Hotline Redaksi: 0817-21-7070 (WA/Telegram)
Headline

Gejala Apatisme Intelektual, Apa Kabar Para Cendekiawan? (Bagian 6) – Pilihan Editor

×

Gejala Apatisme Intelektual, Apa Kabar Para Cendekiawan? (Bagian 6) – Pilihan Editor

Sebarkan artikel ini
Gejala Apatisme Intelektual, Apa Kabar Para Cendekiawan? (Bagian 6) – Pilihan Editor

[ad_1]

Lis judul di bawah ini, telah dibahas pada Bagian-bagian terdahulu. Ditampilkan agar pembaca dapat mengikuti konteks pembahasan Bagian 6 ini. Yakni:

Bab II Bagaimana Melihat 4 Isu Fundamental Bangsa (lihat Bagian 4)

2.1 Situasi Apatisme Intelektual 

2.1.3 Implikasi Apatisme Intelektual (lihat Bagian 5)

a. Senyapnya kritikan rasionalistik.

b. Tidak berubahnya predikat bangsa sebagai objek peradaban.

c. Lemahnya pondasi dan strategi pembangunan bangsa.

Bagian 6 ini, akan membahas subjek berikut:

d. Lemahnya performa kelembagaan, refleksi dampak fundamental.

Yang paling pas melihat keterkaitan apatisme intelektual atas lemahnya performa kelembagaan itu adalah dengan mencermati kinerja BUMN sepanjang usia kemerdekaan ini. Merupakan salah satu wadah pengabdian putra-putri intelektual terbaik bangsa. Berkesesuaian kodrat atas keduanya, peran kelembagaan dan pelaku, maka hal yang tepat jika dianggap peran kelompok intelektual menjadi tulang punggung aktivitas BUMN. Dan wajar jika adanya pandangan bahwa kinerja BUMN menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok ini. 

Menurut penulis, apatisme intelektual juga melanda suasana kerja BUMN pada umumnya. Menjadi faktor tidak ideal bekerjanya mekanisme dan budaya “peer review“. Keadaan ini sangat berpotensi mempengaruhi kinerja BUMN. Kesuksesan bisnisnya sangat ditentukan oleh konsistensi dan persistensi dijalankannya prinsip-prinsip saintifik dan profesionalisme. Kedua prinsip ini sama-sama peduli atas berjalannya kemanfaatan sains dan teknologi bagi kepentingan publik. 

Penguasaan keduanya kunci bagi BUMN meningkatkan nilai tambah aktivitasnya. Sebaliknya, akan menjadi faktor pencegah utama terjadinya potensi kerugian perusahaan. Bisa dipastikan, berdasarkan prinsip kausalitas bahwa inefisiensi BUMN yang sering terdengar selama ini, pertanda lemahnya penguasaan BUMN atas kedua hal itu. Tentu bagi peminat telaahan ke-BUMN-an, hipotesa itu akan menjadi kajian menarik untuk menjadi suatu tesis pembuktian.

Juga sebagai korporasi berorientasi bisnis, kesuksesan itu juga ditentukan oleh ketepatan kalkulasi dan perencanaan bisnisnya. Dalam pengertian luas, aspek perencanaan itu juga bagian dari makna profesionalisme tersebut.

Berdasarkan hasil performa dan rendahnya interaksi dengan stakeholder, boleh dikatakan bahwa dalam eksistensinya BUMN seolah hidup dalam dunianya sendiri. Padahal sebagai korporasi yang mewakili kepentingan negara dan operasionalnya dijalankan oleh kalangan profesional pilihan, seharusnya kesehatan operasionalnya menjadi perhatian kalangan LSM dan asosiasi-asosiasi profesi terkait setiap saat. Baik pada fase awal dan pemrosesan, maupun fase akhir aktivitasnya.

Kebanyakan inefisiensi perusahaan ditemukan “sesudah kejadian”. Saat menjadi temuan audit. Seharusnya sejak inisiasi bisnis atau studi kelayakan, sudah menjadi diskursus publik. Pada tahapan inilah kontribusi dialog keintelektualitasan berperan besar bagi keberhasilan tahapan selanjutnya. Do It Right The First Time. Bahkan ada satu indikator inefisiensi operasional BUMN yang selalu diekspos oleh suatu lembaga internasional yang kredibel, sampai saat ini masih luput dari perhatian kalangan intelektual. 

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat bersama DPR 8 Juli 2021, selama 10 tahun terakhir BUMN telah menyetor kepada kas negara sebesar Rp 3.295 triliun. Nilai itu sekitar 2,8% dari PDB. Meliputi pajak, dividen dan PNBP. Informasi itu menunjukkan bahwa peran BUMN dalam pembangunan nasional masih terbatas. Tentu nilai itu sangat kontras jika dibandingkan dengan kontribusi perusahaan negara China sebesar 40% dari PDB 2020.

Apalagi melihat masih defisitnya perdagangan komoditas besi baja, mesin dan kimia dasar (hasil produk teknologi dasar abad 19), besarnya peluang hilirisasi SDA dan pembenahan inefisiensi dan inefektivitas aktivitas bangsa serta tantangan kebutuhan strategis bangsa seperti energi, teknologi digital, penguatan profesionalisme, industri kelengkapan rumah tangga; seharusnya peluang ekspansi bisnisnya ke depan masih sangat terbuka lebar. Nilai 2,8% itu terlalu kecil bagi optimisme perjalanan bangsa ke depan. Perlu adanya terobosan pemikiran baru agar nilai itu dapat berlipat eksponensial. 

