[ad_1]
Photo:Pexels.com
Jangan menunggu waktu lama untuk mengganti sikat gigi. Lakukan lebih cepat daripada nanti. Ingat, sikat gigi dengan bulu-bulu sintetis yang sudah rusak bisa menimbulkan masalah seperti kerusakan gigi dan penyakit periodontal (gusi).
“Sikat gigi sudah lewat masa pemakaiannya bisa dilihat dari bulu sikat secara fisik. Anda akan melihat ujung bulu mulai berjumbai atau bahkan terurai,” kata Sally Cram DDS, juru bicara American Dental Association (ADA) dan praktisi periodontis di Washington DC, dilansir dari Readers Digest.
ADA merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi (manual atau elektrik) setiap 3-4 bulan, atau lebih sering jika bulu sikat sudah dalam kondisi buruk. Beberapa sikat gigi model elektrik memiliki warna biru di antara bulu-bulunya. Jika warna biru menghilang, Anda hanya perlu mengganti kepala sikatnya secara berkala, bukan seluruh perangkat.
“Asam di air liur Anda membuat warna biru menghilang. Tetapi jika tidak memiliki banyak asam dalam air liur Anda, maka bulu biru itu mungkin masih terlihat,” jelas Cram.
Seberapa sering mengganti sikat gigi juga perlu diperhatikan jika gigi banyak tambalan. Tambalan pada gigi bisa menciptakan banyak permukaan yang tidak rata dan kasar di tepi gigi. Ini akan membuat sikat gigi lebih cepat rusak dan aus.
Demikian pula jika Anda atau orang yang satu rumah dengan Anda pernah sakit yang berpotensi menular. “Jika Anda atau orang satu rumah dengan Anda memiliki penyakit demikian, maka juga perlu mempertimbangkan mengganti sikat gigi jika terjatuh di pembersih sikat (toilet) atau di lokasi lain yang tidak sedap,” kata Janna Burnett DDS, asisten profesor klinis kedokteran gigi komprehensif di Texas A&M College of Dentistry di Dallas.
Jika Anda jarang menyikat gigi dan tidak mengganti sikat gigi secara teratur, maka penyakit gusi dan kerusakan gigi akan mengintai. Tanda-tanda penyakit gusi dini (gingivitis) antara lain gusi akan tampak kemerahan dan bengkak, gusi yang lunak akan berdarah, serta bau mulut. Jika Anda tidak menangani penyakit gusi sejak awal, akan merusak hingga ke tulang Anda, yang berarti Anda bisa kehilangan gigi.
Bakteri penyebab periodontitis juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh jika masuk ke aliran darah. Menurut American Academy of Periodontology, penyakit gusi dapat berimplikasi pada penyakit jantung, penyakit pernapasan, rheumatoid arthritis, dan menyulitkan pengendalian gula darah.
Selain itu, bakteri dan sisa makanan bisa bergabung membentuk plak gigi, yang merupakan biofilm lengket yang mengandung bakteri. Plak ini kemudian memakan gula dan pati dari makanan yang Anda makan untuk menghasilkan asam, yang pada gilirannya dapat mengikis lapisan email terluar gigi dan menyebabkan gigi berlubang bahkan gigi tanggal.
Kebanyakan ahli, termasuk ADA, merekomendasikan untuk memakai sikat gigi yang lembut. Karena sikat gigi keras memiliki bulu keras dan kaku, tidak lentur dan tidak menekuk serta tidak menyapu ke bawah gusi.
Sedangkan bulu sikat lembut akan melakukan pekerjaan jauh lebih baik untuk masuk ke lebih banyak celah gigi. Itulah cara untuk membersihkan mulut dari bakteri yang mengintai. Pakailah sikat yang memiliki banyak bulu dibandingkan dengan yang jarang. Selain itu, ukuran kepala sikat juga harus disesuaikan dengan ukuran mulut Anda.
[ad_2]