.
Meskipun dalam banyak hal Yusril mengatakan sependapat dengan apa yang disampaikan Presiden, namun dia menambahkan bahwa pemimpin bukan sekedar dekat dengan rakyat.
Dan, mengutip kata Bung Karno “penyambung lidah rakyat”, tetapi pemimpin harus mampu menunjukkan dan membawa rakyat ke jalan yang benar dan melakukan jalan apa yang harus ditempuh untuk memajukan bangsa dan negara ini.
Pemimpin seperti di atas, menurut Yusril adalah pemimpin yang mumpuni dalam arti mempunyai ilmu dan ditempa oleh pengalaman dalam membangun dan memecahkan persoalan-persoalan besar bangsa ini.
Pemimpin seperti itu tidak akan lahir karena garapan media sosial dan pencitraan serta berbagai survey yang terkadang justru menyesatkan rakyat sendiri.
BACA JUGA: majalah MATRA edisi Mei 2023, klik ini