[ad_1]
Jakarta, Bumntrack.co.id – Program Tank Boat Antasena merupakan bagian dari program pemenuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Kementerian Pertahanan RI untuk selanjutnya digunakan TNI AL. Kapal yang sudah diincar untuk dibeli banyak negara ini kini tengah masuk serangkaian pengujian untuk melihat kemampuan dan kelayakan tank boat. Kabar terakhir, tank boat ini sudah sampai pada pengujian senjata dan jelajah laut dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton pada Sabtu, 22 Mei 2021. Total jarak tempuh yang dilalui kegiatan tersebut adalah 170 Nautical mile.
“Kegiatan pengujian kemarin berjalan bagus, firing test dilakukan di lapangan tembak TNI AL Paiton. Tank Boat Antasena juga dilengkapi radio LenHDR100-V dan LenMDR50-V serta Intercom LenCavysys asli buatan Indonesia di PT Len Industri. Pengujian komunikasi radio digunakan pada jarak kira-kira 70 Km dari tank boat ke Pos Penembakan di Gunnary Firing Range (GFR), Paiton. Kalau LenCavysys itu digunakan untuk komunikasi internal awak kapal dan penumpang tank boat,” kata Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri, Linus Andor Mulana Sijabat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (27/5).
LenHDR100-V adalah jenis radio HF untuk sarana komunikasi voice jarak jauh dengan kendaraan tempur lain. Sedangkan LenMDR50-V adalah radio V/UHF untuk komunikasi data taktis dengan kendaraan tempur lain. “Bahkan hari ini kita melakukan pengujian internal radio LenHDR100-V dari Banyuwangi ke Bandung berjalan dengan baik. Radio HF biasanya dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Jika kondisi cuaca bagus jangkauannya bisa ratusan kilometer,” kata Hernawan Kurniansyah, Ketua Tim Alat Komunikasi (Alkom) Antasena PT Len Industri.
Radio tersebut di atas memiliki keamanan voice dan komunikasi data, karena radio telah dilengkapi fitur keamanan anti jamming dan anti intersep berupa pengamanan enkripsi dan frekuensi hopping. Pengujian Antasena antara lain berupa uji internal tank boat dan kesisteman di dalamnya di galangan (dock trial), pengujian dalam keadaan tank boat statis atau bersandar di dermaga (HAT – Harbor Acceptance Test), serta pengujian dalam keadaan tank boat berlayar di laut (SAT – Sea Acceptance Test).
Tank kapal Antasena diklaim menjadi yang pertama di dunia, karena Antasena lebih difungsikan untuk operasi di rawa, laut, sungai, pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard) untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI. Antasena memiliki panjang 18 m dan dapat beroperasi di perairan dangkal 90 cm hingga perairan laut dalam. Fungsi ini dinilai sangat cocok dengan geografis Indonesia yang didominasi perairan.
Antasena juga dilengkapi dengan senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm. Keunggulan lainnya dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nm. Tank boat Antasena terbuat dari komposit dengan platform kapal katamaran (double hull), atau dua badan kembar yang sejajar. Dengan berbekal mesin diesel buatan MAN, tank boat berkecepatan maksimum 40 knots ini juga diklaim yang tercepat.
[ad_2]