Atas dasar peluang dan perbandingan dengan pencapaian perusahaan negara China itu, maka keinginan meningkatnya nilai itu sebanyak 5 kali dalam waktu 10 tahun ke depan atau 15 kali dalam waktu 30 tahun ke depan bukanlah impian. Sesuatu yang masuk akal dan terjangkau. Negara kecil seperti Singapore saja sangat berminat menanamkan investasi di negeri kita. Dengan dukungan sumber daya bukan kepalang, termasuk adanya armada kapal selam. Padahal teritorial lautnya amat terbatas. 

Tentu untuk mengejar target ambisius pencapaian BUMN itu, perlu perubahan fundamental strategi pembangunan nasional kita. Selama 76 tahun perjalanan bangsa ini, konsolidasi 5 sektor pencerdasan bangsa (pendidikan, riset, profesionalisme, ketenagaahlian dan prosesor kecerdasan/perencanaan), masih jauh dari optimal. Ibarat magnet, ke-5 sektor tersebut mempunyai arah yang berbeda-beda. 

Atau ibarat proses belajar di ruang kelas, ke-5 murid yang sedang mendapat tugas bersama tetapi dengan pengawasan dan penjelasan blue print tugas dari guru yang terbatas. Padahal untuk menyelesaikan tugas itu, ke-5 orang murid itu harus berinteraksi secara intensif dan betul-betul memahami perintah tugasnya. Karena deskripsi tugas yang berbeda-beda, mereka harus menyadari apa dan kapan penyelarasan tugas harus dilakukan diantara anggota timnya itu. Dengan metafora sederhana ini, demikianlah gambaran global tantangan usaha pencerdasan bangsa kita saat ini.

Besarnya jurang antara realitas keterbatasan peran saat ini dan peluang bisnis tersebut, mengkonfirmasi terbatasnya pendayagunaan sumber daya dalam operasional BUMN seperti ilustrasi di atas. Dampak fenomena apatisme intelektual tersebut.

Seiring dengan target ambisius itu, sudah saatnya eksistensi BUMN saat ini yang merupakan produk peradaban dilihat dalam perspektif perkembangan peradaban. Agar kita dapat lebih mengenal peran sejatinya BUMN dengan kacamata objektif dalam konteks pembangunan bangsa.

Penulis membahasnya dengan 3 dalil peradaban, yaitu: Dalil Ke-4 (5 tahapan perkembangan kecerdasan SDM peradaban), Dalil Ke-6 (5 tipe peran kecerdasan peradaban) dan Dalil Ke-10 (relasi rangkaian fenomena). Dua dalil pertama sudah dibahas pada Bagian 3. Sedangkan dalil terakhir akan dibahas pada Bagian 14.

Dalil tentang tipe peran kecerdasan peradaban, akan digunakan membahas tipe peran kecerdasan intrinsik BUMN. 

Sedangkan dalil-dalil tentang tahapan perkembangan kecerdasan SDM peradaban, dan relasi rangkaian fenomena, digunakan untuk melihat peran BUMN dalam konteks proses pembangunan nasional.

1) Ekspektasi tinggi peran BUMN. Baik dalam konteks pengembanan amanah UUD45, maupun dalam perspektif peran kesejarahan perkembangan peradaban, BUMN seharusnya mempunyai posisi sentral sekaligus ujung tombak pembangunan nasional. China berhasil merancang perusahaan negaranya dalam perspektif peran kesejarahan tersebut.

Dalam pengembanan amanah UUD45 ada 2 pesan konstitusi yang terkait dengan eksistensi BUMN, yakni: melaksanakan agenda pencerdasan bangsa dan mengemban pelimpahan kewenangan negara.

Membaca pesan tersirat dari pasal 33 UUD45, penulis menafsirkan bahwa BUMN adalah instrumen negara yang paling pas menerima pelimpahan kewenangan negara itu untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, pengolahan cabang-cabang produksi yang penting, bumi, air dan kekayaan alam yang dikuasai oleh negara. Penulis sungguh tidak ragu dengan interpretasi ini. Sebenarnya praktek pelimpahan kewenangan itu diam-diam sudah berlangsung lama. Namun terkesan adanya keraguan negara dalam mendefinisikan lingkup kerja/operasional BUMN. Setidaknya kesan itu tertangkap ketika membolak-balik laman Kementerian BUMN dimana tidak ditemukannya satu narasipun tentang pengembanan amanah negara itu secara eksplisit. 

Terkait dengan ekspektasi tinggi ini, publik layak bertanya pada penyelenggara negara, apakah kendala yang dihadapi negara dalam menterjemahkan pesan pasal 33 UUD45 itu? Apakah kita masih terikat dengan kesepakatan IMF 1998 yang mengarahkan kita pada swastanisasi dan terjadinya de-BUMN-isasi? Okelah pada saat itu posisi kita tidak menguntungkan. 

Namun kita harus pahami, kodrat perkembangan kecerdasan negara-negara Barat berbeda dengan negara berkembang. Barat sebagai pelopor kebangkitan peradaban, mendasari perkembangannya pada semangat eksplorasi pengembangan sains dan teknologi. Jika dihitung dari era Renaissance sampai Revolusi Industri, eksplorasi itu butuh waktu selama 4 abad. Baru memperlihatkan bukti bahwa setiap perkembangan sains dan teknologi menciptakan nilai tambah dan segmen pasar baru. Kolaborasi saintis dan kapitalis menjadi relasi simbiosis mutualisme. 

