Ekonomi

Bank Sentral AS Siap Pertahankan Suku Bunga

124
×

Bank Sentral AS Siap Pertahankan Suku Bunga

Sebarkan artikel ini
Bank Sentral AS Siap Pertahankan Suku Bunga

[ad_1]

Bank Sentral AS Siap Pertahankan Suku Bunga

Bank sentral AS atau Fed membuka pertemuan kebijakan pentingnya, Selasa (31/10), di mana para pejabat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk menyeimbangkan upaya menurunkan inflasi sambil mencegah resesi.

Kenaikan suku bunga memperlambat kenaikan harga dengan meningkatkan biaya pinjaman dari bank, sehingga menghambat aktivitas perekonomian dan melemahkan pasar tenaga kerja.

“Kami memperkirakan Fed akan mempertahankan suku bunga dana federal pada 5,25 persen hingga 5,50 persen,” kata kepala ekonom EY Gregory Daco, mengenai perkiraan hasil pertemuan selama dua hari tersebut.

Ia menambahkan bahwa Ketua Fed Jerome Powell kemungkinan akan menekankan bahwa bank sentral bisa mengambil langkah hati-hati dalam menyeimbangkan risiko, mengingat banyaknya ketidakpastian yang baru dan lama.

Untuk saat ini, Fed telah menaikkan suku bunga acuan pinjaman sebanyak 11 kali sejak Maret 2022. Namun belanja konsumen yang tangguh telah membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.

Inflasi konsumen, yang berada di atas tiga persen, masih tetap di atas target jangka panjang para pengambil kebijakan sebesar dua persen.

“Semakin kuatnya data yang masuk berarti para pejabat tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga tambahan,” kata Michael Pearce dari Oxford Economics dalam catatannya baru-baru ini.

Namun ini akan bergantung pada berlanjutnya peningkatan dalam pertumbuhan lapangan kerja dan inflasi, yang kemungkinannya kecil akan terjadi, lanjut Pearce.

“Meluasnya tren inflasi masih menurun, dan para pejabat telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mengubah arah kebijakan berdasarkan data satu bulan,” kata Pearce.

Para pengambil kebijakan juga akan mewaspadai konflik di Timur Tengah, yang bisa membebani pasar.

Selain itu Fed akan mempertimbangkan tekanan lain seperti lonjakan bunga obligasi jangka panjang pemerintah baru-baru ini.

Suku bunga utama jangka pendek Fed terutama mempengaruhi suku bunga pinjaman yang ditawarkan oleh bank, namun bunga Departemen Keuangan membantu menentukan berbagai hal lain mulai dari suku bunga KPR hingga bunga obligasi korporasi dan daerah.

Dengan kondisi keuangan yang semakin ketat, para analis memperkirakan Fed bisa terus mempertahankan suku bunganya.

Ke depannya, Daco mengatakan akan menarik untuk mendengar pandangan Powell mengenai saran agar fokus keputusan suku bunga harus diubah – dari seberapa tinggi suku bunga harus dinaikkan menjadi berapa lama suku bunga harus dipertahankan pada tingkat yang restriktif. [my/lt]

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *