Suara-Pembaruan.com — Kunjungan Misi Investasi oleh Delegasi ZTT di Indonesia
Sebagai bagian dari kunjungan misi investasi mereka, delegasi yang dipimpin oleh ZTT (Zhongtian Technology Group Co. Ltd), perusahaan swasta terkemuka dari Nantong, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, mengadakan serangkaian pertemuan bisnis dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Adaro Energy, dan Medco Power di Jakarta minggu ini.
ZTT, yang mengkhususkan diri dalam peralatan kelautan, energi terbarukan, material baru, jaringan pintar, komunikasi optik, dan sektor lainnya, mengoperasikan lima pabrik yang berlokasi di India, Brasil, Indonesia, Maroko, dan Turki.
Perusahaan ini termasuk dalam 500 perusahaan teratas di Tiongkok, dengan pendapatan penjualan mencapai USD 13,5 miliar pada tahun 2023.
Didirikan pada tahun 1992, ZTT telah terdaftar di Bursa Efek Shanghai sejak tahun 2002 dan mempekerjakan sekitar 16.000 orang.
Dalam pertemuan awal mereka di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), delegasi ZTT bertemu dengan Danis H. Sumadilaga, Kepala Satgas Pengembangan Infrastruktur Ibu Kota Baru, beserta stafnya.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas potensi kolaborasi dalam pengembangan infrastruktur Ibu Kota Baru.
Selanjutnya, dalam pertemuan mereka dengan Adaro Energy, delegasi ZTT disambut oleh CEO Dharma Djojonegoro, Donavan Baehaqi, Daniel Alexander Okun, Hendrik Purnomo, dan Thomas. Sementara itu, dalam pertemuan dengan Medco Group, hadir CEO Hilmi Panigoro dan CEO Medco Power Eka Satria.
Dari pihak ZTT, peserta yang hadir meliputi Presiden Chi Xue, General Manager Wei Lu, General Manager Dongqing Miao, Presiden Direktur PT ZTT Cable Indonesia Jack Young, Direktur Eksekutif PT ZTT Cable Indonesia Nick Guo, bersama Jeremy, Helen, dan Sun.
Mitra Indonesia Ismeth Wibowo dan Lily juga ikut serta dalam serangkaian pertemuan tersebut.
ZTT menyampaikan minatnya untuk berkolaborasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara, Adaro, dan Medco, terutama dalam sektor telekomunikasi, listrik, minyak dan gas, serta energi terbarukan seperti kabel bawah laut, hidrogen, fotovoltaik, dan sistem penyimpanan energi baterai.
Pabrik ZTT di Indonesia terletak di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat.
Indonesia memiliki kesempatan untuk mengekspor listrik ke Singapura sebagai bagian dari nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng pada hari Jumat (8/9) di Kantor Kementerian ESDM.
Sekretaris Jenderal ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Pertemuan ASEAN di Bali dan diharapkan dapat meningkatkan interkoneksi listrik di ASEAN.
“Kerja sama ini secara khusus terkait dengan perdagangan listrik lintas batas,” jelas Dadan.
Singapura berencana mengimpor 4 GW listrik rendah karbon pada tahun 2035 untuk memenuhi kebutuhan listriknya, dengan sebagian permintaan ini diharapkan dipasok dari Indonesia. Otoritas Pasar Energi (EMA) Singapura telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor 2 GW listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura.
Tentang ZTT:
ZTT (Zhongtian Technology Group Co. Ltd) adalah perusahaan swasta terkemuka dari Tiongkok yang bergerak di berbagai industri, termasuk peralatan kelautan, energi terbarukan, material baru, jaringan pintar, dan komunikasi optik. Dengan lima pabrik di berbagai negara dan lebih dari 16.000 karyawan, ZTT berkomitmen untuk menyediakan inovasi dan solusi teknologi terbaik.