Berbeda dengan Jepang dan China, mengejar ketertinggalan itu dengan adopsi paket intelektualitas sains dan teknologi. Dengan kegigihan dan segala daya upaya. Agar berhasil, peranan negara sangat dominan. Konsep transformasi bangsa dengan mengutamakan kehendak negara suatu yang tepat terkait dengan usaha adopsi itu. Keberhasilan China membesarkan peran perusahaan negaranya, contoh the best practices peradaban. Seharusnya kita bisa tiru itu. Apalagi sudah menjadi amanah sejarah lahirnya proklamasi.

2) BUMN miniatur permasalahan bangsa. Idealnya 76 tahun pembangunan nasional mengikuti pola dan tahapan 9 fase kebangkitan peradaban Barat/modern. Tahapan itu bagaikan piramida perkembangan peradaban. Fase awal menjadi pondasi fase sesudahnya. Basis perkembangan ke-9 fase itu adalah “pembangunan kecerdasan atau kapasitas bangsa“. Basis ini kemudian penulis sebut sebagai tema kebangkitan peradaban Barat/modern. Akan dibahas detail pada Bagian 10, Fase Pembuktian.

Makna ke-9 fase itu, dipadatkan menjadi 5 tahapan. Penulis sebut sebagai Dalil Ke-4, tahapan perkembangan kecerdasan SDM peradaban. Terdiri dari: (a) kesadaran kecerdasan insani; (b) tegaknya etika dan terbangunnya mentalitas kapasitas insani; (c) pengembangan dan penguasaan iptek dan penjagaan kualitas aplikasi iptek; (d) penataan tata kelola; (e) aplikasi kapasitas pada aktivitas bangsa. 

Tahapan pertama dan kedua merupakan pondasi 3 tahapan berikutnya. Timbulnya Renaissance, eksisnya etika Protestan dan gerakan Humanisme the Enlightenment merupakan pondasi kebangkitan peradaban Barat.

Sebagai peminat bacaan sejarah, bekerjanya prinsip kausalitas antar suatu fenomena dengan fenomena lainnya sangat sering ditemukan. Bekerjanya mekanisme keterhubungan, kesatuan, keutamaan, keseimbangan dan keberlangsungan. Atas dasar mekanisme itu, penulis mendefinisikan Dalil Ke-10 tentang relasi rangkaian fenomena. Akan dibahas pada Bagian 14. Interpretasi penulis atas 9 fase kebangkitan peradaban Barat/modern dan 5 tahapan perkembangan kecerdasan SDM peradaban tersebut, berdasarkan prinsip Dalil Ke-10 tersebut.

Atas dasar pemahaman itu, menganalisa kondisi eksistensi dan peran BUMN saat ini dengan perspektif Dalil Ke-4 dan Dalil Ke-10 itu, penulis nilai merupakan pendekatan saintifik. Berpotensi menjadi diskursus ilmiah di kalangan intelektual.

Berdasarkan interpretasi operational mode-nya; profesionalisme, ketenagaahlian dan prosesor kecerdasan/perencanaan merupakan tipe peran kecerdasan intrinsik BUMN. Dalam perkembangan peradaban, ketiganya merupakan produk akhir peradaban. Hasil pengolahan/interaksi elemen-elemen peradaban di sisi hulu.

Dengan demikian eksistensi dan peran BUMN dalam konteks pembangunan nasional berada pada tahapan akhir. Tahapan itu disebut “aplikasi kapasitas pada aktivitas bangsa” menurut Dalil Ke-4. Dengan posisi itu, BUMN layak predikatnya disebut sebagai “end user“.

Jika konsisten dengan prinsip relasi rangkaian fenomena (Dalil Ke-10) tersebut, predikat “end user” harus dipandang sebagai wujud finishing touch dari 4 proses terdahulu. Kontribusi BUMN yang baru mencapai 2,8% dari PDB, kontras dengan kontribusi perusahaan negara China sebesar 40% PDB 2020, harus dipandang sebagai alarm bahwa ada permasalahan atas 4 tahapan pembangunan nasional sebelumnya menurut versi Dalil Ke-4 tersebut.

Indikasi lain, tingginya inefisiensi dan inefektivitas aktivitas bangsa termasuk praktik koruptif setidaknya selama 50 tahun terakhir ini, dalam konteks pemahaman Dalil Ke-4 tersebut bahwa itu pertanda belum kokohnya pondasi bangsa. Sepertinya kekuatiran timbulnya fenomena mentalitas menerabas yang diangkat ke publik oleh antropolog Prof. Dr. Koentjaraningrat pada periode 70-an itu, betul-betul terjadi.

Jika nanti akan adanya desakan publik agar dalam strategi pembangunan nasional dicantumkannya target ambisius pencapaian BUMN itu. Maka berdasarkan pada perspektif Dalil Ke-10 tersebut, tentu akan terbayang bahwa keinginan itu bukanlah hal sederhana. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Perombakannya tidak bisa hanya sebatas teritorial aktivitas BUMN belaka. Harus dilihat dalam konteks konsekuensi eksistensi BUMN sebagai bagian dari ekosistem pembangunan bangsa berdasarkan pada pemahaman Dalil Ke-4 tersebut. 

