[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket pada Selasa (20/04). Bertempat di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Piket mengajak Gubernur DIY membahas pemulihan ekonomi di Yogyakarta.
“Yogyakarta sebagai sebuah daerah tentunya saat ini, layaknya Indonesia dan Uni Eropa, sedang memperjuangkan ekonominya dan sedang bekerja keras untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakatnya untuk memulihkan kondisi ekonomi sesegera mungkin,” ujar Piket usai bertemu Sri Sultan.
Secara umum, tujuan kunjungan Piket kali ini ialah untuk memperkenalkan diri karena untuk pertama kalinya ia menjabat sebagai Duta Besar Uni Eropa. Alasan lainnya, Yogyakarta sebagai sebuah daerah, sudah sejak lama mempunyai hubungan yang baik dengan Uni Eropa.
“Dan sebagai Duta Besar Uni Eropa, saya ingin lebih mempromosikan hubungan baik Indonesia-Uni Eropa ini dan ingin memperluasnya di berbagai bidang lainnya. Kami berharap pandemi ini bisa segera terkendali, sehingga kita semua bisa kembali membangun perekonomian, baik perdagangan dan investasi,” imbuhnya.
Piket pun mengatakan, dalam kunjungannya kali ini, ia tidak hanya bertemu dengan Gubernur DIY. Ia sebelumnya juga telah bertemu dengan perwakilan dari DPRD DIY dan UGM. Bersama UGM, ia berdiskusi membicarakan kesempatan pertukaran pelajar, pertukaran profesor, kerja sama dalam studi di Universitas di Uni Eropa.
“Yang terakhir adalah pertemuan saya dengan KADIN DIY untuk membicarakan iklim bisnis dan ide-ide kerja sama di bidang perdagangan dan investasi,” ungkapnya.
Disinggung mengenai rencana investasi negara-negara Uni Eropa di Yogyakarta, Piket menegaskan, dalam kunjungannya ke Yogyakarta kali ini tidak ada pembicaraan spesifik terkait hal itu. Namun ia mengatakan, telah mendengar terkait daya tarik dari proyek besar bandara baru di Yogyakarta. Selain itu, bidang pariwisata dan pendidikan juga bisa dipromosikan di Uni Eropa.
“Dan hal ini akan saya bawa ke Jakarta untuk dibahas dengan negara-negara anggota Uni Eropa dan Europe Union Chamber of Commerce untuk melihat sejauh mana proyek (bandara baru) ini bisa kami promosikan ke berbagai perusahaan di Eropa,” paparnya.
Kepala Dinas Perizinan dan Permodalan (DPPM) DIY, Agus Priyono mengatakan, saat pertemuan, Piket menanyakan terkait penanganan pandemi CoViD-19 di DIY dan bagaimana kebijakan yang dijalankan Pemda DIY untuk mengatasinya. Sri Sultan pun menegaskan, bagaimana DIY selalu berupaya memberdayakan masyarakatnya dalam penerapan protokol kesehatan.
“Sri Sultan menegaskan tidak ada paksaan dan tidak ada kewajiban khusus dari pemerintah daerah, tapi yang diutamakan ialah kesadaran. Kesadaran yang tumbuh di tengah masyarakat agar bisa menjadi subjek dari kebijakan,” ujarnya.
Menurut Agus, Sri Sultan juga mengungkapkan berbagai upaya Pemda DIY, di mana penanggulangan pandemi tetap dilakukan tetapi upaya pemulihan ekonomi juga dijalankan.
“Intinya, Ngarsa Dalem menegaskan, setiap kegiatan yang dilakukan di Yogyakarta haruslah memberi dampak menguntungkan bagi masyarakat sendiri, baik investasi maupun kegiatan ekonomi lainnya. Karena itu Yogyakarta ini termasuk selektif dalam hal investasi, tidak perlu pertumbuhan ekonomi yang besar kalau ternyata masyarakat tidak dilibatkan,” paparnya.
[ad_2]