Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Perbedaan 4G dan 5G Serta Revolusi yang Terjadi

205
×

Perbedaan 4G dan 5G Serta Revolusi yang Terjadi

Sebarkan artikel ini
Perbedaan 4G dan 5G Serta Revolusi yang Terjadi

[ad_1]

Ketika Anda terhubung ke internet, kecepatan internet akan sangat bergantung pada kekuatan sinyal yang ditampilkan di telepon selular dalam bentuk seperti 4G (untuk saat ini). “G” itu sendiri merupakan singkatan dari generasi (generation). 

Photo by James Yarema on Unsplash

Setiap Generasi akan memiliki standar tertentu yang harus di sesuaikan dengan standar jaringan telepon dan sistem telepon seluler pada saat itu. Setiap generasi pastinya akan selalu membawa frekuensi baru, kecepatan data yang semakin tinggi, dan teknologi transmisi terbaru.

Seperti yang sudah banyak diketahui, saat ini jaringan 5G sedang dalam proses pengembangan. Bahkan di beberapa negara maju jaringan 5G sudah bisa digunakan. Lalu apa perbedaanya? Mengutip dari berbagai sumber berikut yang perlu Anda ketahui.

Jaringan 5G
Perlahan revolusi telekomunikasi berkembang dan memungkinkan untuk melakukan hal-hal lain, seperti streaming film dan melakukan tatap muka menggunakan perangkat seluler. Secara definitif, jaringan 5G menghasilkan kecepatan berselancar lebih tinggi dan jeda waktu antara saat perangkat meminta informasi dan menerimanya, atau disebut dengan latensi yang lebih rendah.

Jaringan 5G akan menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi di samping rentang frekuensi yang sudah digunakan, dan akan bekerja dengan titik akses nirkabel yang lebih kecil. Dikutip Mitsloan, pengembangan jaringan 5G diklaim dapat memberikan kemudahan serta mengembangkan beberapa sektor industri. 

Seperti industri hiburan, manufaktur, ritel, perawatan kesehatan, perhotelan, pertanian, keuangan serta jasa pengiriman dan transportasi. Dengan penggunaan jaringan 5G diprediksi akan meningkatkan pengembangan pada kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, penggunaan robot industri, drone hingga pengembangan kota pintar.

Jaringan 4G
Jaringan 4G telah mulai meningkatkan data bandwidth sekitar sepuluh kali lipat dari jaringan 3G. 4G adalah teknologi yang sangat berbeda dibandingkan dengan 3G. 4G dihadirkan untuk menyediakan jaringan internet dengan kecepatan tinggi, kualitas tinggi dan kapasitas tinggi kepada pengguna namun tetap menjaga tingkat keamanan, menurunkan biaya layanan suara dan data, multimedia dan internet melalui IP. 

Standar yang di tawarkan dari jaringan 4G adalah kecepatan akses searching, pelayanan games, video dengan kualitas tinggi, TV-support dan masih banyak lagi. Kecepatan maksimal jaringan 4G adalah 100 Mbps atau 1 Gbps. 

Di Indonesia sendiri, kecepatan 4G lebih lambat jika dibandingkan negara-negara Eropa atau Amerika. Rata-rata operator lokal di Indonesia memberikan paket kuota internet di kecepatan 20 Mbps. Itupun jika mendapat sinyal internet 4G yang kuat. Berbeda lagi jika sinyal di suatu daerah itu lemah, maka sudah pasti kecepatan internet nya menjadi lebih lambat.

Beberapa provider internet memang ada yang menawarkan hingga kecepatan 250 Mbps, tetapi harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Paket internet premium ini biasanya hanya cocok untuk level perusahaan atau pengusaha, dan tidak cocok untuk perorangan.

Revolusi Jaringan 5G
Seperti yang telah diketahui, peluncuran teknologi 5G akan membutuhkan adopsi sistem Fixed-Wireless Access (FWA). Sistem tersebut masuk dalam kategori broadband. Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan internet rumah tanpa menggunakan kabel fiber optik atau tembaga.

FWA ini merupakan teknologi nirkabel yang dibantu menggunakan beberapa perangkat, untuk terhubung dengan stasiun jaringan terdekat dan memberikan kecepatan yang serupa dengan jaringan jalur kabel. Untuk membangun infrastruktur terbaru setiap hampir sepuluh tahun sekali, terdapat biaya lisensi yang harus dibayar untuk pita spektrum pada frekuensi radio, pembangunan infrastruktur jaringan baru serta peningkatan biaya untuk manajemen integrasi teknologi baru dengan infrastruktur yang ada.

Mengutip The Conversation, melakukan manajemen integrasi teknologi dinilai perlu untuk menjaga semua generasi jaringan tetap beroperasi. Seperti beberapa operator di Inggris, masih terus mendukung jaringan 2G hingga 4G sambil bersiap meluncurkan 5G. Meski terbilang rumit pada pengembangannya, bagi penyedia jasa telekomunikasi memiliki beberapa manfaat. 

Frekuensi yang lebih tinggi dan penggunaan teknologi antena MIMO akan memungkinkan jangkauan yang lebih baik serta kapasitas cakupan yang lebih besar. Hal ini akan berpengaruh terhadap pengalaman pengguna yang diklaim lebih konsisten ketika menggunakan jaringan, meskipun pada lokasi area padat penduduk yang memiliki permintaan penggunaan yang tinggi.

Teknologi yang didukung oleh 5G juga akan memungkinkan operator menawarkan jenis layanan yang berbeda dengan cara yang lebih baik dan lebih terkelola, tanpa menghilangkan jaringan yang terdahulu.

Ini membuktikan masa depan infrastruktur berorientasi layanan dapat berkembang, dengan tidak menonaktifkan jaringan yang terdahulu. Kepala Teknis Nokia India, Randeep Raina mengatakan kedua sisi layanan nirkabel perangkat dan jaringan dinilai dapat menguntungkan konsumen. Di negara tersebut memiliki ekosistem perangkat yang terjangkau dan ketersediaan spektrum yang sesuai.

“Saya tidak berpikir biaya (konsumsi data) akan naik dengan diperkenalkannya teknologi baru. Ditambah lagi, ekosistem perangkatnya bagus, saya tidak melihat itu menjadi hambatan karena peluncuran 5G, “kata Raina seperti dikutip Livemint.



[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *