SUARA-PEMBARUAN.COM — Indeks kepercayaan pelaku pasar terhadap arah pasar saham Indonesia atau Capital Sensitivity Analysis (CSA) Index pada Juni 2025 melonjak tajam ke angka 92,3, naik signifikan dari 73,3 pada bulan sebelumnya.
Angka ini menjadi level kepercayaan tertinggi sejak awal tahun dan mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam jangka pendek maupun menengah, (5/6/2025)
Menurut laporan CSA Institute, lonjakan indeks ini didorong oleh harapan terhadap potensi penurunan suku bunga global dan domestik, yang diperkirakan akan meningkatkan likuiditas pasar.
Penguatan nilai tukar rupiah dan kembalinya aliran dana asing juga menjadi faktor pendukung utama dalam peningkatan optimisme pasar.
Penutupan IHSG pada akhir Mei 2025 tercatat di level 7.175,82. Berdasarkan hasil survei, proyeksi penutupan IHSG pada Juni 2025 berada di kisaran 7.300 hingga 7.400.
Sementara untuk periode 12 bulan ke depan, mayoritas responden memproyeksikan IHSG akan berada di atas 7.500.
Tiga sektor yang dianggap menjadi motor penggerak IHSG adalah sektor Keuangan, Energi, dan Basic Materials.
Sektor keuangan diprediksi mendapat dorongan dari stabilitas suku bunga dan pertumbuhan kredit, sementara sektor energi dan material dasar diuntungkan oleh harga komoditas yang stabil serta permintaan global.
Namun, laporan juga mencatat sejumlah risiko yang masih membayangi pasar, seperti ketegangan geopolitik global—terutama eskalasi perang dagang AS–China—dan perlambatan ekonomi Tiongkok yang berpotensi menekan permintaan ekspor Indonesia.
Di tingkat domestik, ketidakstabilan politik serta kebijakan ekonomi yang tidak konsisten menjadi catatan penting.
Ketua Umum Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI), NS. Aji Martono, menyatakan bahwa hasil CSA Index ini menjadi sinyal positif bagi pasar modal nasional.
“CSA Index Juni 2025 menunjukkan optimisme meningkat. Harapannya ini akan terus mendorong IHSG,” ujar Aji Martono menanggapi hasil survei tersebut.
CSA Index disusun oleh CSA Institute bekerja sama dengan Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) melalui survei terhadap analis dan pelaku pasar, serta diverifikasi melalui metode deep interview.
Indeks ini digunakan untuk membaca sentimen pasar terhadap IHSG dan sektor-sektor potensial setiap bulan.
Peningkatan indeks pada Juni ini diharapkan dapat memperkuat posisi pasar modal sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan mempertegas kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