Perombakan itu harus menjangkau sisi paling hulu aktivitas bangsa. Tidak cukup antara lain hanya dengan formula rutin seputar kebijakan PMN dan pergantian direksi belaka. Seperti yang telah berjalan selama lebih dari 20 tahun ini.

Juga harus meliputi penguatan kesadaran kecerdasan bangsa, penegakan etika dan pembangunan mentalitas bangsa. Seperti yang dilakukan Jepang, China, Korea Selatan dan Singapore pada awal transformasinya.

Namun penegasan “pembangunan kecerdasan atau kapasitas bangsa” sebagai tema pembangunan nasional, tidak kalah pentingnya. Mutlak dilakukan agar tidak ada lagi keraguan dalam menetapkan prioritas pembangunan yang mengutamakan cita-cita proklamasi. Pencerdasan bangsa.

Tentu menyampaikan solusi masalah bangsa, tidak pas dibahas detail disini. Rencananya akan menjadi kesimpulan akhir artikel bersambung ini.

Namun sebelum melangkah lebih jauh terkait keinginan ambisius itu, tidak ada salahnya jika isu BUMN dijadikan pintu masuk mengkaji permasalahan bangsa secara keseluruhan.

Terkait dengan prinsip ilmu statistik, bejana berhubungan kecerdasan, kontribusi ekonomi perusahaan negara China dan perspektif perkembangan peradaban, entitas BUMN layak disigi sebagai miniatur tantangan bangsa Indonesia saat ini. 

Ilmu statistik mengajarkan kita suatu prinsip bahwa kondisi mikro suatu keadaan merefleksikan kondisi makronya. Kondisi bangsa adalah kondisi makro terkait eksistensi BUMN. Jika subjek sampling analisis BUMN lebih ditujukan pada analisa populasi atas populasi, tentu hasilnya tidak sepenuhnya mewakili kondisi bangsa. Karena mayoritas populasi BUMN didukung kalangan intelektual. Namun jika subjek sampling itu ditujukan pada role model keberhasilan bisnis, hasilnya akan menggambarkan tingkat kemajuan kecerdasan bangsa. Apalagi jika penilaian sampling itu berpegang pada prinsip bejana berhubungan kecerdasan. Keberhasilan bisnis BUMN akan menjadi faktor pemicu penciptaan nilai tambah secara nasional. Seperti keberhasilan bisnis perusahaan-perusahaan negara China.

Posisi BUMN sebagai end user, pada sisi hilir aktivitas bangsa dengan kontribusi ekonomi sebesar 2,8,% dari PDB, akan berpotensi menjadi laboratorium telaahan masalah bangsa. Ini akan menjadi pendekatan terukur dan realistis. Dengan analisa kuantitatif akan teridentifikasi akar permasalahan BUMN sekaligus akar permasalahan bangsa.

Mirip dengan konsep pendekatan 20/80. Penganalisaan isu BUMN yang bobot ekonominya sebesar 2,8% akan mewakili 97,2% bobot ekonomi nasional.

Penelaahannya akan fokus pada sisi hilir aktivitas bangsa yang kualitasnya ditentukan oleh sisi hulunya. Dengan menggunakan prinsip dalil perkembangan kebangkitan kecerdasan peradaban modern. Seperti Dalil Ke-4 dan Dalil Ke-10 tersebut.

3) Tinjauan BUMN dalam perspektif pencerdasan bangsa. Pencerdasan bangsa merupakan amanah Pembukaan UUD45. Pada Bagian 2 telah dibahas bahwa kerangka agenda pencerdasan bangsa seperti yang dimaksud pada Pembukaan UUD45 mempunyai pemahaman yang identik dengan Dalil Ke-6, tipe peran kecerdasan peradaban. Terdiri dari: pendidikan, riset, profesionalisme, ketenagaahlian dan prosesor kecerdasan/perencanaan. Terkait dengan ekspektasi ambisius pencapaian BUMN itu, penulis mengangkat beberapa catat kecil berdasarkan konteks 5 sektor pencerdasan bangsa. Sebagai pembuka wacana menuju pada ekspektasi itu.

a) Tipe peran kecerdasan intrinsik BUMN. Sesuai dengan kodrat perannya, seharusnya 3 dari 5 sektor itu, melekat pada sosok BUMN secara langsung, yaitu: profesionalisme, ketenagaahlian dan prosesor kecerdasan/perencanaan. Ini merupakan core expertise-nya BUMN. 

(1) Makna profesionalisme bagi BUMN. Secara umum, profesionalisme bermakna fundamental baik bagi operasional BUMN sehari-hari, maupun demi keberlangsungan aktivitasnya ke depan. Berdasarkan interpretasi penulis atas sejarah kelahirannya, penulis mendefinisikan makna profesionalisme. Yaitu suatu usaha agar terjaganya kemanfaatan sains dan teknologi bagi kepentingan publik. 

Ketika kita menguasai makna “profesionalisme” itu dengan baik, maka kita akan berpeluang mendapatkan 2 senjata pamungkas mendukung kesuksesan aktivitas kita, yakni: meningkatkan nilai tambah dan mencegah atau meminimalkan terjadinya potensi kerugian dalam beraktivitas. Baik dampak penggunaan sains dan teknologi, maupun faktor kejadian alam. Makna “senjata” itu berdasarkan pengamatan penulis pada perkembangan eksponensial peradaban akibat berkembangnya kecerdasan peradaban dan berujung pada berkembangnya sains dan teknologi. Menjadi faktor pelipatgandaan nilai tambah peradaban. Suatu bukti empiris yang tidak terbantahkan.

