[ad_1]
SuaraPemerintah.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (INALUM) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melaksanakan program modifikasi cuaca sebagai bentuk partisipasi atas program-program pelestarian Danau Toba, salah satunya peningkatan debit air Danau Toba.
“INALUM berkomitmen mendukung program-program pelestarian Danau Toba. Ekosistem lingkungan Danau Toba perlu dijaga untuk memastikan keberlanjutannya. Wilayah ini merupakan sumber kesejahteraan masyarakat di sekitar danau dan di sepanjang sungai Asahan,” kata Sophia Isabella Wattimena, Direktur Pelaksana INALUM, S.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) merupakan salah satu metode yang telah digunakan di berbagai negara untuk meningkatkan curah hujan. Berdasarkan penelitian empiris di berbagai negara, teknologi ini dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20-30%.
Tim Inalum dan BPPT telah melakukan operasi penerbangan perdana pada 1 April 2021 hingga 29 April 2021 di sekitar daerah tangkapan air Danau Toba dengan jumlah penerbangan penyemaian awan sebanyak 27 kali dan menghabiskan bahan semai flare CoSAT sebanyak 169 batang.
Pelaksanaan program periode pertama ini telah berhasil meningkatkan tinggi muka air Danau Toba sebesar 8,5 CM dan meningkatkan curah hujan sebesar 36,3 persen.
“INALUM siap mendukung untuk pelaksanaan TMC periode kedua pada September 2021. Perusahaan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara perihal penggunaan bahan semai low explosive flare untuk kegiatan inik,” kata Sophia.
Opening ceremony Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan oleh Direktur Pelaksana INALUM dan Kepala BBTMC BPPT di Siborongborong, Sumatera Utara pada 29 Maret 2021.
INALUM memberikan perhatian penuh terhadap pelaksanaan program ini. Perusahaan mengalokasikan personil khusus, kebutuhan finansial dan kerjasama dengan BPPT.
Sebagai salah satu wilayah strategis penunjang kehidupan, wilayah Danau Toba telah menjadi aspek keberlanjutan yang diperhatikan oleh INALUM.
Selain TMC, di bidang konservasi lingkungan, Perusahaan telah menanam 440 ribu pohon di Daerah Tangkapan Air (DTA) seluas 750 hektar sejak 2015 hingga tahun 2020. Upaya ini untuk menjaga kelestarian dana toba sebagai ikon pariwisata terbesar di Sumatera Utara.
Sebelumnya, beberapa hari lalu, Teknologi modifikasi cuaca hujan buatan terpantau berhasil meningkatkan tinggi muka air Danau Toba, Sumatera Utara.
Teknologi ini dikerahkan setelah hingga akhir Maret lalu air Danau Toba semakin mendekati titik minimumnya untuk dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik PT Inalum bisa tetap beroperasi.
Keberhasilan operasi hujan buatan itu telah dilaporkan dalam rapat evaluasi yang dilaksanakan daring, dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa 4 Mei 2021.
“Tim TMC berhasil meningkatkan efektif inflow Danau Toba di atas target yang ditetapkan sebelumnya,” ujar Kepala BPPT, Hammam mengungkapkannya kembali, Rabu 5 Mei 2021.
Efektif Inflow Danau Toba disebutnya meningkat di atas baseline inflow yang ditargetkan oleh PT Inalum sebesar 138,6 meter kubik per detik.
Sementara dari sisi akumulasi curah hujan selama operasi hujan buatan tercatat sebesar 361 mm. “Peningkatan 36,3 persen dari curah hujan historisnya, dan meningkatkan efektif inflow melebihi baseline inflow sebesar 3,8 persen,” ujar Hammam.
[ad_2]