Fisika ablasi meteor sangat sulit dilakukan dengan perhitungan pena dan kertas, karena meteor sangat tidak homogen, kata Oppenheim. “Kamu pada dasarnya memodelkan ledakan. Semua fisika ini terjadi dalam milidetik, ratusan milidetik untuk yang lebih besar, dan untuk mobil balap, bola api raksasa yang bisa bertahan beberapa detik, kita berbicara detik. Itu adalah peristiwa yang eksplosif.”

Besar medan listrik kuadrat dari medan total (baris atas) dan medan hamburan (baris bawah) pada bidang yz (kolom kiri) dan bidang xy (kolom kanan) setelah pulsa datang menumbuk pusat meteor padat menggunakan Dimant- Distribusi plasma model Oppenheim. Kredit: Gula dkk.

Tim Oppenheim memodelkan ablasi sepanjang jalan dari picoseconds, yang merupakan skala waktu dari meteor yang hancur dan atom-atom yang berinteraksi ketika molekul udara menabrak mereka. Meteor-meteor tersebut kerap melaju dengan kecepatan ganas 50 kilometer per detik atau bahkan hingga 70 kilometer per detik.

Oppenheim menguraikan tiga jenis simulasi yang dia lakukan untuk menyerang masalah ablasi meteor. Pertama, ia menggunakan dinamika molekul, yang melihat atom individu sebagai molekul udara menabrak partikel kecil pada resolusi waktu picosecond.

Selanjutnya, dia menggunakan simulator yang berbeda untuk melihat apa yang terjadi ketika molekul-molekul itu kemudian terbang menjauh, dan kemudian molekul-molekul independen itu menabrak molekul udara dan menjadi plasma dengan radiasi elektromagnetik. Akhirnya, dia mengambil plasma itu dan meluncurkan radar virtual ke sana, mendengarkan gema di sana.

Sejauh ini, dia belum bisa menggabungkan ketiga simulasi tersebut menjadi satu. Inilah yang dia gambarkan sebagai ‘masalah kaku’, dengan terlalu banyak rentang waktu untuk teknologi saat ini untuk menangani satu simulasi yang konsisten.

Oppenheim mengatakan dia berencana untuk melamar waktu superkomputer di TACC yang didanai NSF Frontera superkomputer, superkomputer akademik tercepat di planet ini. “Stampede2 bagus untuk banyak uji coba yang lebih kecil, tetapi jika Anda memiliki sesuatu yang sangat besar, Frontera dimaksudkan untuk itu,” katanya.

Kata Oppenheim: “Superkomputer memberi para ilmuwan kekuatan untuk menyelidiki secara rinci proses fisik yang sebenarnya, bukan model mainan yang disederhanakan. Mereka pada akhirnya adalah alat untuk menguji gagasan secara numerik dan mencapai pemahaman yang lebih baik tentang sifat fisika meteor dan segala sesuatu di alam semesta.”