Kontribusi BUMN pada ekonomi nasional sebesar 2,8% PDB itu, mengindikasikan bahwa praktik keprofesionalitasan masih menjadi tantangannya.

Pemahaman penulis tentang istilah profesionalisme ini, didapatkan ketika penelusuran sejarah kebangkitan peradaban Barat/modern yang terdiri dari 9 fase itu. Akan dibahas pada Bagian 10, II.2 Fase Pembuktian.

(2) Makna ketenagaahlian bagi BUMN. Dalam telaah perkembangan peradaban, profesionalisme dan ketenagaahlian berasal dari induk aktivitas yang sama, ketenagakerjaan dan aplikasi pengetahuan sains dan teknologi. Ketenagaahlian sudah dikenal sejak era Hipokrates, terkenal dengan sumpah kedokterannya itu. Sebetulnya seorang yang berpredikat tenaga ahli, seharusnya juga dianggap sebagai tenaga profesional. Seseorang yang mempunyai komitmen terjaganya kemanfaatan sains dan teknologi bagi kepentingan publik.

Namun berdasarkan the best practices masyarakat Uni Eropah, pengakuan kualifikasi profesional diatur dengan ketentuan khusus. Hanya perguruan tinggi dan asosiasi profesi tertentu yang diberi kewenangan memberikan pengakuan itu. Berdasarkan regulasi Parlemen Eropah the EU Directive 2005/36/EC.

Sejauh ini, penulis belum menemukan dokumen resmi yang mengatur tentang pengakuan kualifikasi profesional itu di negara kita. Seharusnya isu kualifikasi ini menjadi perhatian BUMN. Sekaligus menjadi misi BUMN sebagai pendorong agar semakin berkembang dan kuatnya profesionalisme di tanah air.

Rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia yang berada pada urutan ke-115 dunia pada 2019 menurut ILO, sedikit banyaknya mempunyai keterkaitan dengan peran BUMN dalam pembangunan nasional. BUMN belum berperan menjadi katalis agar tingginya produktivitas tenaga kerja.

(3) Makna prosesor kecerdasan/perencanaan bagi BUMN. Terminologi “prosesor kecerdasan” adalah salah satu subjek yang menjadi sorotan penulis. Metodologi khas dalam perencanaan dan tindakan ini, telah terbukti efektivitasnya dalam keberhasilan transformasi bangsa-bangsa Jepang, China, Korea Selatan dan Singapore. Kekhasannya, mengemukanya kecerdasan, kecerdikan, konsistensi dan persistensi dalam mendayagunakan sumber daya pembangunannya. 

Sepanjang artikel bersambung ini, terminologi ini telah dibahas empat kali. Masing-masing pada Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4 dan Bagian 5. Rencananya juga akan dibahas pada Bagian 9, ketika mengulas eksistensi dan peran Bappenas sepanjang 76 tahun kita merdeka. 

Kekhasan dari metodologi proses kecerdasan ini mencakup pada 4 wilayah, yaitu strategi pemetaan masalah, metodologi, daya usaha maksimal dan dukungan kuat negara. Konsep metodologinya sederhana yaitu: “copy and paste“. 

Beberapa mile stone pencapaian transformasi Jepang yang dikenal yaitu: berhasilnya mengcopy sistem ketatanegaraan Barat, sistem keuangan/perbankan, membangun kekuatan militer, membangun standar engineering, memproduksi pesawat tempur, menjadi negara industri transportasi/elektronik/energi. 

Uraian lebih detail tentang “prosesor kecerdasan” akan diulas pada Bagian 18. 

Dari uraian di atas penulis mau mengatakan bahwa ditengah-tengah era kompetisi ketat saat ini, sudah saatnya kita menggunakan metodologi pembangunan yang sudah digunakan Jepang sejak 1½ abad lalu itu. Dimana intinya kapasitas kecerdasan, kecerdikan dan mentalitas tangguh bangsa digunakan sebesar-besarnya dalam setiap pendayagunaan sumber daya pembangunan nasional kita.

Sudah saatnya metodologi pembangunan nasional kita menggunakan cara-cara luar biasa dimana wilayah tipe peran prosesor kecerdasan bangsa menjadi leading sector menyatupadukan keempat wilayah tipe peran kecerdasan lainnya, seperti: pendidikan, riset, profesionalisme dan ketenagaahlian. Bahkan wilayah tipe peran riset harus ditingkatkan kapasitasnya dengan bantuan perangkat lembaga keinteligenan/pengintaian. 

Mari kita tinggalkan metodologi textbook perencanaan pembangunan versi abad 19 sebelum lahirnya Restorasi Meiji. Metodologi lama itu hanya cocok bagi negara-negara perintis kebangkitan peradaban Barat dimana penguasaan dan pengembangan iptek sudah sepenuhnya dalam genggaman mereka. 

Melihat tantangan bangsa saat ini, cara pandang baru atas pendayagunaan 3 wilayah tipe peran kecerdasan, yaitu riset, profesionalisme dan prosesor kecerdasan sudah sangat mendesak dideklarasikan. Agar segenap potensi kecerdasan bangsa dapat didayagunakan sepenuhnya. Agar wilayah tipe peran pendidikan dapat menciptakan wilayah tipe peran ketenagaahlian yang mampu menjawab tantangan bangsa saat ini dan ke depannya. 

