[ad_1]
Dari pemberitaan media online, 5 CPMI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) turun dari gedung mess lantai 4, di mana 3 di antaranya mengalami patah tulang kaki dan terluka bagian kepala, lantaran ketinggian gedung mencapai 12 meter. Saat turun, mereka menggunakan alat bantu seadanya berupa lilitan kain sarung.
Dalam arahannya kepada Tim Pengawas Ketenagakerjaan, Dirjen Haiyani menegaskan agar Tim bertindak cepat dan cermat. Kasusnya harus dipetakan apakah 5 orang yang diduga CPMI melompat tersebut sedang mengikuti pelatihan keterampilan atau ditampung akan diberangkatkan bekerja ke luar negeri.
“Saya minta kasusnya harus didalami dengan baik. Peristiwa ini sangat mengejutkan, di tengah-tengah adanya pembatasan penempatan PMI karena pandemi, muncul berita lima orang diduga CPMI melompat dari gedung BLK luar negeri, ” lanjut Haiyani.
[ad_2]