[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang merespons cepat terjadinya bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menyiapkan beasiswa bagi calon mahasiswa baru tahun akademik 2021-2022 yang menjadi korban bencana tersebut. Selain beasiswa bagi calon mahasiswa baru, IKIP Malang juga memberikan keringanan hingga pembebasan biaya kuliah.
Hal ini diungkapkan oleh kata Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko dalam keterangan tertulis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu, 7 April 2021.
“Kami mengajak adik-adik yang sudah mendaftar di IKIP Budi Utomo tahun ini untuk tidak risau. Kami sudah siapkan beragam beasiswa bagi keluarga yang terdampak bencana,” katanya.
Menurut Nurcholis, selain beasiswa bagi calon mahasiswa baru, IKIP satu-satunya di Malang itu juga memberikan keringanan hingga pembebasan biaya kuliah, bahkan bisa saja kebutuhan mahasiswa yang terdampak akan dipenuhi pihak kampus, selama orang tuanya masih belum bisa mengirim dana untuk biaya hidup di Malang.
“Yang kami lakukan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap sesama. Terlebih, NTT bagi kami adalah keluarga sendiri. Alumni IKIP Budi Utomo banyak tersebar di NTT, baik dari Sumba, Flores, Kupang dan sekitarnya, sehingga sudah seyogyanya kami memberikan perhatian lebih agar jalinan persaudaraan ini terus dijalin,” katanya.
Pada kesempatan itu, rektor dan segenap keluarga besar IKIP Budi Utomo Malang menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah bencana alam yang melanda NTT dan sekitarnya.
Lebih lanjut, Nurcholis mengatakan selain menyiapkan beasiswa bagi calon mahasiswa baru maupun keringanan bagi mahasiswa yang telah menjalani perkuliahan di kampus tersebut, IBU Malang juga akan memberikan bantuan kepada korban melalui Program IBU Peduli.
Bantuan yang akan diberikan berupa sembako dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
IKIP Budi Utomo sebagai salah satu lembaga pendidikan, yang juga memiliki mahasiswa dari kawasan Timur Indonesia tersebut, langsung menghubungi berbagai pihak, termasuk alumni yang berasal dari NTT untuk mengumpulkan bantuan.
“Apapun bentuknya akan kami salurkan kepada korban,” ucap Nurcholis.
Doktor sosiologi itu juga langsung meminta dilakukan pendataan terkait mahasiswa atau keluarga mahasiswa IKIP Budi Utomo, yang kemungkinan terkena dampak. Jika ada yang terkena musibah, pihaknya sudah menyiapkan bantuan secara khusus.
Bahkan, untuk mendapatkan data yang valid, rektor juga sudah meminta bagian kemahasiswaan, untuk berangkat ke NTT guna menginventarisasi kemungkinan bantuan yang bisa diberikan.
‘’Yang jelas kami sangat prihatin dan berharap seluruh korban diberi kesabaran dan kekuatan. Kami sebagai anak bangsa akan terus peduli agar bisa meringankan beban penderitaan korban bencana tersebut,” pungkasnya.
Kedekatan IKIP Budi Utomo dengan mahasiswa dan pemangku kepentingan di NTT tersebut, diwujudkan dalam bentuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT. Selain itu, IBU juga melakukan berbagai kajian kebudayaan di provinsi itu.
Bencana alam angin kencang, tanah longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah NTT pada 4 April 2021 disebabkan Siklon Tropis Seroja. Sejumlah wilayah yang dilanda bencana alam tersebut, yakni Kota Kupang serta Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, dan Ende.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 14.00 WIB hari ini (Rabu, 7/4), korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di wilayah NTT mencapai 124 orang, 74 orang dilaporkan hilang, 129 orang terluka, dan memaksa 13.230 warga mengungsi.
Selain merenggut puluhan korban jiwa, bencana alam yang melanda Nusa Tenggara Timur juga menyebabkan kerusakan permukiman warga dan berbagai fasilitas umum. (red/pen)
[ad_2]