BUMN sebagai end user dari proses perkembangan pembangunan bangsa tentu sangat berkepentingan atas perlunya pembaharuan cara pandang itu. Sudah seharusnya BUMN akan dimasukkan dalam jaringan perubahan itu. Jika itu akan terjadi. 

Menurut penulis, masih besarnya tantangan BUMN saat ini karena adanya kekosongan peran penyatupaduan keempat wilayah tipe peran kecerdasan itu. Seharusnya dilakukan oleh wilayah tipe peran prosesor kecerdasan (perencanaan). 

Di era suasana kompetisi tinggi dan ketat ini, tuntutan akan hadirnya budaya berkecerdasan dan berkecerdikan tinggi dalam aktivitas korporasi BUMN sudah menjadi keniscayaan. Bahkan hal itu hendaknya akan menjadi menjadi karakter sekaligus brand-nya BUMN. Dengan demikian diharapkan kumpulan usaha dan bisnis atas nama negara ini akan mampu merespons setiap peluang atau tantangan dengan pilihan kalkulasi bisnis terbaik dengan peluang keuntungan setinggi-tingginya dan kerugian serendah-rendahnya. 

b) Tipe peran kecerdasan ekstrinsik BUMN. Secara umum, sektor pendidikan dan sektor riset merupakan elemen ekstrinsik dari BUMN. Sebagai end user, posisi BUMN lebih pasif dalam penyelenggaraan atau pengembangannya. Namun sebagai pihak pemberi feedback kepada lembaga penyelenggara kedua sektor itu, BUMN mempunyai kepentingan dan peran strategis agar akan semakin matangnya eksistensi sektor-sektor itu. Sebaliknya, sebagai lembaga penyelenggara kedua sektor itu seharusnya secara aktif selalu monitor sejauhmana kemanfaatan atau tantangan yang dialami end user terkait. Idealnya, komunikasi dua arah yang intens antara kedua belah pihak itu seharusnya berjalan dengan baik dan terus menerus. Agar semakin meningkat dan matangnya kapasitas bangsa. Penulis menangkap kesan bahwa dialog yang ideal itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Contohnya, pada perayaan memperingati 100 tahun Perguruan Tinggi Teknik Indonesia, topik terkait dengan dialog tersebut tidak muncul. 

(1) Makna peran pendidikan bagi BUMN. Tentu sebagai end user sektor pendidikan, logis jika ekspektasi BUMN agar kualitas dan kualifikasi SDM sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja saat berjalan. Tidak memerlukan terlalu banyak penyesuaian antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan. 

Tantangan lain dunia pendidikan saat ini adalah bobot porsi teoritisi kurikulumnya masih lebih dominan daripada porsi aplikasinya. Terkesan subjek kurikulumnya tidak berorientasi pada pengembangan sumber daya pembangunan nasional. Dari sisi sejarah, kesan itu cukup beralasan semenjak peristiwa Malari 1974. Demonstrasi mahasiswa anti modal asing.

(2) Makna peran riset bagi BUMN. Menurut penulis prinsip Dalil Ke-10 tentang relasi rangkaian fenomena, juga berlaku atas relasi antar ke-5 sektor pencerdasan bangsa tersebut. Kelimanya bagai terhubung dalam satu bejana berhubungan kecerdasan. Namun sejauh ini, penulis belum melihat salah satu dari 5 sektor tersebut yang berperan sebagai pendongkrak kecerdasan bangsa. Agar bergerak naiknya kecerdasan bangsa secara signifikan. Menurut penulis, jika kinerja BUMN bisa menjadi role model keberhasilan bisnis dan berkontribusi dominan dalam perekonomian nasional, hal itu akan mengangkat keberhasilan ke-4 sektor pencerdasan bangsa lainnya.

Hipotesa itu didasarkan pada keberhasilan perusahaan-perusahaan negara China yang berkontribusi sebesar 40% dari PDB. Secara bersamaan setidaknya mendorong keberhasilan sektor-sektor pendidikan, profesionalisme dan perencanaan. Termasuk lebih tingginya pencapaian produktivitas tenaga kerja dari kita.

Menulis menilai sejauh ini sektor riset nasional kita belum berhasil membentangkan karpet merah penelitiannya yang mampu mendorong ekspansi bisnis BUMN. Malahan peluang bisnis yang ada di depan mata kita, tengah dimanfaatkan oleh investor asing dengan riang-gembiranya. Pertanda bahwa hal itu memang luput menjadi subjek riset dan perencanaan nasional kita. Setidaknya sejak 30 tahun lalu. Apakah fenomena kekosongan subjek itu masih terjadi?

#pencerdasanbangsa

Artikel yang akan datang: Gejala Apatisme Intelektual, Apa Kabar Para Cendekiawan? (Bagian 7) tentang – e. Kadar diskursus kehidupan bangsa lebih dominan pada aspek teknikal daripada isu fundamental bangsa. e1. Institut Teknologi Bandung (ITB). Ini kelanjutan dari 2.1.3 Implikasi Apatisme Intelektual.

Baca juga: Gejala Apatisme Intelektual, Apa Kabar Para Cendekiawan? (Bagian 1).



