SUARA-PEMBARUAN.com — Destinasi Domestik dan Alam Jadi Favorit di 2021. Bagaimana di masa 2022 ini, setelah masa pandemi covid lewat?
Katanya nih, pada 2021 masyarakat masih cenderung memilih destinasi wisata domestik dibandingkan wisata luar negeri serta cenderung memilih wisata alam.
Tren wisata di masa Covid -19 2021, adalah masyarakat masih memilih tujuan wisata domestik. Kemudian juga wisata alam disebut populer, karena coba didongkrak Kemenkraf.
Kemenparekraf disebut memberikan fokus lebih dominan dan membenahi destinasi-destinasi wisata alam, yang akan menjadi primadona pasca pandemi Covid -19.
Bagaimana cara-cara baru bagaimana pariwisata di Indonesia bisa lebih menarik dan berkembang.
BACA JUGA: Landscape Media 2022 di HPN 2022, klik ini
Di masa pandemi, protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan memilih destinasi yang bakal dikunjungi wisatawan.
Protokol kesehatan berbasis CHSE ini menjadi sebuah hal yang penting bagi pemerintah maupun masyarakat. Wisatawan akan selektif memilih destinasi yang aman kunjungi.
Dalam catatan media massa, pada masa pandemi Covid -19, wisatawan cenderung lebih mementingkan destinasi wisata dengan standar protokol kesehatan dibandingkan promo yang disediakan oleh para pelaku usaha parekraf.
BACA JUGA: Silahkan Kirim Rilis, Klik ini
Masyarakat sangat mementingkan kebersihan dan kesehatan untuk berwisata di masa pandemi Covid -19, diskon nomor dua.
Kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan sertifikasi dan verifikasi para pelaku Parekraf untuk mengimplementasikan protokol kesehatan berbasis CHSE.
Protokol kesehatan ini diterapkan bersinergi dengan aktivitas di semua sektor kehidupan terutama di pariwisata dan ekonomi kreatif.
Jadi semua harus paralel berjalan, kuncinya harus ada komitmen bersama untuk menjaga protokol kesehatan secara disiplin.
Pertanyaannya, apakah wisata domestik dan wisata alam populer pada 2022 ini, setelah masa pandemi covid lewat?
Bagaimana langkah Pemerintah membangun strategi agar ke 45 Destinasi Wisata Alam Unggulan dari 34 propinsi Indonesia.
Ini pertanyaan yang sempat tercuat di grup Whatsapps Indonesia Tourism Country. Bagaimana pendapat Anda?
Silahkan dijawab ya.