[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

yakinjp


update news

sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

terbaru pola scatter x500 gates of olympus jam hoki zeus legit

auto sultan sweet bonanza multiplier x100 modal receh maxwin

mahjong ways 2 pola wild berantai tukang ojek mega jackpot

starlight princess anti rungkad petir bintang x1000 wd pasti

stop boncos wild west gold buy spin cerdas karyawan cuan 90 juta

koi gate viral pola ikan tersembunyi pemuda desa maxwin 180 juta

aztec gems maxwin trik spin manual 5 detik jackpot 70 juta

naga emas mahjong ways 3 pola bet kecil cuan miliar

joker jewels anti zonk strategi bet minimalis menang 99 persen

sweet bonanza xmas pola scatter kombo ibu rumah tangga 200 juta

gates of gatot kaca pecah analisis jam hoki sopir taksi x500

the dog house mega jackpot pola spin turbo pelajar sma 110 juta

mahjong ways scatter kombo gila teknik wild emas 420 juta

tercepat pola putaran maut starlight princess x500 nonstop

wild west gold gacor malam ini scatter emas anti rungkad sultan

koi gate pola naga biru terbongkar rtp 98 persen anti boncos

kisah pedagang sayur maxwin 150 juta pola bet stabil aztec bonanza

mahjong ways 2 pola naga hitam viral jackpot 600 juta otomatis

petir biru x1000 meledak jam gacor terbaru gates of olympus

sweet bonanza rahasia multiplier emas waktu hoki auto sultan

starlight princess pola bet kecil wd trik bintang x200 beruntun

stop rungkad rtp live habanero terbaik pola putaran otomatis

mahjong ways 3 pola scatter hitam bocor analisis maxwin 777 juta

wild west gold jackpot miliar slow spin 3 baris emas kaya mendadak

gates of olympus pola batu petir x500 tersembunyi mahasiswa maxwin

aztec gems pola quick spin cuan 100 juta tanpa rungkad anti buntung

koi gate fenomena wild gold trik manajemen modal mini jackpot 95 juta

sweet bonanza pola permen bergaris mega jackpot jam hoki buy spin

starlight princess wild emas berantai gamer profesional cuan 170 juta

mahjong ways 2 kunci utama wd trik spin santai pegawai minimarket

bukan isapan jempol rtp live pragmatic play malam ini pola bet efektif

the dog house megaways maxwin instan sopir ojol ubah nasib

gates of olympus pola petir merah terbukti akurat jam gacor jitu

wild west gold scatter biru viral bet naik turun cuan 60 juta

sweet bonanza pola permen manis x500 anti rungkad ibu beli mobil

mahjong ways 1 rahasia kuno pola spin manual jebol jackpot

starlight princess petir bintang x100 tiap jam pola putaran cerdas

aztec bonanza cuan maksimal taruhan minimalis pekerja pabrik 280 juta

koi gate trik simbol hoki tercepat pola spin turbo 15 kali auto jackpot

klaim jackpot joker jewels malam ini trik jam hoki mahasiswa cuan x100

tukang cukur teknik spin halus mahjong ways anti boncos

terapis pijat pola bet mahjong ways mengalirkan jackpot

pilot drone atur batas rugi mahjong ways aman

arsitek metode buy free spin mahjong ways 2 stabil modal

kasir baca pola simbol mahjong ways turbo spin

resepsionis transisi spin mahjong ways 4 manual ke auto

programmer kode pola binary ritme bet mahjong ways 3

pustakawan pilih jam hoki mahjong ways royal

sales timing tarik dana mahjong ways sebelum drop

montir kapal selam batas maksimal putaran mahjong ways 1

prediksi el clasico real madrid vs barcelona taktik pesta gol

trik pola bunga liar mahjong ways 2 surabaya

bukti pola petir ungu starlight princess 1000 jackpot

rahasia tiga simbol emas gold bonanza modal kecil

gates of olympus anti buntung pola 15 spin cepat

jam gacor wild west gold palembang trik

wild emas mahjong black scatter analisis jackpot

pola scatter kombo mahjong ways 3 jaminan wd

pola lonceng emas queen of bounty taruhan receh

analisis jam hoki aztec gems deluxe bocoran

trik naikkan bet bertahap sweet bonanza perkalian x500

strategi beli fitur great rhino modal minim

analisis pola simbol merah dewa petir x1000

trik rahasia scatter hijau mahjong ways fenomena

analisa akurat rtp raja kerbau pola putaran maut

bongkar pola hoki petir merah zeus 1000

strategi pola 4 baris wild emas mahjong ways 3

pengali x250 pyramid bonanza sopir taksi kaya mendadak

analisis waktu emas the dog house megaways taruhan minimalis

strategi naikkan persentase kemenangan lucky neko anti boncos

rahasia pola bet kecil starlight princess strategi sultan

petir biru x500 gates of olympus waktu hoki anti rugi

modal minimal untung maksimal bounty gold

bocoran rtp malam ini buffalo king paling untung

bongkar pola rahasia wild bandito simbol wild liar

pola kombo liar wild west gold bet kecil

analisis waktu hoki bet receh gerbang olympus x1000

trik jitu mahjong ways pola scatter hitam anti rugi

pola multiplier sweet bonanza hadiah milyar viral

analisis jackpot gates of olympus 1000 trik spin manual

pola ikan hoki scatter hijau koi gate ibu rumah tangga kaya sekejap

rahasia anti buntung rtp live sweet bonanza trik bet kecil mega jackpot

analisis pola habanero anti rungkad tukang kebun raup ratusan juta

perkalian 1000 pegawai negeri gates of olympus trik buy spin cerdas

jebol jackpot pola scatter hitam mahjong ways 3 kemenangan 480 juta

tercepat wd strategi anti gagal mahjong ways 2 wild emas maxwin 300 juta

bocoran jam gacor starlight princess akurat perkalian bintang 500

pola 3 baris wild emas gold bonanza tukang sayur gondol 250 juta

taktik pola petir biru gates of olympus modal receh untung ribuan kali

pola scatter kombo hoki mahjong ways 2 jackpot 550 juta otomatis

strategi putaran maut 9 jitu scatter emas koi gate nembak berkali kali

rekaman jackpot terbesar sweet bonanza permen merah 100 pecah 750 juta

jam hoki gold bonanza pemain bali kantongi 999 juta wild emas ajaib

pola 7 baris wild biru mahjong ways 3 pemuda desa raup 950 juta

kemenangan spektakuler gates of olympus 1000 1 2 miliar petir hitam

pola ikan emas koi gate gacor strategi bet minimalis 350 juta

analisis kemenangan puncak starlight princess 1 miliar trik spin turbo

jam gacor wild west gold karyawan toko kantongi 600 juta putaran santai

analisis pola keberuntungan dewi fortuna 500 pebisnis bawa pulang 788 juta

kunci maxwin pola naga emas mahjong ways 1 spin lambat wild komplit

fenomena wild permata aztec viral trik jitu raih hadiah 500

analisa rtp live gatot kaca pola spin manual anti rugi

modal receh jadi bos bongkar trik buy scatter wild west gold cuan puluhan juta

rahasia pola rtp mahjong ways 3 belum bocor multiplier 300 beruntun

petir hitam 1000 meledak waktu hoki gates of olympus jam gacor akurat

pola batu petir olympus jackpot 1 5 miliar

jam hoki starlight princess cuan x500

pola lonceng emas mahjong ways 2 jackpot

strategi anti rungkad naga emas liar beli putaran

pola segitiga permata aztec modal receh

maxwin pengali x1000 sweet bonanza terbaru

waktu emas wild west gold scatter 5 baris

pola sayap kupu kupu mahjong ways 3 wd pasti

strategi bet stabil gerbang ikan koi rtp 99

pola bintang jatuh princess starlight 888 juta

trik putaran turbo permen manis cuan x500

petir biru x500 olympus waktu gacor terkini

pola sinar bulan putri bintang jackpot instan

jam keberuntungan harta karun aztec 400 juta

pola 4 simbol merah gerbang kaca terbaru

jackpot 999 juta gold bonanza spin cerdas

strategi naga hitam raja kerbau scatter wild

pola mekanik emas hoki nexus untung besar

maxwin simbol biru emas koboi liar terjitu

analisis rtp langsung jam gacor slot pragmatic

trik gol real betis hancurkan atletico madrid pemain kantongi 999 juta

starlight princess anti rungkad rtp live 98 pola gacor

aztec gems trik bet minimalis jackpot 90 juta

rahasia sultan trik spin cepat the dog house maxwin

analisis pg soft pola spin cerdas mahjong ways 3 jackpot

kisah viral karyawan toko cuan 75 juta pola habanero anti rugi

panduan rtp slot pyramid bonanza kemenangan 99 persen

power of thor megaways trik gelegar x500 pola profesional

modal receh cuan maksimal pola great rhino megaways hoki

analisis jam hoki pragmatic pola spin normal jackpot

pola scatter hitam gates of olympus viral waktu hoki zeus

rahasia tersembunyi joker jewels trik keuntungan 50 juta

bocor tuntas analisis persentase menang sweet bonanza xmas

pola rahasia mahjong ways 1 sopir ojol cuan miliaran spin otomatis

jebol jackpot ratusan juta pola scatter merah wild west gold

strategi sultan trik spin turbo gems bonanza

spin manual vs auto spin efek jackpot mahjong

peta lokasi wild mahjong ways anti boncos

pelajar drop out mahjong ways dana kuliah

pola turbo spin mahjong ways mirip resep rahasia

analisa kualitas server mahjong peluang maxwin

filosofi mahjong ways pelajaran ambil risiko bisnis

panduan anti kalah reset modal mahjong ways

trik pancingan multiplier emas mahjong free spin

petani sukses mahjong ways penghasilan sampingan 180 juta

membaca ritme jarak buy spin strategi cooldown mahjong

koi gate viral pola ikan tersembunyi pemuda desa maxwin 180 juta

aztec gems maxwin trik spin manual 5 detik jackpot 70 juta

naga emas mahjong ways 3 pola bet kecil cuan miliar

joker jewels anti zonk strategi bet minimalis menang 99 persen

sweet bonanza xmas pola scatter kombo ibu rumah tangga 200 juta

gates of gatot kaca pecah analisis jam hoki sopir taksi x500

the dog house mega jackpot pola spin turbo pelajar sma 110 juta

mahjong ways scatter kombo gila teknik wild emas 420 juta

tercepat pola putaran maut starlight princess x500 nonstop

wild west gold gacor malam ini scatter emas anti rungkad sultan

koi gate pola naga biru terbongkar rtp 98 persen anti boncos

kisah pedagang sayur maxwin 150 juta pola bet stabil aztec bonanza

mahjong ways 2 pola naga hitam viral jackpot 600 juta otomatis

petir biru x1000 meledak jam gacor terbaru gates of olympus

sweet bonanza rahasia multiplier emas waktu hoki auto sultan